51

1.9K 57 4
                                    

"Gue, mudah banget kemakan api cemburu untuk pertama kalinya karena lo. Karena Rasa takut kehilangan gue yang terlalu besar"
-The Cool Possesive Kakel

Happy Reading :3 ❤❤

__________________________________________________________________________________________________________________
Hari Ini, Dinda dan yang lainnya sedang berkumpul dimeja Kantin.

"Mel, lo seriusan gak mau ini?" Dhara menawarkan susu Cokelatnya yang hanya digelengi Mela.

"Kenapa?" Tanya Dinda heran.

Kalian wajib tahu yang pin-pin bo alias pintar pintar bodoh itu, Dinda ana Dhara jadi harap maklum.

"Dia makannya dibatasin dri dokter begitupun minum. Gak boleh berlebih" Sahut Michell membuat double D ber-oh ria.

"Terus lo gak makan nih?" Tanya Dinda lagi.

"Gak pinter! Nanya sekali lagi dapet piring lo" Ketus Michell membuat Dinda menggaruk tengkuknya.

Dimana Rena? Jangan tanyakan, pastinya dia sibuk berpacaran dengan Egi. Modusnya sih latihan nyanyi padahal pacaran, haha.

"Lo gak pacaran Din?" Tanya Michell disela sela pembicaraan.

"Gak, kemarin kan uda" Dinda menyengir membuat Michell memutar bola matanya malas.

"Mela Lo mau cuci darah kan nanti? Gue ikut yayaya!" Dinda berucap dengan semangat sambil mengedip ngedipkan matanya dengan penuh harap.

Mela tersenyum ringan "Iya boleh kok"

Mendengar itu Michell hendak protes namun disambar dulu oleh Dinda.

"Michell, Michell denger ya Gue gak bakalan bikin kalian susah deh. Atau bikin Mela repot yaya, janji"

Michell hanya menghela nafas lalu mengangguk, bukan apa apa ia tak ingin mengajak Dinda pergi ikut bersamanya juga Mela. Masalahnya gadis itu baru benar sembuh. Dan tragedi dirinya hampir diculik membuat Azlan sangat over.

Ya gadis itu hampir saja dibawa kabur oleh segerombolan laki laki berbadan besar, jika saja Azlan tak datang tepat waktu.

Flasback On

Pagi ini, gadis dengan setelan baju joggingnya sudah sangat cantik. Dinda terus menampilkan deretan gigi rapinya. Pagi ini dirinya akan jogging berkeliling taman dengan Azlan.

Namun siapa sangka bahwa semuanya hampir berakhir dengan sangat menyeramkan.

Saat itu, selesai berolahraga Dinda meminta Azlan untuk membelikan sebotol air untuk dirinya. Azlan mengangguk lalu berjalan menuju kedai tempat jual minum. Sedangakan dirinya duduk disalah satu bangku taman sambil mengipasi wajahnya.

"Hai Cantik, sendiri aja" Ucap pria dengan badan besar plus suara yang sangat menyeramkan.

Dinda melirik kekanan dan kirinya ternyata ia diapit oleh dua orang.

Dinda berusaha tak menghiraukan, ia bersikap biasa saja namun berkali kli merapalkan doa supaya Azlan cepat datang.

"Ayo ikut kami" Ucap laki laki lainnya yang duduk disebelah kirinya membuat Dinda semakin meremas kuat tangannya sendiri yang sudah keringat dingin.

"Enggak" Tolak Dinda cepat tanpa menoleh, dirinya langsung berdiri hendak pergi. Namun dirinya ditahan oleh kedua pria itu yang sudah memegangi kedua lengannya.

Dinda hendak berontak namun tak bisa, dirinya ingin berteriak pun tak bisa karena mulutnya sudah dibekap belum lagi keadaan taman disitu sepi. Dinda meruntuki dirinya yang duduk ditempat sepi dengan alasan tak tahan keramaian.

The Cool & Possesive KakelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang