pertunangan

4.3K 123 1
                                    

"siapa, nama kamu nak cantik sekali"puji Jessica yang hanya ditanggapi, oleh lora dengan senyuman tipis.

"dan satu lagi pasti kamu pacar anak saya. "ucap, Jesicca yang membuat kaget lora,untung saja hp nya tidak terjatuh.

"buk".ucapan lora terpotong karena pria tersebut membuka matanya, dan mulai menggerakan tangan dengan perlahan.

Jessica menghampiri putra tersebut, sambil memeluk badanya."kamu nga apa-apa kan.? Nga ada yang sakit, yang mana yang sakit, biar mama panggil dokter.? "tanya wira dengan bertubi-tubi sampai, membuat anaknya pusing melihat tingkah laku mama satunya ini.

Fabian, hanya memutarkan kepalanya, matanya menangkap sosok perempuan, yang asing dimatanya. Yang berada disamping mamanya.

"gimana sih, kamu nga bilang-bilang kalau punya pacar secantik ini"sedangkan yang dipuji hanya menundukkan, kepala merasa malu.mungkin pujian, tersebut terasa berlebihan baginya.

Fabian melihat, perempuan yang berada disamping mamanya itu. Benar sih apa kata mama, memang cantik. Tapi setahunya ia belum pernah melihat siapa perempuan tadi.

Lora tersenyum, dan mengulurkan tanganya, pada fabian "nama gue lora, yang nyelamati lo tadi pagi, pas kecelakaan. "fabian, membalas uluran tangan lora dengan muka datarnya. "salam kenal, gue fabian thanks lo udah selematin gue. "

Lora mengambil tas ranselnya, yang berada disofa dan, berjalan kearah Jesicca. "tan, aku pamit dulu, soalnya masih banyak kerjaan".ucap, lora menyalami,punggung wira"lo koh, buru-buru mau kemana. "?tanya wira, sedangkan fabian hanya memutarkan matanya, melihat sandiwara yang dibuat mamanya.

"masih banyak, kerjaan tan yang belum selesai"alibi lora, padahal ia malas harus dalam situasi, seperti ini.

"rumah, kamu dimana nak, biar tante anter sampai luar rumah sakit ya. "pinta Jesicca yang
, diangguki oleh lora

Sampai diluar rumah sakit ia memberikan kartu namanya agar lora, tahu keberadaan rumahnya. "ini kartu nama, tante jangan lupa main -main, kalau ada waktu. "lora, menerima kartu tersebut sambil ia, berpamitan "yaudah tan, aku duluan "ucap lora, menghilang dibalik parkiran.

Sampai dirumah, lora langsung membayar taksi yng ia tumpangi tadi. Lora berpikir tumben sekali ada, mobil papanya dirumahnya biasanya jam segini papa nya mungkin masih bekerja.

Lora membuka kenop pintu, tapi dalam. Pikiran ada apa ini, tumben sekali mereka berkumpul disini. Pasti ada sesuatu yang ingin, dibicarakan"sini,sayang duduk disamping mama ada yang mama ingin bicarakan bersama kamu. "pinta mila,lora menduduki sofa yang berada disebelah mamanya"

Mila membuka suara, ditengah keheningan, tapi ada apa ini, pikiran lora sekarang dipenuhi dengan banyak pertanyaan. "mama pengen kamu, tunangan dengan salah satu teman mama dan papa"bagaikan disambar petir, hati lora seakan -akan dilempar dan, dijatuhkan kebawah.

"mama, bohongkan apa yang dikatakan mama, itu bukan kenyataan"lora menggelengkan, kepala seakan -akan dunia tidak berpihak kepadanya.

"mama nga bohong, entar malem calon tunangan kamu akan dateng malem ini kerumah kita. Jadi jangan lupa dandan yang cantik. "mila meninggalkan lora, yang masih mencerna perkataan mila barusan.

Lora membanting pint u kamarnya dengan keras, ia ingin rasanya melompat dari, jurang dan mengubur mukanya sedalam-dalam.

🌹🌹🌹

"mau tidak mau, kamu harus menerima perjodohan ini mama udah pusing mikirin kamu. Yang kepala tiga tapi masih belum punya pasangan, tidak ada penolakan sedikit pun. "fabian memijit, keningnya yang terasa pusing umurnya juga tidak terlalu tua baginya, tapi mengapa mamanya ngebet banget ingin menjodohkannya.

Fabian, memukul meja yang ada d depanya itu sampai patah.bodoh amat ia bisa membeli nya lagi malahan lebih dari ini beribu -biru malahan.

Fabian arkana pratama, ceo muda perusaahan tambang terbesar di indonesia, siapa sih yang tidak tergila-gila oleh ketampanan yang dimiliki oleh seorang fabian .tapi sayang sikap yang dimilikinya membuat semua orang kalah ciut dengannya, apa yang dimaunya harus ada didepan matanya, dan ingat jangan pernah bermain-main dengan seorang fabian, sekali ia tidak suka, maka ia akan membuat orang tersebut dalam titik serendahnya. Atau malahan membuat orang tersebut meninggalkan dunia fana ini.

Mila membuka kenop pintu kamar lora, tapi anak tersebut masih saja bergelung diselimut "lora, bangun calon tunangan ada dibawah. "lora mengoyangkan badan lora .

Lora mengucek matanya dan menyesuaikan ,pencahayan yang masuk kedalam matanya. "Kenapa sih mama. "?tanya lora. "

Mila menarik tangan lora agar bangun dari tempat tidur tersebut dan, mendorongnya menuju kamar mandi. "cepetan mandi, jangan lama abis ini mama dandanin. "ucap Mila, yang membuat kesal lora.

Lor

a keluar dengan rambut yang basah, dan kimono berwarna pink melekat, pada tubuh indahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

a keluar dengan rambut yang basah, dan kimono berwarna pink melekat, pada tubuh indahnya. Lora mengambil baju dress yang sudah disiapkan oleh, mamanya tadi

Memang sih menurutnya cantik dipadupadakan, dengan hig heels. Tapi menurut lora risih, harus seperti ini. Lagi pula ia penasaran siapa, yang akan menjadi calon tunangan dan, lebih tepatnya calon suaminya nanti.

Mila mendandani lora dengan make upnya.menurutnya anaknya hari benar -benar cantik. Jadi ia tidak perlu repot, harus menambahkan make up yang begitu berlebihan, jadi ia hanya menambahkan sedikit make up kewajah lora.

"sangat cantik".puji mila, yang membuat pipi lora seperti, kepiting rebus.

Lora melihat penampilannya, dicermin berukuran besar benar apa yang dikatakan mamannya. Ia benar cantik.

Mila mengandeng tangan lora, samping diujung tangga para tamu, sudah mulai memadati acara pertunangnya. Bagi lora terkesan mewah seperti ia ingin seperti biasanya, pada umumnya pertunangan.

Lora menduduki kursi yang sudah didekorasi, dihadapan sudah ada calon suami, tapi yang aneh mengapa calon suaminya menundukan kepalanya.

Vero pun mulai pembicaraan "pernikahan kalian, akan diselanggarkan l minggu kedepan. "sontak saja lora, kaget apa yang didengar olehnya papanya tapi apalah daya lora hanya, diam membisu. Ingin sekali lora menghancurkan semua ini. Bagaimana cita -citanya kelak nanti, bagaimana, dengan sekolahnya? Pertanya tersebut terus terngingang dalam otaknya.

Inilah waktu yang   ditunggu bertukar cincin lora menyematkan, sepansang cincin tersebut kepada, pria saat lora memakai cincin kepada pria tersebut ia sangat familir dengan wajah, tapi dimana "elo, fabian kan ya gue tolong. "tunjuk lora tepat diwajah fabian.

with love you(END)Where stories live. Discover now