8. (Mall)

327 23 1
                                    

2 Minggu kemudian

Setelah kejadian yang menimpa Cia waktu itu, ia sekarang tidak pernah lagi mendapat perlakuan buruk dari Cindy karena ia benar-benar menjauh dan pergi dari kehidupan Andreas.

Saat ini Cia keluar jalan-jalan untuk merileks fikirannya. Ia menuju taman yang pernah dituju sebelumnya. Ia mengingat waktu itu Andreas dan Cindy ada di sini duduk di bangku taman. Cia hanya menghela nafas mengingat semua kenangan yang terjadi.

Cia memandang langit yang terlihat mendung, seakan tahu bahwa hati Cia lagi kurang baik.

Ia mengedarkan padangannya ke arah taman ini. Taman ini tidak terlalu ramai tapi ada juga pasangan kekasih yang lagi madu kasih. Cia yang melihat mereka hanya bisa pasrah, ia ingin seperti mereka yang saling mencintai, pasti jika itu terjadi hidupnya akan bahagia, tapi kenyataannya tidak akan pernah terjadi. Ia hanya bisa menghela nafas yang sekian kalinya.

Tak terasa air matanya jatuh seketika.

" Hiks ... hiks ... kenapa harus begini Ya Tuhan? Kenapa jatuh cinta itu begini sakitnya? Aku tidak tahan." ucap Cia menangis sambil berlari pulang ke kostnya.

Setelah sampai di kost ia langsung menjatuhkan badannya di kasur dan mengambil bantal dan menutup wajahnya untuk merendam suara tangisannya.

Sungguh pilu suara tangis Cia jika mendengarkannya. Ia sungguh terpukul dengan semua ini. Ia akan benar-benar melupakan Andreas.

****

"Cia nanti kamu ada kegiatan lain gak setelah kuliah ini?" tanya Stella di tengah santapan makan siang mereka.

Saat ini mereka sedang makan di kantin. Untung kantin tidak terlalu ramai. Syukurlah.

"Hmm gak ada deh. Emang kenapa?"

"Kamu mau gak nemenin aku ntar ke Mall?"

"Ke Mall? Mau ngapain?" balas Cia bingung. Tumben Stella ngajak Cia ke Mall.

"Ya belanjalah. Aku mau shopping. Udah lama loh aku gak pernah belanja. Tenang nanti aku beliin deh barang yang kamu mau. Please Cia" Stella memohon kepada Cia untuk menemaninya belanja di Mall.

"Oke aku temenin." Cia pasrah dan menuruti kemauannya.

"Wah yes akhirnya bisa shopping. Tenang aku yang bayarin. Oke baby," ucap Stella sambil mecolek dagu Cia.

"Ish apaan sih. Aduh kyaknya sahabatku ini lagi kurang waras ya. Gara-gara jarang shoping jadi kyak gini," ucap Cia menuduh dia gila.

"Ish apaan ngatain aku gila. Gini-gini aku cantik loh. Kamu gak nyesel deh temenan sama aku," ucap Stella tak terima. Cia hanya tertawa menanggapi ke stresan sahabat dia yang satu ini.

"Tapi gimana sepedaku kalau ntar aku ikut mobil kamu?"

"Tenang ntar aku suruh orang kepercayaanku antar sepeda kamu ke kost. Kamu tenang aja percaya sama Stella"

"Oke aku percaya. Awas loh kalau sepedaku kenapa-kenapa. Sepedaku harus sampai kost dengan selamat."

"Iya Cia. Dasar bawel deh," ucap Stella sambil mencebikkan bibirnya.

Cia hanya menanggapinya dengan cekikikan.

"Ayo kalau gitu kita pergi sekarang. Aku gak sabar," ucap Stella tidak sabaran. Dasar .

"Oke oke ... Kalau begitu lest go. Kita pergi." Mereka menuju parkiran dan menuju Mall.

****

Seperti biasa hari ini jalanan Jakarta macet. Namanya aja ibu kota pasti macet. Mana panas lagi. Huhh bosen deh. Mana ini gak jalan-jalan lagi.

Andreas & Cia (TAMAT)Where stories live. Discover now