melahirkan

2.4K 62 11
                                    

Keesokan harinya lora ,terbangun dengan dengan perutnya yang begitu sakit ,apa ia salah makan?ini tidak mungkin!.Fabian yang baru saja masuk kedalam kamar melihat lora yang merintih,kesakitan diranjang terlihat dari wajahnya yang menahan sakit.ia menghampiri lora dengan khawatir memengang bahu istrinya itu ."kamu, kenapa sayang"?tanya Fabian ,dengan nada cemas .

"Fabian,perut aku sakit"tutur ,lora merintih apa jangan-jangan hari ini adalah waktunya ia melahirkan anaknya kedunia.

"Astaga sayang air ketuban kamu pecah"Fabian,melihat air ketuban yang menetes dari paha lora ,dengan sigap ia membopong lora menuju kerumah sakit ,ia juga mengambil tas yang sudah disiapkan oleh lora ,keperluan saat ia melahirkan nanti.

"Fabian,perut aku sakit banget"rintih lora,dengan pelan mengusap perutnya dengan pelan.sebenarnya kalau Fabian bisa menggantikan lora ia siap menggantikan istrinya ia rela melakukan apapun untuk lora.

"Sabar, sayang sebentar lagi kita sampai dirumah sakit ."ujar ,Fabian.

Bi Inah,melihat majikanya langsung mengambil alih,lora membopongnya hingga masuk kedalam mobil,"bi ,jagain rumah"perintah,Fabian yang diangguki oleh wanita tua itu.

Selama diperjalanan Fabian terus melirik lora menenangkan istrinya yang sedang menahan kesakitan .sesampainya dirumah sakit Fabian langsung menyuruh perawat untuk membantu istrinya."bapak ,tunggu disini biar kami yang tangani"ucap,perawat itu menutup pintu persalinan.

Ia lupa mengabarkan kepada orang tau lora ,bahwa putri mereka sedang melahirkan ,Fabian pun mengeluarkan benda pipih itu menempelkanya pada telinga lalu suara Mila terdengar dari seberang sana."iya,ada apa Fabian tumben nelpon?"tanya ,Mila dari seberang sana.

"Mah,maaf lora sekarang lora sedang melahirkan".ucapnya.

"Dirumah sakit mana Fabian"?tanya ,lagi bila dengan nada khawatir bercampur cemas dalam hatinya.

"Ntar,aku kirimin",Fabian langsung mengirim alamat rumah sakit dimana ,sekarang lora melahirkan.fabian memasukan kembali benda pipih itu kedalam saku celana.hari ini ia benar-benar cemas dan khawatir dengan,lora masalah nya istrinya itu akan mempertaruhkan nyawa untuk ,anak mereka.

Dari,jauh Fabian melihat Vero,dan Mila mendekatinya dengan cemas dan dengan raut wajah khawatir."sekarang,lora ada dimana Fabian",lirih Mila,memengang bahu ,Fabian .

Vero,mengelus bahu mila menenangkan istrinya ,"mah,sabar lora sekarang ada didalam lebih baik kita doakan semoga saja ,putri kita dan cucu kita selamat mah"solusi ,Vero menuntun Mila menuju kursi tunggu yang berada didepan ruangan persalinan.

Perawat pun keluar,dari kamar persalinan sambil menatap pria yang ada dihadapannya."apakah,bapak suaminya dari ibu lora ,?"tanya ,perawat itu.

Fabian mengganguk ,"ibu lora,ingin bapak disampingnya"pinta perempuan ,itu mempersilahkan Fabian masuk kedalam ruangan bersalin ,terlihat lora yang sedang tersenyum padanya seakan-akan ,ia tidak merasakan kesakitan sedangkan ia benar-benar dirundung kecemasan yang berlebih.lebih dulu Fabian,memasangkan baju steril berwarna hijau ,setelah itu ia mendekati lora mencium kening lora dengan singkat,lalu berpindah menuju bibir lora yang menjadi candunya.

"Apakah,ibu lora sudah siap"?tanya ,lagi perempuan itu memastikan lora .lora mengganguk mengikuti interupsi dari dokter.

"Eeeeggh, eeeeggh"lora ,terus mengejang berusaha mengeluarkan anaknya kedunia .

"Kamu,bisa sayang aku disamping kamu", Fabian menggengam tangan lora mencium kening itu menyalurkan kekuatan pada istrinya.
   Lora terus mengejang badanya sekarang benar-benar lemah ia sebenarnya sudah tidak kuat tapi ini demi anaknya dan Fabian ia harus bisa .

with love you(END)Where stories live. Discover now