10

2.9K 105 0
                                    


S

udah 4 hari ini Dinda menghabiskan waktu bersama Kulkas jalan yaitu Azlan.

Dan kali ini, lagi dan lagi ia harus duduk di tepi lapangan karena itu adalah tugas baru ia yaitu menunggu Azlan latihan Basket.

"Din" Seseorang menepak pundaknya

"Yaelah ngagetin aja loe ren" Ucap Dinda. Yg Disebut pun hanya cengengesan .

"Gimana?" Tanya Rena Tiba tiba.

"Giamana apanya?" Dinda balik bertanya karna tidak mengerti maksud Rena.

"Ya gtu gimana tanggapan lo sekrng tentang kk Azlan" Tanya Rena.

"Yahh gtulah menurut gue tuh org tetep aja nyebelin trus sifat datar sama dinginnya gak ketulungan tapi dia baik" Ucap Dinda ambil tersenyum memandang sesosok pria yg sedang mendrible Bola.

"Cie ciee yg udah ada rasa" Ucap Rena

"Paansih siapa juga yg suka sama kulkas jalan" Sahut Dinda tak Terima

"Emg yg bilang loe suka kk Azlan siapa?" Tnya Rena.

Membuat Dinda memutar bola matanya.

"Woyy" Panggil seseorang dari sudut lapangan.

Yg memberi kode untuk meminta minum.

"Ren gue kesana dlu ya" Pamit Dinda

"Ya good luck ebeb ku" Ucap Rena.

Dinda pun berjalan membawa sebotol minuman mineral .

"Nih minum" Dinda menyodorkan minuman itu

"Thanks" Ucap Azlan dan langsung menegak air itu hingga tak ada yg tersisa.

"Udah selesai?" Tanya Dinda

"Udah"Sahut Azlan sambil mengelap keringatnya.

"Makan yukk"ajak Dinda dgn mata berbinar.

"Yodah" sahut Azlan

"Acie cieee pacaran muluuu" ledek Devan.

"Diem lu" Ucap Azlan sambil melempar handuknya ke wajah Devan.

"Buset nih handuk bau bener" Cibir Devan.

Azlan hnya mengindikkan bahu.

Dan menarik lengan mungil Dinda menjauh dari lapangan itu.

"Duduk" titah Azlan.

"Makan apa?" lanjutnya.

"Serah" sahut Dinda.

"Bu nasi goreng seafoodnya 2 ya minumnya lemon tea 2" ucap Azlan pada ibu kantin.

"Seh ditunggu ya den" ucap ibu itu setelah itu berlalu pergi.

"Sampai kapan gue jadi babu lo?" Ketus Dinda .

"Sesuai kesepakatan" Sahut Azlan.

Membuat Dinda memasang wjah masam.

Tak lama ibu kantin datang membawa pesanan mereka.

"Seh dimakan atuh neng den" ucap ibu itu dgn Logatnya.

"Ya bu makasih" Sahut Dinda sambil tersenyum manis.

Setelah itu mereka menuyantap makanannya. Hanya suara dentingan sendoklah yg terdengar .

"Gue anter ke kelas" Titah Azlan. Dinda pun hanya mengangguk.

Sampailah mereka di Depan pintu kelas 10 Ipa F

"Masuk" Titah Azlan lagi.

"Yaudah gue masuk dulu bye" Ucap Dinda. Baru saja ingin masuk tangannya sudah dicegat flu oleh Azlan.

The Cool & Possesive KakelWhere stories live. Discover now