bab - 13

25.6K 1.8K 40
                                    

Pain will leave you, when you let go.

SELAMAT MEMBACA ❤

Jangan lupa : 🌟💬

✧✧✧

Setelah puas berpelukan, Naya langsung diajak masuk kedalam rumah oleh ibu nya Bara. "Ibu sama yang lain, apa kabar?" tanya Naya membuka pembicaraan.

"Alhamdulillah sayang, semua sehat. Kalo mama sama papah kamu gimana?" tanya balik Sarah - ibu Bara.

"Alhamdulillah bu, sehat." jawab Naya sambil tersenyum.

"Kamu kapan pulang dari Jakarta Nay?"

"Beberapa hari yang lalu bu."

Sarah menganggukkan kepala nya. "Kamu dari makam nya Bara ya sayang?" tebak Sarah sambil tersenyum.

Naya tersenyum tipis. "Iya."

Sarah mengelus lembut kepala Naya. "Pasti kamu rin---"

"Assalamualaikum, Leya pul---"

Dari arah pintu, datang seorang gadis cantik yang masih memakai seragam, gadis itu terlihat sangat gembira saat melihat kedatangan Kanaya.

"Teh Naya! Ya ampun aaa Leya kangen banget sama teteh!" ucap Alleya - adiknya Bara.

Nama gadis itu Alleya Agnia Pradipta dia adalah anak bungsu dari keluarga Bagas Pradipta, yang tidak lain tidak bukan adalah papah Aldebaran dan Alleya.

Senyum Naya mengembangkan sempurna, sebenarnya ia sedikit sesak akibat pelukan dari Leya yang sangat erat ini.

"Hei Leya! Teh Naya juga kangen banget sama kamu." balas Naya sambil membalas pelukan gadis itu.

"Leya pelan pelan sayang, kasian teh Naya nya."

"Hehe iya bu, Leya kangen sih soalnya sama teh Naya!" ucap Leya sambil menyengir.

"Teteh dari kapan pulang ke Bandung ?" tanya Leya sambil duduk di sebelah nya.

"Beberapa hari yang lalu Leya."

Naya mencubit gemas pipi gembul gadis itu. "Ih masih aja gemesin ya kamu." ucap Naya sambil tersenyum.

"Eh teteh punya sesuatu buat kamu."

Naya mengambil tote bag di sebelah nya. "Nih buat Leya, ibu sama papah Bagas." ucap Naya sambil tersenyum.

"Apa nih teh?" tanya Leya melihat tote bag itu.

"Leya liat aja."

Leya menganggukkan kepala nya. "Wahh! Ini kan bolu kesukaan Leya huhu, teteh masih inget?"

Naya mengangguk sambil tersenyum. "Bilang apa Leya." kata Sarah mengingatkan.

"Makasih teh Naya!" ucap Leya memeluk Naya dari samping.

"Naya, gak usah repot repot padahal, makasih ya."

"Gapapa ibu, iya."

"Teh!" panggil Leya sambil mendongak.

"Ke kamar Aa yu? Pasti teteh kangen kan?" ajak Leya.

Naya merenung, lidah nya kembali kelu, apa iya bisa?

Bara tolong, aku gak bisa.

✧✧✧

Naya menatap sendu pintu berwana coklat itu, lebih tepat nya menatap gantungan kayu yang bertulisan Aldebaran pacar Kanaya.

My Sweet BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang