lulantoru

474 84 24
                                    

Jiho dari tadi senyum mulu. Gak ada habisnya buat senyum. Kebalikannya Jaehyun.

Cowok itu mukanya sepet dari tadi. Gak enak dipandang. Sampai Rose gak tahan liat mukanya pingin nabok.

"cemburu lo terlalu barbar anjir," celetuk Rose duduk di samping Jaehyun.

Jiho beberapa waktu lalu pulang diantar Jungkook, buat mandi sama ganti baju. Sambil bawa buku matematika buat belajar.

Kenapa Jungkook? Karena tadi Jaehyun ke kantin rumah sakit, kepalanya pusing butuh bodrek biar pusingnya reda.

Waktu balik ke kamar, pujaan hatinya udah gak ada.

"gitu aja cemburu," kata Rose masih terus mengomeni kehidupan Jaehyun.

Cowok itu menatap Rose sengit, "belum tahu rasanya jatuh cinta sih,"

"bodo amat. Gue jatuh cinta ada waktunya kali,"

"au ah gelap!" kata Jaehyun.

"lebay anjir. Geli gue dengernya,"

Gak dijawab sama Jaehyun. Males ngomong.

"Jae,"

"Jaehyun,"

"Jaehyunnn,"

"Jung Jaehyunnn,"

Rose terus manggil manggil Jaehyun. Boring abis di sini. Gak ngapa-ngapain lagi.

"Jae, gabut," adu Rose. Mukanya ditekuk, akan tetapi Jaehyun gak bisa diajak ngomong kali ini.

"Jae!" sampai lengan Jaehyun dipukul pun cowok itu cuek bebek.

"ih Jaehyun, lo nyebelin tahu gak?"

Gak dijawab lagi. "berasa ngomong sama tai kambing gue,"

"sialan," desis Jaehyun. "gue disamain sama tai kambing. Gue lebih ganteng anjir,"

Rose tergelak mendengarnya, "oh bisa ngomong juga lo,"

"y,"

"Jae, cari makan yuk,"

"males jalan,"

"pelit ih. Gue laper,"

"kenapa gak minta richeese sama Jungkook tadi?"

"mana gue tahu kalau dia mampir ke richeese tadi. Orang dia jemput gue udah bawa dua bungkus richeese," adunya kayak anak kecil. Bibirnya segala dimaju-majuin.

Rose ini tipe cewek manja juga. Faktor anak tunggal, selalu dimanja dan diturutin kemauannya. Begitu pula dengan sanak saudaranya yang lain. Yang selalu memanjakan Rose.

"Jaee,"

Kalau gak dituruti Rose akan mewek selama-lamanya. Jaehyun tambah pusing juga, mana kepalanya masih pening, nyut-nyutan.

"ck, ayo cepetan," kata Jaehyun putus asa.

Ia bisa mendengar gadis itu memekik senang, "ayo,"

Mereka berjalan memasuki ruang rawat inap. Setengah jam yang lalu dipindah kamar.

Waktu dilihat, bocah tadi udah sadar. Tapi gak bisa diajak ngomong karena terlalu lemah badannya.

"dek, kakak keluar dulu ya cari makan. Kamu kalau ada apa-apa, pencet tombol ini aja, bisa kan?" kata Rose sambil mengusap pelan tangan bocah itu.

Jaehyun menunggu di depan pintu.

Bocah tadi mengangguk, membuat Rose tersenyum lega karena dia anaknya gak rewel dan nurut.

"gak lama kok, cuma bentaran doang." dibalas anggukan lagi.

"yaudah kakak pergi dulu, ya. Kamu istirahat lagi aja, biar cepet sembuh," dibalas anggukan lagi untuk ketiga kalinya.



REFLOW ft 97line✅Where stories live. Discover now