26.Gak Butuh judul butuhnya kamu

2.5K 73 0
                                    

Seorang remaja laki-laki masih terus menatap dirinya dicermin. Apakah langkah ini sudah benar?  Itulah yg sedari tadi ia pikirikan! Mulai detik ini ia harus siap siaga menjaga seseorang yang selalu ada dipikirannya, cepat atau lambat ayahnya akan melakukan sesuatu yang tidak tidak.  Ataupun mantan calon tunangannya itu.

Membingungkan memang,  dirinya yg dulunya acuh tak acuh pada orang lain justru kini sibuk dengan kehadiran perempuan yang membuatnya gila.

Dengan hitungan detik ia sudah beralih mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuruni tangga.

"Azlan!  Kamu mau kemana? " Tanya lembut Mamanya itu.

"Sekolah"

"Gak sarapan dulu sayang? "

"Gak"

"Azlan pergi dulu,  Assalamualaikum" pamit Azlan.

Azlan melajukan Mobilnya dengan kecepatan sedang. Bukannya langsung mengarah ke Jalan Diponegoro alias alamat sekolahnya. Azlan justru menuju ke Jalan Chery tepat ke perumahan Marta Residence.

Mobilnya terpakir sempurna di depan rumah berwarna abu-abu putih yg bergaya Modern berpadu minimalis namun tetap memiliki kesan yang megah diantara semua rumah di komplek itu.

"Pak" Panggil Azlan ke bapak bapak yang sedang bersantai di Pos rumah tsb.

'Mungkin Satpam'batin Azlan ia menang tidak terlalu tau menau seluk beluk rumah ini bahkan Azlan mungkin hanya beberapa kali saja itupun tidak masuk ke dalam.

"Iya den ada apa? "Tanya Sang bapak tsb.

"Gini pak--" Ucapan Azlan terpotong

"Jangan Pak atuh mamang ajah" Ucap bapak tsb.

"Iya Pak-eh mang Dinda nya ada? " Yups,  Di rumah Dindalah Azlan sekarang.  Memang aneh tidak ada angin ribut Azlan tiba tiba datang.

"Ada,  Den masuk aja" Ucap Bapak itu Ramah, Azlan hanya mengangguk dan berterima kasih, lalu masuk pagar, karena tadi posisinya masih diluar pagar.

"Assalamualaikum,  permisi" Ya Azlan tak perlu lagi memencet bel dikarenakan pintu rumah ini sudah terbuka.

"Maaa kaos kaki Dinda manaa?? " Teriak Rusuh dari dalam rumah tersebut.

"Ambil Di rak paling bawah di kamar kamu" teriak wanita paruh baya.  "Ambil sendiri mama mau liat siapa yang dateng" Smbungnya.

"Siapa ya? " Suara wanita paruh baya membuat ia terperanjat.

"Kenalin saya Azlan tante" Azlan menyium punggung tangannya.

"Cari Dinda ya?? "Tanyanya Dengan Ramah

"Iya tante"

"Yaudah duduk aja dulu tante panggilin Dindanya ya" Ucap Shierra a. k. a mamanya Dinda.

Di satu sisi,

"Astagaa mana sih kaos kakinya!  Kata mama disini lah ini mah sebelah sebelah" ucap gadis dengan rambut yang dicepol asal ini sambil menggaruk garuk tengkuknya yang tak gatal.

"Ini bukan masa gue pakai kaos kaki belang belang pink bisa di strap gue " Dinda membuang asal kaos kakinya, sehingga menyebabkan kamarnya sangat berantakan, belum lagi buku-buku dimana mana ataupun karet rambut yang tercecer di lantai atau bedak bayi yang membuat lantai menjadi putih.

"Astagfirullah Dindaaa ini kamar anak  gadis apa bukan? " Kini Shierra sudah mengomeli anaknya Itu.

"Dinda lagi buru buru mam.. "Ucapnya yang kini sudah mengambil notes di atas rak tv.

The Cool & Possesive KakelWhere stories live. Discover now