pusemtoru

487 77 15
                                    

"WOY JEKA TUNGGUIN GUE BANGSAT!!"

Mingyu lari-lari ngejar motornya Jungkook. Pakai sandal. Belum pakai sepatu. Gak sempat.

Kemarin malam, mereka berdua tidur seranjang, satu rumah, pada ngebo.

Jam setengah delapan mereka baru bangun kalau bukan suara dangdutan dari tetangga sebelah yang sedang melaksanakan hajat.

"LO KELAMAAN CUK, GUE TINGGAL DADAH!!!" jawab Jungkook melaju kencang meninggalkan Mingyu yang berhenti karena sesak napas.

Dada Mingyu bergemuruh. Napasnya tersengal.

"ghak, ghak bhisa ginih. Bhisa matih gueh," ucap Mingyu tersendat akan napasnya yang pendek pendek.

"temen siapa si? Bego kebangetan," umpat Mingyu kesal, setelahnya mengambil napas panjang dan membuangnya perlahan. Tujuannya mendapat pasokan udara lebih banyak serta jantungnya bekerja normal kembali.

Agak mendingan, ia melihat sekitar, kanan kiri, tidak ada kendaraan yang sepi. Mau naik taksi juga sayang uang.

"bolos enak kali ya?" terlintas rencana picik di otak Mingyu. Ditambah perlakuan khusus dari sekolah yang tidak berani menghukumnya.

Akhirnya Mingyu memutuskan buat bolos. Lagian di sekolah juga pelajaran doang, tidak ada ulangan atau pun ujian kelompok.

Ia berbalik arah, dengan senyuman selebar mungkin. Menampilkan lesungnya yang nampak kian manis jika dilihat dari dekat.

Dengan hati riang gembira, Mingyu melangkah pulang sambil bersenandung sekalian senam. Tangannya direntangkan lalu ditarik ke belakang.

Ia cukup menikmati paginya itu. Menghirup udara yang lebih segar dari udara yang ia hirup kesehariannya di dalam kelas. Pengap. Menyesakkan.

"bolos gue berfaedah banget anjir," kekeh Mingyu menyadari penuh apa yang dia lakukan.

Kalau dipikir pikir Mingyu belum pernah olahraga sama sekali, kecuali di sekolah. Khusus untuk dirinya pribadi, tidak pernah ada niatan untuk olahraga. Mentok olahraga di kasur, rebahan:)

"itu adeknya Mina kan?" mata Mingyu memicing untuk mempertajam penglihatannya.

Bocah yang memakai seragam sekolah di sana tengah berlari bersama beberapa kawannya.

"ADEKNYA MINA!"

"anjir siapa sih namanya? Lupa gue,"

"WOY ADEKNYA MINA!" teriak Mingyu lagi.

Beberapa bocah di sana melihat ke arahnya. Termasuk Dino, orang yang dimaksud oleh Mingyu.

Yang ia lihat dari sini, Dino berbincang sebentar dengan teman temannya dan setelah itu mereka pergi meninggalkannya.

Dino pun hanya menatap Mingyu tanpa minat untuk mendekat. Kurang kerjaan banget.

Adeknya Mina melengos pergi gitu aja. Mingyu melebarkan matanya tidak terima.

"orang ganteng dicuekin. Ck, sebelas duabelas emang sama Mina," cibir Mingyu.

Beberapa detik ke depan, Mingyu berpikir sejenak. Dia memang punya rencana untuk menguak kebenaran akan Sharon, orang yang Dino maksud waktu ketemu di mall.

Apa ini saatnya beraksi?

Apa ini saatnya menjadi detektif?

"sumpah! Gue bolos emang diberkati,"


----

Eunha gak masuk. Dia masih malu dan trauma bertemu dengan orang banyak. Sehabis kalah telak di bawah Sharon, di hadapan orang banyak, ia merasa harga dirinya hancur.

REFLOW ft 97line✅Where stories live. Discover now