malumatoru

412 72 12
                                    

"Sha, Solar ditangan Mingyu sekarang,"

Dani menggunakan kesempatan ini untuk bicara empat mata dengan Sharon. Setelah dengan susah payah mengusir Chaeyeong dan Jungkook pergi dari sini.

Dari tadi nempelin Sharon mulu, terutama Jungkook. Udah kayak perangko sama surat. Gak bisa lepas.

Sharon diperiksa sama dokter dan suster, ditempelin. Tangan Sharon dipegang terus, takut hilang.

Sharon makan juga disuapin, yang lain gak boleh ikut ikutan.

Sharon ke kamar mandi pun juga diekorin sama Jungkook. Dan herannya Sharon mau mau aja. Karena emang dia lagi rindu berat sama kakaknya ini. Meksipun bersratus anak angkat di keluarganya.

Tapi tetep aja, Jungkook adalah teman sekaligus kakak untuknya.

"Mina ada pergerakan gak?" tanya Sharon. Dia harus tahu dulu posisi Mina dan kawan kawannya kayak apa dan gimana. Baru dia bisa memutuskan harus bertindak apa.

Kalo Mina ada pergerakan, terus Sharon juga bergerak, percuma. Sia sia rencana Sharon selama ini.

"Mina cuma ngandelin June, dan sekarang June ngirim kemusuhan ke markasnya Mina," jawab Dani.

"emang Mina setuju mereka kesana?" kayak ada yang aneh waktu dia denger kemusuhan tinggal di markas Mina.

Tahu sendiri hubungan mereka kayak apa. Kayak tikus sama kucing, gak pernah akur dan suka kejar kejaran.

"mana gue tahu. Gue cuma dapet informasi itu dari Solar,"

Sharon jadi mikir dua kali. Rose udah jadi tahanan, sekarang Solar. Besok siapa lagi yang akan Mingyu bawa untuk teman mereka berdua?

"June udah tahu dimana Mingyu berada?" tanya Sharon lagi.

Melihat Dani menggeleng membuatnya berpikir untuk turun tangan mencari keberadaan Rose dan Solar.

"Doyeon sama Yongha?"

"mereka kehilangan jejak Solar. Dan sekarang gue nyuruh mereka ngawasin kemusuhan, ya walaupun gue tahu itu gak ada gunanya. Karena gimana pun Mina lebih hebat dari mereka berdua,"

Mendengar penuturan Dani membuat Sharon terkekeh pelan.

"ngeremehin Doyeon sama Yongha lo, belum tahu aja mereka kalo udah keluar dari sarangnya," kata Sharon.

"bodo amat. Sekarang gue harus apa nih? Tugas gue perasaan gini gini amat, gak pernah bunuh orang,"

Alis Sharon terangkat sebelah, "pingin banget emang?"

"iyalah. Gue ini pembunuh bayaran, bukan mata mata kayak polisi,"

"ck, bersyukur kenapa si? Emang apa untungnya ngebunuh orang?"

"bunuh orang tuh paling enak apalagi disiksa dulu. Lo tahu, kayak ada kepuasan tersendiri bagi gue,"

Fix, Sharon merinding dengernya. Dia udah sering menemukan orang seperti Dani ini, tapi agak kurang percaya kalo Dani yang dia kenal bisa juga berjiwa psikopat gini.

"gue mau kabur malem ini, karena gue yakin Mingyu bakal bawa orang lagi, entah kenapa firasat gue bilang kalo itu adalah Jiho," kata Sharon mendadak serius, masuk lagi ke dalam topik.

Dani mengangguk, "oke, gue siapin senjata lo,"

"gue gak butuh senjata, siapin aja mobil,"

"terus? Lo kesana dengan tangan kosong?"

REFLOW ft 97line✅Where stories live. Discover now