3. Satriya

1.7K 171 5
                                    

"Hanya mendengar tentangnya saja membuat sekujur tubuh bergetar. Apa terlalu berlebihan kalau menganggapnya Cinta?"

🍂

Laki-laki yang bersama Galang itu adalah Satriya Dewangga. Sahabat Galang sekaligus kapten tim basket SMA Cendana yang terkenal karena berkali-kali menyumbangkan piala untuk sekolahnya. Selain terkenal hebat dalam hal olahraga, Satriya juga terkenal karena ketampanan dan kekayaannya sebagai anak donatur sekolah.

Meski tak sekalipun Satriya menunjukkan kekayaannya dengan membawa kendaraan atau memakai barang-barang mewah, semua orang tahu kalau ayahnya adalah donatur terbesar SMA Cendana yang memiliki gurita bisnis di berbagai bidang. Mulai dari bisnis properti, pertambangan hingga kuliner.

Satriya adalah siswa rata-rata yang tak sepintar Galang. Tapi, dengan segala pesonanya mampu membius kaum hawa. Lolipop yang menjadi ciri khasnya itu juga selalu menjadi perhatian.

Satriya sempat melihat seorang gadis sedang menali sepatunya seraya memandangi Galang dari kejauhan. Bahakan gadis itu tak berkedip seolah Galang memiliki magnet untuk menarik perhatiannya.

"Kalau mau Sholat buang dulu lolipopnya," perintah Galang ketika mereka hendak mengambil air wudhu.

"Bentar. Nanggung nih, tinggal dikit." Semakin habis lolipopnya, Satriya justru semakin menikmati. Bahkan tinggal tusuknya saja laki-laki itu masih terus menghisapnya.

Kelakuan Satriya itu membuat Galang berdecak seraya menggelengkan kepalanya. "Sampai bikini buttom pindah ke kali Ciliwung nggak bakal habis tuh tusuk," sindir Galang secara halus. Lantas membasuh tangannya untuk mengawali wudhu.

🍂

"Heh, Raya! Lo makan bakso pakai sambel apa makan sambel pakai bakso?"

Raya dan Viola sedang makan di kantin dengan duduk berhadapan. Melihat Raya menambahkan sambal di baksonya sampai sepuluh sendok membuat Viola bergidik ngeri. Meskipun punya maag, tapi dia selalu makan makanan pedas.

"Mau cari mati ya lo!" Viola sudah tak habis pikir lagi dengan Raya. Temannya satu itu susah sekali dinasehati. Dengan santainya dia tak peduli dengan ocehan Viola dan melanjutkan makannya.

"Nggak usah heboh gitu juga kali, Vi. Udah biasa juga."

"Serah lo aja deh, Ray. Susah emang ngomong sama cewek kepala batu."

Raya hanya cengar-cengir di hadapan Viola menunjukkan deretan giginya. "Sedikit doang, Vi ...."

"Awas ya kalau sampai kenapa-kenapa!"

"Nggak bakal kenapa-kenapa, Vi. Percaya deh sama gue." Capek kalau disuruh menasihati Raya. Selalu saja dibantah. Jangankan Viola, kedua orang tuanya saja tidak bisa mengatur hidupnya.

"Heh minggir! Priscess Jessica mau lewat!" Di tengah ramainya kantin SMA cendana, datang seorang siwi dengan pakaian ketat dan dandanan yang mencolok mengundang semua mata tertuju padanya. Gadis itu mengibaskan jemari lentiknya mengusir orang-orang yang menghalangi jalannya.

Dia, Jessica Laurensia. Primadona jeblosan kelas XII Bahasa 3 SMA Cendana yang terkenal karena kebandelannya. Dandanannya yang menor, pakaian yang ketat dan tukang labrak. Dia juga center gosip di SMA Cendana. Bahkan kerap masuk BK karena sering berkelahi dengan siswa lain.

"WOE, MAKLAMPIR BRISIK AJA LO!" celetuk seorang dari pojok kantin.

Suara nyaring itu milik Arka, teman sekelas Raya. Dia adalah Jessica versi laki-laki yang sama-sama terkenal karena kebandelannya. Cowok mata sipit keturunan Jepang itu jangan ditanya tingkat kebandelannya. Sudah mencapai level dewa. Sering keluar masuk BK, juga musuh dari Galang dan Satriya.

Arka di duga memusuhi Galang karena selalu menjadi sasaran sidak. Padahal Galang hanya melakukan tugasnya. Galang merasa kalau sikap Arka padanya itu berlebihan. Sedangkan kebencian Arka pada Satriya lebih terlihat jelas dipicu karena dia tidak pernah bisa menggeser Satriya menjadi kapten tim basket.

Dan Kenapa Arka suka julid dengan Jessica? Alasannya sederhana. Jessica adalah mantan pacarnya. Namanya juga mantan karena popularitas. Kalau putus pasti saling hujat.

"APA LO, GRANDONG! Julid amat jadi cowok!" jawab Jessica ketus.

Pertengkaran mereka membuat Viola berdecak. "Mereka nggak nyadar apa kalau Maklampir sama Grandong itu temenan?" bisik Viola pada Raya. Raya yang mendengarnya tak kuasa menahan mulutnya untuk tertawa sampai wajahnya memerah.

Mendengar pertengkaran Akra dan Jessica cukup menghibur semua orang yang berada di kantin. Mulut Arka memang tidak bisa direm selalu saja berhasrat menghujat Jessica. "Lo pikir nih kantin punya bapak lo! Sok banget jadi cewek!"

"Heh! Lo nggak tau ya kalau gue sekarang istrinya ketua OSIS paling berkuasa se-SMA cendana? Suka-suka gue mau ngapain aja!"

"Uhuk uhuk!" Saat sedang minum es teh, entah kenapa Raya tiba-tiba tersedak mendengar penuturan Jessica.

Membayangkan Galang dan Jessica jalan berdua sudah seperti surga dan neraka. Bagaimana mungkin dua orang yang kepribadiannya jauh bersebrangan bisa jadi sepasang kekasih. Raya tiba-tiba bergidik ngeri membuat Viola mengerutkan kening. Temannya itu semakin aneh saja.

"Galang mau jadi pacarlo paling juga khilaf!" celetuk Arka.

Jessica juga tidak mau kalah. "Yang ada gue yang khilaf pernah jadi pacarlo!"

"Lo ngakuin kalo lo pernah pacaran sama gue? Gue aja lupa kalau pernah punya pacar makhluk halus!" Arka benar-benar niat ingin mempermalukan Jessica. Dia ingin Jessica merasa kalau dia tidak ada artinya bagi Arka.

Dan mendengar ucapan Arka yang kurang ajar itu membuat wajah Jessica memerah padam. Bisa-bisanya mengatainya makhluk halus. Hancur sudah reputasi Jessica sebagai cewek paling kece SE-SMA cendana..

Bisa dibayangkan sepasang bad students SMA Cendana sedang bersilat lidah. Bahkan yang lain sampai tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun.

"Udah yuk balik ke kelas! dengerin Maklampir sama Grandong berantem nggak ada habisnya, bikin kuping gue panas," ajak Viola.

Ketika Raya dan Viola beranjak dari tempat duduknya, mereka berpapasan dengan Galang yang baru saja memasuki kantin. Hampir saja kepala Raya menabraknya karena berjalan dengan menunduk. Dengan cepat Viola menghentikan langkahnya. "Hati-hati kali, Ray. Eh, Galang sorry, ya temen gue emang gitu. Suka nggak lihat-lihat kalau jalan."

Galang hanya tersenyum menjawabnya dan Raya pun mau tak mau membalasnya dengan senyuman juga. Saling melemparkan senyum dengan seorang yang disukai dalam diam membuat degupan jantungnya berpacu cepat. Untungnya Raya pandai bermain ekspresi hingga tidak terlihat salah tingkah.

Dan lagi, ketika sampai di depan kantin Raya melewati seorang laki-laki yang tidak dia kenal. Dia melewatinya begitu saja. Laki-laki itu sampai memutar kepala menatap Raya yang berjalan semakin jauh. Lantas dia menyunggingkan senyum manis.

Jangan lupa

Vote ✔
Kalau suka dengan ceritanya

Dan

Comment✔
Untuk krisarnya


Follow juga akun Author
👇
Diahayu_Sn

SAGARA (End)Where stories live. Discover now