Good Bye

1K 57 4
                                    

Budidayakan VOTE sebelum membaca:)
*******
Keke dan yang lainnya akhirnya tiba di depan sebuah rumah dengan nuansa putih.Keke nampak meramas tangannya sambil menatap rumah itu.

Alex yang mengerti akan hal itu pun meraih tangan Keke dan menggenggamnya,

"It's okay."ujar Alex,

Keke menutup matanya perlahan lalu membukanya.Ia siap sekarang.Siap menghadapi segala respon Clara nantinya.

Tok Tok Tok

Kenzo mengetuk pintu itu pelan.Semua yang ada di sana menunggu jawaban dari dalam dengan detak jantung yang terus bergemuruh.Kenzo kembali mengetuk pintunya lagi karena belum ada jawaban dari si pemilik rumah,

Ckelek

Akhirnya pintu itu pun terbuka dan semua sukses menahan nafas mereka seketika,

"Siapa?"sosok seorang gadis pun muncul dari balik pintu itu,

Namun baru setengah terbuka,pintu itu kembali di tutup oleh si pemilik.Reflex Kenzo langsung menahannya,

"Jangan sembunyi lagi please."ujar Kenzo sambil mencoba membuka pintu itu,

Tak ada jawaban dan Kenzo nampak masih mencoba membuka pintu itu.Tetapi namanya juga laki laki pastinya tenaganya lebih besar di banding dari perempuan.

Pintu itu pun dapat terbuka lebar dengan sekali dorong oleh Kenzo sehingga menyebabkan orang yang ada di balik pintu itu terjatuh,

"Clar."gumam Kenzo yang tanpa permisi langsung masuk ke dalam rumah itu dan menarik orang itu berdiri lalu meluknya erat,

"Lepas."ujar orang itu sambil berusaha mendorong tubuh Kenzo,

"Nggak.Aku nggak mau lepasin kamu dan ngulangin hal yang sama lagi."

"Kalau anda tak melapasnya.Saya tidak akan segan segan berteriak."ancamnya,

"Teriak saja.Aku siap di hakimi.Asalkan dengan itu kamu bisa maafin aku."

Hening

"Clar."panggil Nana dan Keke bersamaan,

Kenzo yang paham pun langsung melepas pelukannya dan memberi ruang untuk Nana dan Keke.Dan kini giliran Nana yang memeluk Clara erat,

"I miss you so much dear."ucap Nana yang sudah menitikan air matanya,

"Gue akui lo emang hebat dalam permainan sembunyi kek gini.Tapi udah cukup mainnya karena lo udah ketangkap."lanjut Nana sambil mengelus kepala gadis itu,

Pertahanan yang sedari tadi di tahan Clara pun runtuh.Gadis itu ikut menangis dalam pelukan Nana.Nana pun melepas pelukannya dan beralih mengelus pipi sahabatnya itu,

"Clar.Gue minta maaf."kata Keke yang langsung memeluk kaki Clara,

Clara tak menjawab.Ia menatap lurus ke depan dengan mengepalkan tangannya kuat.Seperti menahan sesuatu.

"Gue salah Clar.Gue salah.Gue yang ngebuat semuanya kayak gini.Untuk itu gue minta maaf."lanjut Keke,

"Gue mau kita balik kek dulu.Gue tau gue nggak pantas untuk ngarepin itu tapi-gue rindu."ucap Keke,

Clara yang mendengar itu nampak menahan isakannya.Ia memalingkan kepalanya ke samping,

"Bukannya lo semua yang mau gue kayak gini?"ucap Clara akhirnya,

"Bukannya lo semua yang mau gue pergi dari kehidupan lo semua?"

"Bukannya lo semua orang yang sama.Yang ngecap gue sebagai penjahat?"

Clara terus menerus memberikan pertanyaan yang telak menampar semua orang yang ada di sana,

"Ohh apa karena kalian udah tau kebenarannya?"kata Clara yang sukses membungkam mulut semua orang yang ada di sana,

"Yaa waktu itu gue emang salah nebak kalau pelakunya adalah Bryan.Tapi ternyata dari salah menebak itu malah gue di cap sebagai pelakunya."

"Miris yah hidup gue.Dicap sebagai penjahat oleh orang orang yang disayang."

Perhatian Clara kembali tertuju pada Keke dan ia pun membantu Keke untuk bangun dari posisinya,

"Seorang putri kayak lo nggak pantas pegang kaki penjahat kayak gue."ucap Clara menohok,

"Mending lo semua pergi dari sini.Selama ini gue udah berusaha untuk nggak peduli sama  kalian.Jadi tolong jangan buat usaha gue sia sia."

"Kita nggak akan pergi tanpa kamu."ujar Kenzo,

"Pergi dengan kalian?Cih jangan mimpi."kata Clara dan berniat pergi dari sana namun langsung di cegat Kenzo,

"Aku tau kesalahan kali ini udah buat hati kamu sakit.Tapi please,kasih kesempatan untuk kita  menubusnya."

Clara diam.Ia membalikan tubuhnya dan menatap mereka satu persatu,

"Lo semua nggak tuli kan?Gue bilang pergi!"

"Clar."panggil Nana dengan tatapan yang memelas,

"Rupanya kalian emang nggak mau pergi.Okeh."ucap Clara mengabaikan tatapan Nana,

"Yaudah biar gue yang pergi."lanjutnya sambil melepas tangan Kenzo kasar,

Clara mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar dari rumah menuju mobilnya dan mulai menjalankannya.Tak tinggal diam,Kenzo dan yang lainnya pun mengikuti mobil Clara dari belakang.

Aksi kejar kejaran pun tak luput dari kejadian ini.Untung saja mereka berada di jalan raya yang berada di puncak sehingga tak banyak kendaraan yang lewat.Namun tetap saja aksi ini sangat berbahaya karena jalanannya yang curam dengan jurang di sisi kanannya.

Tanpa di duga sebuah mobil putih dari arah belakang mereka langsung menyalip mobil yang di kemudikan oleh Alex dan menabrak mobil Clara dari belakang dan membawanya ke arah jurang,

Brakk

Mobil Clara menabrak pembatas jalan dan meluncur dari sana di ikuti dengan mobil putih tadi.Sedangkan Alex langsung mematahkan stir mobilnya ke arah kiri untuk menghindari tabrakan.

Tepat saat Alex menghentikan mobilnya bunyi ledakan pun terdengar.Semua yang ada di dalam mobil itu pun berlari keluar dan menuju ke tepi jurang,

"NGGAK CLARA.ENGGAK!"teriak Kenzo begitu melihat dua mobil di bawah sana terbakar  dengan sempurna,

Kaki Keke seakan tak bertulang lagi.Dan untung saja ada Alex yang langsung menahannya dengan sigap.Sedangkan Nana.Ia langsung tak sadarkan diri dan di gendong oleh Gerald ke dalam mobil.

Kenzo terduduk di tanah dengan air mata yang mengalir dengan derasnya.Ia terus memukul mukul tanah dengan kuat tak peduli dengan tangannya yang mulai berdarah.

Kenzo masih tetap di sana bahkan saat polisi dan dua ambulance tiba di sana.Mereka datang ke sana karena di panggil oleh Gerald.Para petugas yang ada di sana langsung mengatasi Keke dan Nana yang nampak sangat syok akan hal itu.Dan mungkin saja sedikit mengalami gangguan pada psikis mereka.Mereka juga ingin mengobati tangan Kenzo namun Kenzo tak menggubrisnya.

Kenzo malah berniat ikut turun ke bawah bersamaan dengan polisi dan petugas yang ada namun langsung di cegat oleh petugas.Dan dengan terpaksa mereka pergi dari sana dengan salah satu ambulance yang datang.

Mereka hanya bisa menunggu kabar Clara dari polisi atau menunggu jenazahnya.Memikirkan itu saja membuat hati Kenzo seakan di remas remas dan paru parunya seakan mengecil sehingga ia sedikit kesulitan  bernafas.Begitu ambulance yang di tumpangi mereka meninggalkan TKP seseorang keluar dari balik pohon.

"Akhirnya si penghalang sudah tersingkirkan."gumam orang itu sambil tersenyum lebar dan pergi dari sana secara diam diam.


KEKE(Complete)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon