BAB 15 [Dua Bidadari]

25.2K 2.2K 353
                                    

Ada yang nunggu update??

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang nunggu update??

Ayo siapa yang udah dapet notif part ini?

Siang hari Yumna sudah tampak segar dengan setelan kemeja panjang dan jeans berbahan longgar. Menepati janjinya semalam, Yumna akan bertemu Bika dan mengisi KRS bersama. Terakhir bertemu Bika dua minggu lalu waktu jogging. Dan sekarang pasti sudah banyak gosip-gosip aneh tersimpan dari mulut rombeng sahabatnya itu. Bukan Bika namanya kalau sehari saja tidak mengumbar gosip. Yumna benar-benar siap mendengarkan si ratu gosip hari ini.

Kahfi keluar dari kamar mandi tak lama kemudian. Senyumnya muncul saat melihat Yumna sudah rapi.

"Jadi pergi hari ini?" tanya Kahfi.

"Jadi dong, Mas," Yumna setengah merajuk. "Boleh, ya? Kangen Bikaaa..."

"Bolehlah. Mas cuma bercanda. Yang nggak bolehin siapa, sih? Masa kamu jadi nggak boleh main gara-gara jadi istrinya Mas?" Kahfi tertawa konyol. "Yang penting nggak lupa KRS-an, kan, nanti?"

"Enggaklah, Mas. Ini mau isi KRS dulu, kok. Baru main. Hehe."

"Hmm, kamu itu. Ya udah, jangan pulang kemaleman, ya. Sama jangan lupa belajar," jawab Kahfi sambil sibuk membongkar almari mencari-cari pakaian ganti. Habis mandi, rambutnya masih basah. Handuknya juga. Sambil mengeringkan rambut, dia berdiri di sisi spring bed. "Mas mau pergi juga. Mau ketemu sama anak-anak. Bareng sekalian nggak?"

"Oh iya, Mas?"

"He-eh, mau bareng?" Kahfi memakai kemejanya super kilat. Berikut celananya. Lalu meraih sepatu dari bawah. "Biar sekalian, kan? Hemat ongkos. Kamu ke arah mana? Mas mau ke tempat Dewo."

"Expresso, Mas. Co-working space and cafe itu lho, Mas. Rumah Dewo mana, sih?"

"Arah Menteng." Kahfi mengangguk-angguk. "Oke, Mas anter kamu dulu."

"Mas mau ada acara apa?" tanya Yumna ikut duduk di samping Kahfi yang masih sibuk mengikat tali sepatu.

"Biasa mah Dewo, nraktir anak-anak. Katanya dapet kupon gratis abis dari Aussie kemarin. Ya maklum, anak tunggal, mamanya ke Amrik lagi. Jadinya gabut di rumah," Kahfi tertawa. "Yang kena ya kita-kita."

Yumna ikut tertawa. "Ya tapi seru, kan, jadi temennya! Bisa makan gratisan tiap hari!"

"Iya, Dek. Kemarin aja nonton film gratis. Tapi Mas nggak ikut. Lagi ke Pulau Seribu, kan, kita?"

Yumna menyembunyikan pipinya yang memerah. "Eh, iya. Hehe. Mas jangan ketinggalan lagi kalau pada ngumpul. Yumna aja kangen sama Bika."

"Iya, ya udah, yuk." Kahfi segera menarik tangan Yumna.

***

Setelah melalui macet panjang di Sabtu siang, akhirnya motor Kahfi terhenti tepat di seberang jalan pintu kafe. Dari jauh tampak kafe sudah ramai oleh segerombol kaum muda. Yumna segera melepas helm-nya. Sambil menenteng tas laptopnya dia mendekat pada Kahfi.

Kahfi dan Yumna 2Where stories live. Discover now