namtoru

818 90 7
                                    

"ini kenapa mereka pake balapan segala sih?!"

"sejak kapan temen-temen gue seneng balapan motor ha? Sejak kapan?"

"anjirlah, sejak kapan juga gue jadi presidennya anak-anak?"

"dan sejak kapan suami gue jadi orang sok kecakepan?! Suami gue emang ganteng. Ingin sekali ku berkata kasar, anjing,"

"astagfirullah,"

"woey, udahan dong, capek gue,"

Dari tadi Mina berlari sambil ngomel. Tiada henti bertanya-tanya dan mengumpat sepanjang jalan. Napasnya aja udah ngos-ngosan masih tetep mengumpat dalam hati.

"mereka balapan di sini kan? Kok sepi?"

Mina sudah sampai di tempat balapan seperti yang dia dengar beberapa waktu lalu. Hasil menguping dengan menunduk biar wajahnya gak kelihatan.

Namun tempat ini tidak terlihat seperti akan diadakan balapan. Terlalu sepi, sunyi, senyap.

"gue gak salah denger kan?" tanyanya mulai terheran-heran.

Ia berdiri di tengah-tengah jalan. Tubuhnya berputar mengelilingi arah matahari namun tetap saja tidak ada yang berubah.

"ayo Min, mikir, tempat balapan selain di sini," katanya pada diri sendiri. Otaknya dipaksa berpikir sementara hatinya mulai tidak tenang.

Masalahnya Mingyu yang dia tahu tidak suka balapan motor. Ditambah Eunwoo anak baik-baik, sukanya main pistol sama belati tajam, suka berbaur dengan obat-obatan terlarang, bukan geng motor begini.

Apalagi percakapan dua gadis di halte tadi masih terngiang jelas dalam ingatannya. Di mana mereka mengatakan sudah muak dengan sikap Mingyu dkk.

Apakah Mingyu dkk yang dimaksud adalah Eunha, Lisa, Rose, dan yang lainnya?

Itu yang Mina khawatirkan.

"belakang sekolah lawas," ucap Mina tiba-tiba teringat satu tempat yang sering digunakan sebagai ajang balapan antar sekolah.

Mina buru-buru berlari ke sekolah lawas karena dikejar waktu. Bisa jadi mereka sudah melaksanakan pertandingannya. Dan bisa juga terlibat perkelahian, mengingat watak Eunha dulu dengan Rose dan golongannya.

"gini nih nasib gak punya uang, kemana-mana harus lari, belum makan, gak ada tenaga, mo pingsan aja rasanya," Mina kembali ngomel di jalan.

Mungkin itu usaha dia buat menghilangkan khawatir yang singgah dalam hatinya.

Mempercepat waktu, Mina mengambil jalan tikus dan tak butuh waktu lama ia sudah ada di arena balapan yang dia maksud.

"segini ramenya?" gumam Mina merasa takjub dengan pemandangan di depannya.

Jalanan sepi di sini menjadi lautan manusia. Asap kendaraan memenuhi langit dan mengudara dengan bebas. Banyak orang masih memakai seragam sekolah, tak memandang gender, mau laki atau perempuan, semuanya ada di sini. Jua dari berbagai sekolah.

Masih belum hilang dari keterkejutannya, ia dibuat terpana dengan sesosok orang yang baru saja lewat di depannya.

"Eunwoo," secara tak sadar Mina menyebut nama lelaki itu.

Ia tertampar dengan visual dari Eunwoo. Gak di sini atau di dunianya sendiri, Eunwoo tetep ganteng. Gantengnya kebangetan sampai satu lingkungan menjerit kala lelaki itu lewat membawa helm yang ada di tangannya.

"Mingyu di mana?" barulah Mina mencari sosok Mingyu, lelaki yang membuat jantungnya hampir copot sampai sekarang belum selesai loncat-loncat dan bikin gaduh.

REFLOW ft 97line✅Where stories live. Discover now