SEQUEL KAHFI DAN YUMNA.
Baca Kahfi dan Yumna dulu.
Hidup Shahila Ayu Meidina Harish (Yumna) semakin sempurna sejak memiliki Al Kahfi Ganendra Atmadja (Kahfi) dalam hidupnya. Bukankah indah kehidupan mereka berdua yang kini penuh warna? Tapi, apakah...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mana suaranya yang udah baca?
Apakah kalian nunggu cerita ini?
Boom vote dan komen yaa jangan lupa!!!
Sejak beberapa hari lalu Kahfi tidak bisa tidur nyenyak memikirkan sisa uang bulanannya. Berkali-kali dia sudah mengecek nominal di ATM dan hasilnya tidak berubah juga. Mungkin ini pertanda untuknya agar segera kembali bekerja. Mengingat sekarang ada Yumna yang pasti uang jajannya segudang. Hah, pusing juga. Meski masih cuti, sepertinya dia harus minta kerjaan dari Miko. Baiklah, nanti dia akan menghubungi Miko.
Kahfi sendiri kini sibuk membongkar-bongkar laci mejanya. Masih sangat pagi, tapi dia sudah riweh sendiri. Sibuk mencari letak celengan ayamnya sejak semester satu itu. Ah, di mana, sih, barang itu? Tiba-tiba menghilang di saat dibutuhkan begini. Pasti lumayan, kan? Jumlahnya mungkin sudah banyak sekarang. Cukup untuk menambal kantong keringnya. Tapi di mana barang itu sekarang?
Semua gara-gara Dewo! Awas ya bocah itu! Lihat saja besok kalau sudah masuk Kahfi akan memberinya pembalasan. Mentang-mentang Dewo kaya raya dan kartu ATM-nya banyak, tinggal gesak sana, gesek sini. Dia jadi bisa seenaknya mengerjai orang lain begitu, apa?!
Saking kesalnya Kahfi bahkan tidak membuka notifikasi grup di WA pagi ini. Membiarkan teman-temannya berceloteh sendirian di sana. Bahkan tiap kali getar di ponselnya muncul, selalu dia abaikan. Sesekali Kahfi hanya membacanya. Terakhir dia ingat, dia sempat marah-marah di sana. Setelah itu tidak dibalasnya lagi.
