Sayang

2.1K 92 0
                                    

Budidayakan VOTE sebelum membaca:)
***********
"ALEX STOP"seru seseorang dengan suara yang berat penuh penegasan dan terdengar familiar di telinga mereka,

Keke sontak berbalik ke sumber suara namun berbeda dengan Alex.Ia terus saja menghujani wajah Bryan dengan pukulan,

"Alex gue bilang stop!"seru orang tadi masih dengan penuh penekanan,

Alex tetap tak menggubris perkataan orang tadi-Yang ternyata adalah Kenzo-dan masih saja memukul wajah Bryan yang sudah terlihat babak belur bahkan Keke yang awalnya marah kepada Bryan malah menjadi kasihan dan tak tega melihat wajah Bryan sekarang,

BUGH

Kenzo melayangkan satu pukulan telak tepat di pipi Alex.Bahkan karena pukulan itu sampai membuat Alex tersungkur di lantai,

"Lo gila ya!Gue tau dia salah tapi bukan berarti lo buat dia sampai babak belur kayak gini Lex.Kontrol emosi lo Lex!Kontrol!"seru Kenzo marah,

"Lo mau jadi pembunuh hah?!Hanya gara gara lo lost control kayak gini?"lanjut Kenzo,

"Dengar ya Lex.Kalau api di lawan dengan api sampai kapan pun api itu nggak akan padam Lex.Nggak akan."lanjutnya lagi dengan hembusan nafas kasar,

Alex termenung dengan perkataan Kenzo tadi.Sementara Kenzo menghampiri Bryan dan ikut membantu Lisa membopong tubuh Bryan meninggalkan mall,

"Kita bawa dia ke rumah sakit pakai mobil gue aja."kata Kenzo,

Sedangkan Lisa hanya mengangguk saja karena ia sudah terlalu panik sekarang,

"Kamu mau ikut?"tanya Kenzo pada Keke yang masih berada di tempatnya tadi,

Keke mengangguk cepat sebagai jawaban dan langsung berjalan menuju Kenzo dan yang lainnya.

Mereka pun menuju ke rumah sakit terdekat dan meninggalkan Alex sendirian di sana.

Sedangkan tanpa sepengetahuan mereka sebuah senyum miring tercetak jelas di bibir seseorang.

*************
Bryan mengerjabkan matanya begitu ia terbangun di tengah ruangan yang penuh dengan aksen berwarna putih.

"Gue di mana-aww."serak Bryan di ikuti rintihan pelannya ketika merasakan kepalanya sedikit berdenyut denyut,

"Jangan gerak dulu.Nanti sakit."kata seseorang yang ada di sampingnya sambil memegang tangan Bryan dengan raut wajah yang campur aduk ,

"Keke?"gumam Bryan,

Bryan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.Dan sekarang dapat dilihanya dengan jelas bahwa ia sedang berada di sebuah ruangan yang ada di rumah sakit.

Dan terdapat beberapa orang di sana.Ada Kenzo,Lisa,dan juga Keke di sebelahnya.Dengan segera Bryan menarik tangannya dari gengaman tangan Keke,

"Ngapain kamu di sini?"tanya Bryan dingin,

"Nemenin kamu."jawab Keke,

"Nggak usah.Aku bisa sendiri."kata Bryan,

"Tapi aku khawatir sama kamu Ian."jawab Keke lirih,

"Nggak butuh.Kamu mending pulang sekarang."kata Bryan sambil memalingkan wajahnya ke arah lain,

"Maaf."kata Keke,

"Ma-maafin aku Bryan.A-aku yang salah dalam hal ini.Kamu -hiks- begini karena aku."lanjut Keke sambil sesegukan,

"A-aku terlalu bodoh karena nggak mau dengar penjelasan dari kamu tadi.Maafin aku Bryan.Maaf-hiks-"lanjut Keke lagi yang langsung pecah menangis,

Yaa Keke sudah tau segalanya.Lisa lah yang menceritakan semuanya.Lisa mengatakan bahwa tadi Lisa lah yang meminta Bryan untuk menemuinya karena ia sedang membutuhkan teman curhat.Dan berhubung Bryan lah sahabatnya sejak kecil maka Lisa langsung saja menghubungi Bryan.

Lisa merupaka anak dari keluarga yang Broken Home.Jadi tentu saja ia akan selalu membutuhkan seseorang untuk meluapkan keluh kesahnya.Mendengar semua itu,mendadak segala rasa penyesalan masuk ke dalam hati Keke.

Oke balik ke cerita.

Melihat Keke yang menangis seperti itu Kenzo langsung berjalan ke arah Keke namun langkahnya terhenti karena Lisa mencegat tangannya,

"Biar mereka selesain masalah mereka sendiri.Kita keluar aja."kata Lisa pelan,

Kenzo hanya mengangguk paham dan mengikuti Lisa keluar dari ruangannya Bryan,

"Maafin aku Ian maaf-hiks-Kamu bo-boleh hukum aku Ian,hukum aku sepuas mungkin.Intinya kamu bisa maafin aku-hiks-"kata Keke lagi,

"A-atau aku yang hukum diri aku sendiri aja."lanjut Keke sambil berdiri,

Duk

Bryan menarik pergelangan tangan Keke sehingga Keke jatuh tepat pada pelukannya.

"Jangan hukum diri kamu.Nanti aku yang lebih merasakan sakitnya."kata Bryan sambil mengelus rambut Keke pelan,

Mendengar hal itu tangis Keke malah semakin kencang dan Keke memeluk pinggang Bryan erat,

"Ma-"

"Ssstt.Kamu nggak perlu minta maaf.Kamu nggak salah.Aku yang salah di sini."potong Bryan,

Mendengar itu Keke langsung menggelengkan kepalanya dalam pelukan Bryan.

"Aku yang salah sayang.Kalau aja tadi aku ngabarin kamu kalau aku pergi sama Lisa pasti kamu nggak mukin salah paham kayak gini."lanjut Bryan,

Keke mempererat pelukannya pada Bryan,

"Aku sayang kamu-hiks-"kata Keke,

"Aku nggak."kata Bryan sambil terkekeh,

Keke melepaskan pelukannya dari Bryan,

"Maksud aku.Aku nggak sayang kamu kalau kamu nangis kayak gini.Aku nggak suka kalau orang yang spesial bagi hidup aku nangis gara gara aku."lanjut Bryan menjelaskan,

"Jadi senyum yah.Kamu cantik kalau senyum."lanjutnya lagi sambil menghapus air mata Keke,

Senyum di wajah Keke terbit melihat perlakuan manis Bryan barusan.

"I love you baby.More than you love me."kata Bryan sambil memeluk Keke erat,

Keke pun membalas pelukan Bryan tak kalah eratnya.

"Lets see."

Ujar seseorang pelan dari luar pintu kamar rawat Bryan.

KEKE(Complete)✔Where stories live. Discover now