21. Rencana

2.4K 225 17
                                    

   Aris hari ini sedang sakit. Entahlah, setelah pulang dari tugasnya ia tiba-tiba pingsan diperjalanan. Beruntung nya Aris belum menaiki sepeda motornya.
 
  Aris pun langsung dibawa ke puskesmas oleh Rama. Dan Rama pun segera memberi tahu Ayu. Ayu yang terkejut pun langsung pergi ke puskesmas untuk melihat kondisi Aris.

   Menurut dokter yang memeriksa Aris, Aris cuma lemas karena belum makan. Ayu lantas menanyakan apakah Aris selalu telat makan atau tidak. Tapi Rama menyangkalnya, para tentara yang tinggal dibarak notabene nya masih lajang, dan untuk makan, mereka semua patungan.

  Ayu dan Rama tak mengerti kepada Aris. Kenapa ia bisa sampai tak makan dari pagi. Lantas Ayu pun membuat kesepakatan dengan Rama, Ayu akan rutin mengirimi makanan untuk Aris selama kondisinya belum pulih.

-Esoknya

   Pagi ini Ayu membawakan Aris sayur bayam yang dicampur dengan jagung manis. Istimewa sekali bukan? Tapi, Ayu tetaplah Ayu. Ia peduli kepada Aris tak lebih dari seorang sahabat yang telah membantu kehidupannya.

  Sebelum mampir ke mess Aris, Ayu ingin pergi ke warung dulu membeli sesuatu yang mak suruh. Saat akan pulang dari warung, Ayu malah bertemu Mega.

  "Ehh Ayu! Mau kemana bawa rantang begitu?" Tanya Mega keluar dari mobil.

  "Mau nganter makanan, ada apa mbak?" Tanya Ayu ramah. Lalu Mega tersenyum kepada Ayu.

  "Yu, kamu tau enggak? Aris kemaren ngomong sama aku, katanya kalo kamu gagal seleksi, Aris bakal nembak kamu lho! Ayo terima!" Ujar Mega dengan bahagia, sementara Ayu memasang wajah kesal.

  "Enggak deh mbak," jawab Ayu tersenyum simpul.

  "Iih! Kamu enggak bisa dibawa bener deh, kan Aris sendiri yang ngomong sama mbak! Dia malah doain kamu biar gak lolos agar dia bisa nembak kamu!! Dia dukung kamu cuma didepan doang Yu!" Tutur Mega menghasut Ayu.

  "Mas Aris enggak kayak gitu. Aku seharian video call-an sama dia, terus mbak ngomong sama dia kapan?" Tanya Ayu sambil menatap tajam Mega. Mega yang tak mau kalah pun kembali menghasut Ayu.

  "Lho?! Kan mbak ke batalyob kemaren..."

  "Kan kata bang Rama mbak dimarahin sama mas Aris. Terus gimana mas Aris ngomong gitu?" Tanya Ayu yang membuat Mega kehabisan kata-kata. Tak ingin membuang waktu, Ayu pun pamit kepada Mega.

  "Sayur nya takut dingin, aku duluan ya mbak."

  "Ayu! Aku lebih tau sifat Aris daripada kamu! Karena aku mantan nya dia!!" Teriak Mega. Lalu Ayu pun mendelik tajam kearah Mega. Ayu tak menyangka, Mega bisa begitu kepadanya.

  "Gimana? Udah bikin dia kesel?"

  "Udah... Tenang aja, aku bakalan nurutin apa yang kamu suruh selama kamu rajin mengirim ya ke nomer rekening ku."

  "Iyaa. Pasti dia sama Aris bakal bertengkar hebat!"

  "Pop! Yaudah, jangan lupa yaa adek kuuhh. Byee."

Ayu dengan raut wajah yang masam pun mengetuk pintu mess Aris. Lalu terdengar orang dari dalam menyahut ketukan pintu.


  "Mas, gimana kondisinya?" Tanya Ayu sambil membukakan rantang yang berisi sayur.

  "Udah baik sih. Tapi masih ada pusing sedikit," ujar Aris mencoba duduk.

  "Kamu masak nasi enggak mas? Kok aku enggak lihat rice cooker nya nyala?" Tanya Ayu curiga. Lalu Aris mengangguk malu.

  "Ya ampun mas. Yaudah, tunggu disini. Aku masak nasi dulu!" Seru Ayu beranjak dari tempat tidur Aris.

  "Tinggal nyalain aja Ayu. Udah dibersihin kok sama mas, tadi mas keburu pusing makanya gak dilanjutin," gumam Aris. Ayu pun memberikan jempol nya dari jauh kepada Aris.

  "Ayu, kamu kok udah pantes banget sih kalo jadi istri?" Canda Aris yang membuat Ayu memasang wajah masam lagi.

  "Aku udah terlatih!" Seru Ayu sambil mengambil mangkok dan menaruhnya dimeja dekat sayur.

  "Ka—kamu kenapa? Kok wajahnya gitu?" Tanya Aris ketakutan. Ayu pun mendelik kearah Aris.

  "Mas, kamu jangan ngomong hal yang muluk-muluk deh sama orang lain! Kamu koar-koar sama aku bilangnya dukung cita-citaku tapi dibelakang, ngomong sama mbak Mega kamu malah doain aku gagal tes!!" Bentak Ayu sambil menunjuk tegas wajah Aris. Aris disana sangat terkejut, ia tidak berbicara apapun kepada Mega. Malah kemarin Mega dimarahi olehnya.

  "Ngomong apa saya sama Mega!? Kamu tau sendiri kan, seharian saya video call-an sama kamu!?? Memang, Mega kemarin datang ke batalyon. Tapi saya marahi dia!" Bentak Aris sambil berdiri dihadapan Ayu.

  "Mega bilang sama aku, mas itu berusaha mati-matian biar gimana bisa nembak aku! Dan mas tau? Mas itu bermuka dua!" Bentak lagi Ayu yang membuat Aris diam. Aris memang menyimpan rasa kepada Ayu, tapi ia tak berani sampai nekad seperti itu.

  "Kamu percaya Mega?? Mega itu pembual! Dia pake kerudung tapi dalemnya beda sama luarnya! Mas bisa tau karena mas mantannya!" Bentak Aris. Tiba-tiba hati Ayu merasa terluka mendengar fakta yang sebenarnya bahwa Aris adalah mantannya Mega. Ayu sendiri tak tau kenapa hatinya sakit dan dadanya sesak.

   Tak ingin Aris melihat Ayu ingin menangis, Ayu pun segera pergi dari mess Aris. Lalu lari sekencang-kencangnya. Aris yang kesal karena kelakuan Mega pun menendang bangku kayu hingga salah satu kaki bangku tersebut patah.

  "Wanita jahanam! Apasih kemauan dia ngancurin hubungan gue?! Sialan!" Gerutu Aris kesal. Ia mengacak-acak rambutnya kesal dan melemparkan tubuhnya di tempat tidur.


  Ayu menangis sendiri disebuah taman. Ia tak tau, kenapa hatinya bisa sesakit ini. Padahal ia tak menyimpan rasa apapun kepada Aris. Ayu tak menyangka, senior yang selalu dibanggakan nya ternyata mantan kekasih dari sahabat Ayu. Apakah Ayu mulai menyukai Aris? Lalu, jika Ayu tak menyukai Aris kenapa rasa sakit ini menyelimuti hati Ayu?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continue....

Halo readers kesayangan mas Aris sama Ayu?? Gimana nih, Ayu sakit hati nih ternyata mas Aris mantannya Mega!! Terus Mega disuruh sama siapa ya buat ngerusak hubungan Ayu sama Aris?? Hmm... Jangan spoiler lah Author! Oke, kita tunggu besok ya, see youuu.

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang