[ new chapter ]

1.7K 117 5
                                    

"Kanaya!"

Naya menoleh ketika ada memanggil nama nya,

ia sedikit menyipitkan mata nya. "Ka A-Angkasa?!" balas Naya tak percaya.

Laki laki bernama Angkasa itu mendekat ke arah nya. "Lo Kanaya kan?" tanya Angkasa tak percaya juga sambil memegang pipi Naya.

Mata Naya tiba tiba memanas , ia menganggukkan kepala nya. "Lo Angkasa kan?" tanya Naya memastikan lagi.

Angkasa mengangguk cepat. "Gue kangen Nay, lo kemana aja?" tanya Angkasa dengan nada yang sulit diartikan. Tak bisa Naya pungkiri bahwa ia juga sangat merindukan laki laki itu.

Karena bagaimana pun Angkasa itu sangat baik. Angkasa selalu menghibur nya disaat kondisinya benar benar rapuh dan terpuruk. Naya dan Angkasa seperti abang dan adik.

"Lo apa kabar Nay?"

"G-gue baik ka." jawab Naya terharu.

Angkasa menerbitkan senyum manis nya. "Lo gak kangen gue Nay?" tanya Angkasa terkekeh.

"Kangen, kangen banget diomelin sama lo" jawab Naya sambil tersenyum.

Angkasa mengelus kepala Naya, membuat Naya semakin mengembangkan senyum nya. "Lo mau ke makam Bara ka?" tanya Naya ketika melihat sebuah buket bunga beserta satu botol air ditangan Angkasa.

Angkasa mengangguk sambil menurunkan pandangan nya. "Gue baru aja kesana."

Angkasa tersenyum hangat sambil mengangguk. "Mau temenin gue kesana?"

Naya mengangguk sambil menyelipkan rambut nya. "Boleh."

Angkasa baru menyadari sesuatu ketika ia baru sadar kalau Kanaya masih memakai seragam, dan saat ini seharusnya nya sedang jam KBM sekolah.

Kanaya kenapa? itu yang ingin Angkasa tanya nanti.

Angkasa dan Naya berdiri di samping makam bernama Aldebaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angkasa dan Naya berdiri di samping makam bernama Aldebaran. Angkasa berjongkok sambil membersihkan batu nisan dan makam itu.

"Bar." sapa Angkasa pertama kali nya dengan suara berat.

Adit menundukkan kepalanya sambil memegang nisan itu. Naya ikut berjongkok sambil mengelus punggung Adit pelan. Adit menghembuskan nafas nya berat.

"Bar, disini ada Kanaya."

"Gue yakin, lo disana pasti ngeliat dan ngelindungin Kanaya setiap saat." Naya menganggukkan kepala nya setuju.

"Sekarang aku jenguk nya gak sendiri Bar, ada ka Angkasa disini." ucap Naya tersenyum manis.

Adit menganggukkan kepala nya. "Lo disana jangan khawatir Bar, karena sekarang gue udah ketemu sama Kanaya."

My Sweet BadboyWhere stories live. Discover now