17. (Bertemu Kembali)

356 26 5
                                    

🌸Happy Reading🌸
.
.
.
.

____________________

Cia seorang karyawan pendatang baru di perusahaan ini. Dia juga yang paling junior dari yang ada di ruangan ini. Cia masih belum terlalu paham apa yang akan dia kerjakan, jadi dia meminta temannya untuk mengajarkannya. Cia duduk bersebelahan dengan Lina. Lina dengan senang hati mengajarkan Cia sampai bisa. Lina menjelaskan apa saja yang perlu Cia kerjakan. Di ruangan ini mereka hanya 8 orang, 3 laki-laki dan 5 perempuan termasuk dirinya.

Saat ini mereka sedang mengerjakan sebuah proyek produk pemasaran baru yang akan diperkenalkan di masyarakat. Jadi Cia harus secepatnya beradaptasi dengan semua ini supaya dia bisa mengejar ketertinggalannya dan dia juga harus bekerja keras supaya proyek yang mereka kerjakan ini berhasil lagi.

Di tengah pekerjaannya, Pak Hery memanggil Cia untuk segera menghadap Pak Boss yang tidak lain adalah CEO perusahaan ini. Dan di sinilah dia, di lantai 20 khusus untuk ruangan CEO.

Jangan heran, setiap karyawan baru harus menghadap Boss mereka jadi ini sudah biasa bagi para karyawan di perusahaan ini. Tapi masalahnya Cia sungguh gugup mungkin ini baru pertama kalinya dia akan bertemu dengan Boss secara langsung.

Cia menghampiri seorang perempuan yang dia duga adalah sekertaris Bossnya.

" Permisi Mbak." Sapa Cia ramah.

" Oh, mbak Cia kan?". Jawab sekertaris itu. Cia melihat name tagnya, disana tertera nama Mitha.

" Iya mbak Mitha."

" Mbak Cia sudah ditunggu oleh Pak Boss di rungannya. Mari saya antarkan."

Mitha mengatar Cia ke ruangan Bossnya.

Tok! Tok! Tok!

" Permisi Pak. Ini ada Cia yang bapak minta untuk ke ruangan bapak."

" Persilahkan dia masuk."

Cia yang mendengarkan suara bass laki-laki itupun semakin gugup dan gemetar. Cia rasa suara ini tidak asing dipendengarannya. Dia pernah dengar suara ini sebelumnya, tapi di mana ya? Cia berfikir dengan keras tapi dia tetap tidak tahu.

" Silahkan masuk mbak." Mitha menyuruh Cia untuk memasuki ruangan tersebut.

Cia langsung masuk, hal pertama yang dia lihat adalah ruangnya yang tampak luar dan besar. Dan interiornya sangat bagus dan ini tipe pria. Cia mengedarkan pandangan untuk mencari bossnya, ternyata bossnya sedang duduk menghadap kaca besar ruangan ini. Mungkin lagi melihat pemandangan pikir Cia. Cia yang tak mendapatkan respon apapun berinisiatif memulai pembicaraan.

" Permisi Pak." Sapa Cia.

Tiba-tiba kursi itu bergerak memutar dengan sangat pelan. Cia yang melihat tambah gugup saya. Setelah kursi itu sepenuhnya menghadap ke arah Cia, Cia sungguh kaget melihat siapa yang duduk di kursi tersebut. Dia sungguh tidak percaya.

" Ka ... k An ... Andreas!" Cia kaget dan syok saat mengetahui bahwa itu adalah Andreas. Ini tidak mungkin. Dia pasti bermimpi, iya dia pasti bermimpi. Ia ingin membuktikan semuanya dengan cara mencubit tangannya.

" Awww. Ishh sakit." Erang Cia saat kesakitan berarti ini bukan mimpi. Ini kenyataan.

" Kamu ngapain nyubit tangan kamu sendiri? Hmmm? Nggak percaya kalau kita bertemu lagi?" Tanya Andreas dan berdiri dari kursinya. Dia menghampiri Cia yang masih berdiri mematung di tengah ruangannya.

Andreas & Cia (TAMAT)Where stories live. Discover now