59

1.6K 60 7
                                    

Happy Readingg ❤❤

___________________________________________________________________________

Dinda terkejut melihat keadaan Manda saat ini. Matanya sembab sehabis menangis.

Entah apa yang terjadi dengannya

"Man Kamu kenapa?" Tanya Dinda pelan.

Bukannya menjawab dengan cara yang sama Manda malah ngegas "Gak Usa Sok peduli lo?! Ini semua juga karena Lo" Manda menatap Dinda dengan berapi api.

"Aku? Salah Aku apa?" Tanya Dinda

Manda tertawa kencang, namun yang Dinda lihat air mata yang keluar dari sudut mata gadis itu.

Manda sedang kacau.

"Kamu Kenapa? Kalau ada masalah ya cerita sama aku. Aku bakalan bantu kamu"

Manda mendekat kearah Dinda mencengkram tangan Dinda mengeluarkan silet yang ada disakunya.

Melihat itu Dinda jadi ketakutan berusaha untuk menjauh dari Manda " Kamu Mau apa?" Tanya Dinda bergetar.

"Bukannya Lo bilang mau bantu gue hah?" Manda Menyeriangi "Dengan cara lo mau terluka sama kayak gue"

Dinda menggeleng kuat.

"Oh atau lo mau kalau gue lukain tangan gue dulu baru Lo. Oke tunggu ya"

Srett

Benar Manda benar benar melukai tangannya bahkan Dinda sudah meringis melihatnya.

"Man, itu bahaya. Tangan kamu berdarah kan jadinya" Dinda memegang tangan Manda namun segera ditepis.

"Gak usa sok peduli sama gue!" Manda menyentak Dinda setelah itu keluar dan menutup pintu dengan kasar.

Bahkan Dinda bisa mendengar sanar-samar Manda yang membentak anak buahnya.

Dinda tak tahu apa yang terjadi tapi ia berharap semuanya akan baik baik saja.

Bruk!

Lagi Dinda tersentak ternyata Manda datang kembali, kali ini dengan anak buahnya.

Kilatan Mata Manda menandakan ia benar benar murka sekarang.

"IKAT DIA!" Manda memberikan titah bagai anak anjing yang menurut pada sang Majikan semua laki laki bertubuh besar itu menarik paksa Dinda kesebuah plang.

Disana tangan Dinda diikat lebih tepatnya digantung.

Dinda mencoba merontah namun tetap saja sia sia.

Manda menggenggam kasar dagu Dinda, menyuruh gadis itu untuk melihatnya.

"Lo tau sekarang jam berapa?" Manda bertanya dengan suara lirih berhasil membuat bulu kuduk Dinda meremang ketakutan.

Dinda menggeleng, Manda tertawa cukup keras sekarang.

"Jam 11 lewat 45 menit" Manda melirik jam yang melekat ditangannya.

"Lima belas menit lagi, tepat pukul 12 nanti salah satu dari kita akan kehilangan nyawanya "

Deg.

Jantung Dinda mendadak terhenti sesaat, ntah kenapa ia mendapat firasat bahwa akan terjadi sesuatu saat ini.

"Lo tinggal milih gue atau lo yang tetap hidup itu terserah sama lo" Manda menaikkan alisnya santai seolah perkataannya itu hal yang biasa.

The Cool & Possesive KakelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang