lusatoru

479 78 16
                                    

Irene main ke rumahnya Mina. Udah lama dia gak ketemu sama Mina yang sekarang lagi crossing ke dunia lain, entah kapan gadis itu akan kembali dan membuka matanya kembali.

Irene kangen sama Mina. Lebih tepatnya kangen sama ibunya Mina. Di keluarga Akira, hanya Mina yang masih ada serta bertahan hidup. Rupa Mina pun seperti duplikat ibunya sendiri, sangat persis. Sayang, wanita malang itu harus bunuh diri untuk menjaga anak lelakinya.

Selama menjenguk Mina, Irene hanya diam mengamati tubuh Mina yang terbaring di atas ranjang. Sejam dia menghabiskan waktunya di sana tanpa melakukan apa-apa.

Sampai Mingyu masuk bawa minuman buat Irene.

"dia udah kayak mayat hidup ya?"

Irene menoleh, lalu sepersekian detik tertawa keras mendengar ucapan Mingyu.

"random banget suami kamu Min," katanya di sela tawa.

Mingyu merengut kesal, dia sama Irene gak bisa akur apapun kondisinya. Pasti salah satu dari mereka akan merusak suasana, kalau bukan Irene ya Mingyu.

"maklum situ kan gak punya suami," ucap Mingyu yang bikin tawa Irene berhenti.

Wanita itu menatap tajam ke arah Mingyu. Dibalas juga sama Mingyu.

"ngeselin. Mina gak balik baru tahu rasanya jadi duda,"

Giliran Mingyu yang gak terima atas ucapan Irene barusan.

"belum pernah jadi duda ya?" tanya Irene meliriknya sinis.

"emang. Daripada belum pernah rasanya kawin,"

Kali ini uap mulai keluar di atas kepala Irene, "kalau kawin sama modelan gini sih ogah ya, mending gak pernah kawin!"

Telak.

Mingyu pun emosi mendengarnya. Mereka berdua saling menatap dengan kebencian di mana-mana. Dari ujung rambut sampai ujung jari kaki jari tangan.

"berantem lagi berantem lagi, kapan akur sih?" suara Aera menginterupsi mereka.

Pandangan mereka pun kompak beralih pada bocah cilik yang barusan masuk ke dalam kamar Mingyu dan Mina, lalu beranjak menempati sisi kosong di samping Mina.

"gak malu sama bunda?" pertanyaan itu dikhususkan buat Mingyu.

Cowok itu menunduk malu, ketahuan berantem kayak anak kecil di depan anaknya sendiri.

"ah, Aera, kamu ditungguin Minju di teras. Udah tahu belum?"

Bola matanya melebar, "loh? Emang ada kak Minju?"

Irene juga ikut melebarkan mata, "kamu belum tahu?" lalu tatapannya mengarah ke Mingyu.

"lu-pa," jawab Mingyu enteng. Tidak menganggap keberadaan Irene dengan serius.

"ayah." tegur Aera. "yaudah Aera ke teras dulu,"

Setelah Aera pergi, tersisa mereka bertiga. Mingyu menatap sendu pada istrinya. Sudah dua minggu lebih Mina tidur 24 jam.

"dia, baik-baik aja kan?" tanya Mingyu pelan.

Irena berani menatap Mingyu, cowok itu menundukkan kepalanya dengan pandangan sendu.

"bisa enggak bisa iya," jawab Irene yang menurut Mingyu ambigu.

"maksudnya?"

"Mina crossing yang mana satu minggu di sini sama dengan satu tahun di sana."

"dia menempati suatu dunia di mana Mina akan memulai semuanya dari awal sebagai orang asing, termasuk dipenjara,"

Mingyu terkejut mendengarnya, dipenjara?

REFLOW ft 97line✅Where stories live. Discover now