30

2.2K 62 0
                                    

"Hidup itu dinikmati bukan untuk diratapi"

/'/'/'/'/'/'/'

Dinda menghela nafas untuk sekian kalinya. Sudah hampir seminggu lebih ini Azlan selalu saja mengikutinya.

Berangkat sekolah ia dijemput, pulang diantar. Jika ingin berpergian harus dengan dirinya. Bahkan saat ia kumpul bersama teman temannya pun Azlan wajib ikut.

Ia terkandang menolak tawaran Azlan namun bagaimana lagi, sifat keras kepala di diri Azlan benar benar sudah menjamur.

Dengan langkah Gontai, ia masuk ke kelasnya tentunya setelah Azlan mengantarnya ke kelas. Sungguh Dinda tak mengerti motif apa sebenarnya Azlan memperlakukannya seperti ini. Menyebalkan!

Dinda mendudukkan bokongnya di bangkunya yang kini sudah ramai sahabat sahabatnya yang sedang bergosip di pagi hari.

"Nah tuh dia orangnya, panjang umur" Rena menunjuk Dinda sambil tertawa.

"Kenapa? " Tanya Dinda heran.

"Gak papa kita lagi ngomongin lo sama Kak Azlan" Dhara menjawabnya dengan cengengesan.

"Sebenarnya lo pacaran gak sih sama Kak Azlan? " Tanya Mela yang dijawab gelengan kepala Dinda.

Membuat semua mengernyit bingung

"Michell mana? Belom pulang? " Dinda mengedarkan pandangan mencari seseoramg yang sudah lma tak dilihatnya.

"Harusnya sih hari ini dia sekolah! Tapi kok gak ada ya? " Dhara menggaruk tekuknya yang tak gatal. Ia heran mengapa Michell belum datang padahal sudah menunjukkan pukul 08.15

"Hm mungkin masih kecapekan kali" Rena menyahuti ucapan Dhara.

"Huft huft!! Gila banget!! Ihh sebel gue" Suara hentakkan kaki membuat Dinda, Rena, Dhara dan juga Mela terkejut dan menoleh ke sumber suara.

"Michell Akhh Gue kangenn!! " Pekik Dhara kegirangan dan memeluk Michell erat.

"Tunggu bentar Dar, Nafas gue habis nih" Michell melepaskan pelukan Dhara dan duduk di bangkunya dan meneguk botol Air mineral hingga tersisa setengah.

Michell mengatur nafasnya. Keringat pun bercucuran di pelipisnya.

"Lo kenapa Chel? "Tanya Dinda heran melihat Michell yg sehabis lari karena di kejar Utang.

"Gue telat" Michell mengambil tisu dan mengelap keringatnya. "Yaelah Anak Esdeh juga tau lo telat bego" Rena menjitak kepala Michell membuat Michell meringis memegang kepalanya.

"Sakit Ogeb! " Michell menjitak balik Rena membuat Rena mengaduh kesakitan. "Satu sama" Ucap Michell setelah menjitak Rena.

"Jadi Lo dihukum? "Tanya Dhara.

Michell berjalan tergesa gesa

"Mampus! Uda ditutup aja nih gerbang" Gerutunya

Ia memanjat pagar dengan cekatan. Bahkan dirinya mendarat dengan sempurna. Kepalanya menoleh kanan-kiri melihat kondisi amat atau tidak.

Merasa aman dirinya pun mulai melangkahkan kaki. Baru saja ingin berjalan mengendap ngandap.

Bruk! Suara sesuatu terjatuh mengejutkannya.

"Aduhh berkurang sudah Ketampanan gue!! " Gerutu seorang laki laki yang dilihatnya sudah tersungkur.

Melihatnya pun membuat Michell ngakak ngukuk.

The Cool & Possesive KakelWhere stories live. Discover now