48

2K 63 7
                                    

"Jangan, suka main main sama perasaan cewek. Entar kalau anak orang baper aja susah. "
-Devan

Happy reading ❤❤
____________________________________________________________________________

Pagi Ini Azlan sudah rapi dengan setelan kasualnya. Dengan tangan yang masih memegang sebuket bunga.

Berhubung hari ini hari sabtu dan dirinya libur maka Azlan akan bersama gadis itu.

Setelah dirasa cukup, Azlan turun dari kamarnya. Menghampiri Dira yang sedang memasukkan makanan ke rantang nasi.

"Ma" Panggil Azlan, membuat Dira tersenyum "Ini buat Dinda ya, bilangin mama kangen sama dia" Azlan mengangguk mengambil rantang tersebut, lalu menyalam tangan Dira.

Hari ini adalah hari yang kelima Dinda dirawat jalan atau dirumah. Gadis itu merengek meminta pulang karena tak tahan dengan rumah sakit.

Azlan memakirkan mobilnya tepat di depan rumah Dinda, pintu pagar pun sudah terbuka sangat lebar.

"Assalamualaikum " Salam Azlan saat sudah didepan pintu.

"WALAIKUMSALLAM"

"MASUK AJA LAN" sahut Shierra dari dalam. Azlan memasuki rumah tersebut, bibirnya tersenyum dikala melihat gadis yang sedang membaca buku dikursi rodanya di taman belakang.

"Hai sayang" Azlan menghampiri gadis itu, menarik bukunya.

"Ihh gue mau baca, siniin bukunya!" Dinda menarik kembali buku novelnya.

"Kok gue sih? "Tanya Azlan tak suka, tapi gadis itu tampak acuh menaikkan bahunya.

"Gue gak mau manggil aku-kamu alay tau" Dinda bersedekap dada, membuat Azlan gemas lalu mencubit pipinya.

"iya iya, gak usah aku-kamu" ucap Azlan mengalah.

"Tapi, lo harus latihan ya buat manggil aku-kamu soalnya kalau kita nikahkan gak sopan masa Lo manggil gue 'Lo'sih?!" Azlan menaik turunkan alisnya.

Mendengar itu Dinda langsung blushing. Pipinya memerah layaknya tomat,"Ish" desis Dinda.

Semua keadaan sudah membaik sekarang, hubungan keduanya pun sudah kembali seperti sedia kala. Krystal juga sudah bisa menerima kalau Azlan memang tidak mencintainya.

"Eh, ada kamu Azlan. Kebetulan " Shierra mengembangkan senyumannya "Iya tante" Sahut Azlan Ramah meraih tangan Shierra dan menciumnya.

"Tante minta tolong ya titip Dinda soalnya tante mau nganterin papanya makan. Kakaknya juga lagi keluar soalnya " Azlan mengangguk cepat membuat Shierra tersenyum.

"Yaudah Mama pergi dulu ya Sayang, kamu sama Azlan" Shierra mencium lembut dahi putrinya setelah itu buru buru bergerak keluar.

"Lo udah makan? "Tanya Azlan lembut kemudian.

"Udah" Sahut Dinda.

"Kita jalan yuk" Ajakan Azlan membuat gadis yang sedang membaca buku itu langsung mendongak dan menatap senang kearah Azlan.

"Seriusan? " Dinda menatap berbinar, namun gadis itu langsung menunduk entah apa yang dipikirkannya.

Azlan yang langsung menyadari perubahan air muka gadis itu,
"Kenapa? Ada yang salah? "

Dinda tersenyum samar "Gak usah ya" setelah itu gadis itu mendorong kursi rodanya, menjauh dari Azlan.

"Loh memangnya kenapa?! " Tanya Azlan merasa tak terima.

Dinda menghela nafas, "Tadi lo bawa apa kesini? " Tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ini, dari mama" Azlan menunjukkan satu Rantang nasi.

The Cool & Possesive KakelWhere stories live. Discover now