BAB 60 [Ayo Keliling Dunia!]

21.6K 2.4K 444
                                    

Selamat weekend

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Selamat weekend

Udah ngapain aja hari ini?

Apakah kangen Kahfi dan Yumna?

Absen dulu dong yang kangen

Jangan sider, ya. Ramaikan!

Boom vote dan komen sebanyak2nya!

Happy reading!

Malam hari Kahfi kembali berkutat pada skripsinya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Malam hari Kahfi kembali berkutat pada skripsinya. Setelah pulang dari sholat isya di masjid, dirinya sudah mendekam di kamar dengan laptop menyala. Rayyan berada di ruang TV, bermain bersama Yumna dan Abby. Jadi, setidaknya Kahfi bisa mengerjakan skripsinya dengan tenang. Meski sesekali dirinya akan melirik keluar ketika tawa Abby terdengar kencang dari dalam sini.

Kadang, Kahfi ingat bagaimana dirinya dulu sangat ambisius pada dunia pendidikan. Dulu dia satu sekolah dengan si Zuhry. Dari SD hingga SMP. Kahfi memang mendapatkan peringkat pertamanya di kelas. Tapi, tidak berlaku di satu sekolah. Karena akan ada nama Zuhry di atasnya.

Zuhry yang selalu berturut-turut mendapatkan peringkat pertama paralelnya. Tidak mudah digeser. Kahfi hanya pernah sekali menggeser nama Zuhry menjadi peringkat kedua. Bahkan persaingan ketat memilih peserta olimpiade Matematika tetap saja didapatkan Zuhry. Pada akhirnya nama Kahfi gugur waktu itu. Diam-diam Kahfi memang terluka dan menaruh dendam karena dia sudah belajar mati-matian satu bulan penuh. Jadi, jika dia bertemu di masjid dengan Zuhry, Kahfi tidak akan menyapa dan bersikap tidak kenal.

Semakin bertambahnya waktu, Kahfi jadi menyerah. Paham bahwa Zuhry memang berotak jenius. Saat SMA mereka memang tidak satu sekolah. Tapi Kahfi tahu Zuhry terpilih menjadi murid akselerasi. Sehingga Zuhry satu tahun di atasnya, menjadi kakak kelasnya. Lalu lulus lebih dulu darinya. Bahkan mendapat beasiswanya ke luar negeri. Mungkin Kahfi pernah iri dulu.

Sekarang pun dia masih sering iri. Kadang iri pada Dewo yang memiliki otak berlian— meskipun separuh isi otaknya hanya bersantai cantik, berjualan, dan maskeran. Tapi, Kahfi berani jamin kalau IPK Dewo nyaris sempurna. Dan ini bahkan baru beberapa minggu, tapi Dewo sudah mendapatkan acc-nya. Kahfi benar-benar tidak habis pikir. Ah, sahabatnya yang satu itu memang perfeksionis dan jenius.

Kahfi dan Yumna 2Onde histórias criam vida. Descubra agora