1. (Awalan)

888 55 87
                                    

Surabaya, Jawa Timur

Cia seorang gadis desa yang terkenal berpenampilan tomboy sangat disegani oleh penduduk kampung karena perilakunya yang selalu ramah, lembut dan suka menolong penduduk kampung yang kesusahan. Meskipun dia termasuk keluarga miskin tapi hidupnya selalu bahagia dengan keluarganya yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan adik laki-lakinya. Setiap pulang dari sekolah di SMA Taruna Bangsa, Cia selalu membantu ayahnya yang berada di ladang, kalau tidak ada pekerjaan di ladang ayahnya, Cia akan pergi bermain dengan temannya di sungai atau di kebun. Pada saat ini pun Cia baru pulang sekolah dan langsung kerumahnya.

"Ibu," panggil Cia ketika sampai di rumah, tapi ketika Ibunya tidak menjawab panggilannya, ia sekali lagi memanggil Ibunya.

"Ibu ada dimana?" panggil Cia lebih mengeraskan panggilannya supaya Ibunya mendengar.

"Iya Cia, Ibu ada di dapur," jawab Ibunya.

Ketika Cia mendapat jawaban, dia bergegas ke dapur untuk menemui Ibunya setelah ia mengganti seragam sekolahnya.

"Hai Ibu. Ibu lagi masak apa?" kata Cia ketika ia melihat ibunya memasak di dapur.

"Ini Ibu masak Soup kesukaan Cia sama Ayah," jawab Ibu Cia.

"Wah, pasti enak nih, Cia bantu ya bu," balas Cia ingin membantu ibunya.

"Tidak Cia, ini sudah mau jadi. Lebih baik kamu panggil ayah sama adik kamu di ladang sana untuk menyuruh mereka segera pulang untuk makan siang," balas Ibu Cia.

"Oke dah bu, Cia berangkat ya." Cia mecium pipi Ibunya dan pergi ke ladang

Dalam perjalan ke ladang banyak penduduk kampung yang menyapa Cia dengan ramah, Cia pun membalas dengan senyuman ramah.

"Cia," panggil seseorang dari belakangnya sehinga ia menghadap ke arah suara yang memanggilnya.

"Astrid," panggil Cia ketika tahu siapa yang memanggilnya. Astrid salah satu temannya yang berada di SMA.

"Kau mau ke mana?" tanya Astrid.

"Ini mau pergi ke ladang, mau panggil ayah sama adik untuk pulang. Terus kau mau kemana itu?"

"Oh gitu, ini aku mau ke sungai untuk menemui teman-teman yang lain. Kau mau ikut?"

"Boleh. Nanti aku menyusul setelah makan siang," jawab Cia.

"Oke kalau begitu, aku duluan ya Cia. Jangan lama dan jangan lupa kesana segera."

"Oke, aku pasti kesana, makaknya tunggu aku disana. Kalau begitu hati-hati Astrid."

"Oke. Kau juga hati-hati ya."

Setelah Astrid pergi, Cia melanjutkan perjalanan ke ladang. Setelah tiba ia memanggil ayah dan adiknya untuk pulang makan siang. Setelah selesai makan siang ia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke sungai dan bergegas untuk menemui teman-temannya agar tidak membuat mereka lama menunggu.

****

Ketika tiba di sungai ia dapat melihat teman-temannya ada yang berenang atau sekedar duduk-duduk di batu. Ia pun menghampiri Astrid dan yang lain yang sedang duduk di batu.

"Hai teman-teman," sapa Cia.

"Hai Cia," jawab temannya serempak.

"Kau lama sekali, untung kami tidak pulang tadi," protes Astrid ketika tahu Cia sudah sampai.

"Hehehe, maaf teman-teman aku lagi bantu orang tua ku tadi," balas Cia sampir nyengir.

"Kebiasaan deh," balas Irma salah satu temannya yang ada disana.

Andreas & Cia (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora