pergi

3.3K 80 0
                                    

Fabian menghampiri mobil lora yang,sudah dikerumuni semua orang ."sayang,lora jangan tinggalin aku sayang bangun".teriak fabian memangku kepala lora dipahanya ,berharap istrinya bangun.

Lora melihat ,fabian dengan tersenyum ,tubunya sudah melemah ,hatinya sakit mungkin ini adalah terakhir kali ia bisa melihat fabian ."fabian,aku cinta kamu"ucap lora,sebelum penglihatan benar-benar hilang .

"sayang ,buka mata kamu ."pinta fabian menepuk pipi lora,yang dingin.

Petugas pun,mengangkat lora membawanya kemobil ambulance.dengan setia fabian menemai lora ,apa sekarang ia sudah mulai mencintai lora atau,ini hanyalah sebuah rasa kasihan dan tanggung jawabnya menjadi suami?.

"sus,tolong tambahkan darah "perawat mengambil darah yang berada di,mobil ambulance tersebut.

"dok,pasien mengalami pendarah dibagian belakang"tutur perawat itu,memperban ,kepala lora dengan kain putih.

Tuhan tolong,jangan ambil istri ku tolong berikan aku kesempatan satu kali.lagi"batin fabian

"sayang ,bangun jangan tinggalin aku."bisik fabian ,mengengam tangan lora mengecup tangannya yang .begitu dingin seperti es batu.

Kalau ia bisa ,mengganti semua ini fabian rela ,mengganti semua ini tapi jangan lora yang merasakan semua ini.

Ambulance itu,berhenti dirumah.sakit ,dengan sigap fabian membantu ranjang lora untuk dipindahkan ke icu."maaf,pak biarkan kami ,yang memeriksa istri bapak "suster itu, menutup pintu icu,bersama dengan masuknya lora kedalam ruangan itu.

Tuhan ia hampir lupa mengabarkan ,kedua orang tuanya dan orang tua lora.fabian mengusap muka dengan kasar ,memijit kepalanya yang terasa pusing.ia pun mengelurkan benda pipih itu ,dari celana jeans yang ia kenakan."ada,apa fabian"mila membuka suara,ia hanya mendengar desahan,yang keluar dari mulut fabian.

"mah,lora kecelakaan".lirih fabian dengan,suara bergetar menahan air matanya yang sebentar lagi akan jatuh.

Fabian mendengar suara isakan mila dari ponselnya"dirumah ,sakit mana"suara dingin vero terdengar diponselnya.

Fabian mengetik ,dimana rumah sakit tempat lora sekarang dirawat.dari kerahan jauh fabian melihat mila dan vero menghampirinya.dengan muka sedih ,khawatir ia bisa melihat dari muka mila.

Keluar seorang yang berpakain putih yang ia yakni ,adalah dokter yang menangi lora.sekarang."apakah ,disini ada suami dari nyonya lora."?tanya doter perempua itu,melirik fabian.

"saya,dok suaminya lora."balas fabian dengan khawatir ia takut,terjadi sesuatu pada lora.

"mari,pak ikut saya ada yang ingin saya bicarakan dengan,bapak tentang keadaan ibu lora"fabian mengikuti,langkah dokter itu kesebuah ruangan tempatnya.

"begini,pak ada pendarahan dikepala ibu lora,akibat benturan yang sangat keras membuatnya kini kritis .perempuan itu menghela napas sebelum melanjutkan pembicaraanya lagi."oleh karena ,itu kita harus melakukan tindakan operasi,tapi operasi ini sangat berisiko besar yaitu kemungkinan kecil istri,sembuh dan kemungkinan lagi istri bapak meninggal,hanya 10% untuk ibu lora sembuh"jelas ,perempuan itu menatap fabian.

Suster,masuk dengan napas tersengal-sengal seperti orang yang seabis maraton."dok,pasien ibu lora mengalami kejang-kejang"tutur perawat itu,dengan panik.

"bapak,harus menandatangi berkas,ini kami butuh persetujuan bapak untuk mengoperasi ibu lora"ucap ,dokter itu memberikan berkas,bersampul biru kepadanya .

Fabian,langsung menandatangi berkas itu walaupun ia tak ingin semua ini terjadi ,tapi ini semua mempertaruhkan ,nyawa lora istrinya.

Dokter itu keluar bersama dengan perawat yang menangi lora,fabian hanya bisa berdoa semoga ada mukjizat yang bisa menyembuhkan lora sekarang.

with love you(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang