"Dan akhirnya gue sampai di titik dimana gue udah lelah sama semuanya.Dan titik itu adalah hari ini,jam ini,menit ini,dan detik ini."

"Gue datang ke sini bukan untuk memulai semuanya dari awal.Melainkan mengakhiri semuanya."lanjut Keke yang sontak membuat tatapan serta perhatian semua orang tertuju padanya,

Perkataan Keke barusan sukses membuat emosi ayahnya memuncak,

"Apa apaan ini!Kamu nggak bisa ngambil keputusan sepihak seperti itu!Apa masalah ini sudah tidak bisa dibicarakan?!"ucap ayahnya,

"Mau ngomong kayak gimana lagi Yah?semuanya udah jelas."

"Apanya yang jelas hah?!apanya?!jelasin sama ayah.Selama ini ayah hanya lihat sisi gelap dari masalah ini.Kalian selalu berpegang pada ego kalian masing masing.Apa kalian pernah mikir,dengan ngelakuin hal ini bahkan ngambil keputusan kayak gini sama aja kalian ngebunuh ayah sama bunda secara pelahan lahan."jawab ayahnya,

"Ayah dan bunda cuman rindu suasana yang dulu.Apa kalian nggak bisa lupain hal ini dan mulai dari awal?ayah tau ini susah untuk dilakukan tapi apa salahnya mencoba?Ayah juga tau kalau permintaan ayah ini terlalu egois,tapi ayah harus apa?kalian tetap teguh pada ego kalian dan menulikan telinga kalian bahkan untuk orang tua kalian sendiri!"

Keke hanya terdiam mendengar semua perkataan ayahnya dalam diam dengan air mata yang terus mengalir.Setelah beberapa saat Keke kembali berhasil meneguhkan dirinya lalu menatao ayahnya,

"Udah ngomongnya?"ucap Keke,

"Sekarang kalian yang harus dengarin Keke."lanjutnya lagi,

"Bukan hanya kalian yang rindu suasana yang dulu.Keke juga rindu.Keke juga!Dan sebut aja Keke anak yang durhaka karena Keke nggak bakal nurutin permintaan ayah.Kenapa?Karena Keke lebih nyaman dengan suasana seperti ini.Keke lebih merasa bebas dan Keke lebih bisa mengenali diri Keke sendiri.Dan secara perlahan dapat mengubahnya."

"Kenapa Keke merasa lebih bebas?karena setiap kali Keke di sini Keke seperti di tahan oleh sesuatu yang Keke sendiri nggak tau itu apa.Selama ini pemikiran pemikiran serta bisikan bisikan jahat yang selalu menghantui Keke.Mulai dari pencobaan bunuh diri sampai niat untuk ngabisin kalian.Yaa kedengarannya gila.Tapi itulah yang terjadi.Fisik Keke dan batin Keke tersiksa."

Keke mengatakan semua unek uneknya.Kepalanya bahkan sampai berdenyut karena terlalu banyak berteriak dan terisak di waktu yang sama.Keke pun menarik nafasnya dalam lalu menatap satu persatu orang yang ada di sana.

"Dan dari semua yang Keke laluin dan Keke rasain.Adakah satu di antara kalian yang tau keadaan Keke?"tanya Keke namun tak ada satu pun yang membalas perkataan Keke,

"See?nggak ada kan?"ucap Keke sambil tertawa paksa dan mengusap air matanya,

"Terus kalian masih mau maksa Keke untuk menetap di sini?!"lanjutnya,

Sudah cukup.Alex kehilangan kesabarannya.Ia mengepalkan tangannya lalu menatap nyalang ke arah Keke,

"Lo ngga-"baru saja Alex ingin angkat bicara malah langsung di tahan Kenzo.Alex menatap Kenzo dan dapat melihat raut wajah Kenzo yang memelas sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Alex menghembuskan nafasnya kasar lalu kembali menatap Keke,

"Gue rasa gue udah terlalu ikut campur dalam hal ini.Ini masalah keluarga kalian jadi gue harus pergi dari sini.Dan sebelum gue pergi gue, hanya mau bilang satu hal ke lo."Alex memberikan jeda pada perkataannya lalu menatap Keke serius dengan pandangan yang menusuk ke dalam mata Keke,

"Jangan ngebuat keputusan yang bakal lo sesalin suatu saat nanti."lanjutnya dan langsung pergi dari sana,

Keke seakan menjadi beku begitu mendengar perkataan Alex barusan dan juga melihat tatapan serius Alex.Mendadak hati dan pertahanannya goyah.

"Apa ini?Kenapa gue kayak gini?"ujar Keke dalam hatinya,

Namun beberapa saat kemudian lagi dan lagi ego nya menguasai Keke sehingga Keke pun menepis perasaan itu dan menatap satu persatu wajah orang yang ada di sana.

"Keke pamit."ucapnya kemudian,

"Kalau bunda atau ayah rindu sama Keke.Kalian bisa hubungin Keke.Keke bakal hampirin kalian."

Hatinya berdenyut begitu mengatakan hal itu dan semakin berdenyut begitu melihat air mata yang terus mengalir di pipi ibunya.

"Permisi."ujar Keke kemudian dan pergi dari sana,

Setelah sosok Keke menghilang dari balik pintu.Kesadaran ibunya ikut menghilang dan ia pingsan dalam dekapan suaminya.Sedangkan Kenzo lansung terduduk lemas di lantai.

"Gue juga nggak mau ngelakuin hal ini.Tapi karena keadaan lah yang maksa gue untuk kayak gini Ke."ucap Kenzo dalam hatinya dan detik itu juga air mata yang di tahannya sedari tadi mengalir

KEKE(Complete)✔Where stories live. Discover now