[Facts]

972 86 26
                                    

Ichi lagi gabut nih. Bingung mau bikin seri keempat kayak gimana. Selain itu Ichi lagi kebanyakan ide premis cerita yang nggak tau mau garap yang mana dulu. Makanya sekarang mau nulis beberapa fakta tentang yang sebenernya nggak penting sih. BTW, kalian penasaran nggak sih? //nggak juga *plak// 😂

Oke langsung aja. Ini dia fakta yang Ichi maksud. Yang pertama, beberapa fakta tentang High School of Mystery series.

Scene di ruang OSIS terinspirasi dari kisah nyata 😅. Iya, dulu waktu Ichi masih jadi anggota OSIS, kebiasaan temen-temen ya itu, ngegosipin kepsek 😁. Walaupun yah nggak sampe korupsi, cuma jarang ngasi dana wkwkwk. Bedanya, waktu itu nggak ada cowok semacem Steve. Jangan ditiru ya, Minnasan 😂.

Premis seri ketiga ini memang terinspirasi dari anime Death Note. Nggak usah dijelasin lagi, kalian pasti udah paham kan. Tapi yang bikin cerita ini beda, yang dibunuh cuma koruptor. Nggak kayak di Death Note yang bunuh hampir semua penjahat.

Awalnya main character di seri ini adalah Riyan. Sejak awal kemunculannya, Ichi memang berencana bikin Riyan jadi tokoh penting. Tapi karena Ichi udah telnjur janji sama salah satu reader buat ngejelasin sedikit tentang masa Steve di seri ketiga, jadi ya  terpaksa timeline-nya digeser. Soalnya di draft awal, Crimson Case itu terjadi pas menjelang ujian kelulusan. jadi seri ketiga ini terjadi pas mereka berlima udah lulus, dan tinggal Riyan sendiri. Tapi karena sendirian nggak asik, Ichi draft itu rombak deh.

Seri keempat kemungkinan lebih cocok disebut prequel daripada sequel. Soalnya, [bukan spoiler] kasusnya terjadi sebelum yang di seri kedua. Si tokoh utama (coba tebak siapa) tugasnya menceritakan kembali kasus itu dari sudut pandang dia sendiri.

Serial High School of Mystery akan sebanyak tokoh detektifnya. Karena di sini ada enam, jadi akan ada tiga seri lagi. Dan (masih rencana) salah satu serinya mungkin akan memunculkan tokoh baru dari sekolah lain untuk menjadi deuteragonist.

Steve kemungkinan nggak akan jadian di serial ini. Oops, jangan protes dulu. Ichi berencana kayak gini karena dia punya spin off. Dia akan punya work yang isinya cerita dia sendiri buat ngejelasin masalah keluarga Edward yang saling sambung menyambung kayak rantai. Sampe-sampe, Ichi pengen bikin prequel ceirta tentang papanya. Eergh ... tapi malah nanti larinya ke cerita CEO 😂.

Hubungan Kevin sama Mia mungkin bakalan dapet tantangan di salah satu seri. Tantangan ini umum ya. Nggak usah dijelasin deh, ntar spoiler 😀.

Sempat timbul keinginan buat mematikan tokoh Steve. Untungnya nggak jadi ya. Bisa-bisa Ichi malah diteror sama kalian yang nyuruh Ichi buat bikin dia hidup lagi. Jadi dulu ceritanya, Ichi kesulitan buat nulis POV1-nya dia makanya terlintas pikiran kek gitu. Tapi Ichi malah diteror sama temen yang suka banget sama tokoh kutub ini. Yah, Ichi iyain aja. Lama-lama Ichi jatuh cinta, dan malah lebih suka sama dia daripada Kevin.

Ichi kepengen bikin cerita tentang Kaitou, Bu Yanti, Anna, sama Reina (adeknya Riyan). Yaa  lama-lama mungkin cerita ini bakalan jadi kayak The Avengers yang masing-masing tokohnya punya cerita sendiri. Kalo nggak salah namanya univers ya. sengaja aja sih. Biar kalian yang baca satu cerita jadi penasaran sama tokoh yang lain. Lumayan naikin viewer *ketawa jahat 😂.

Ichi nggak pernah nyangka kalo Steve akhirnya jadi karakter paling innocent (polos) 😂. Ngak tau juga sih. Pengen ngakak aja baca salah satu komen reader tadi malem. "Kepolosannya Astagfirullah ..."

Oke, mungkin itu aja fakta gaje tentang serial ini. Sekarang, fakta yang jauh lebih nggak penting tentang Ichi Hikaru.

Ichi nggak terlalu peduli sama kalian yang nge-boomvote ataupun sider. Nggak kyk author lain yang mungkin nggak suka sama dua makhluk ini, Ichi sih nggak terlalu pedulu selama mereka naikin vote dan view 😂. Tapi Ichi bakalan sangat bererima kasih sama kalian yang ikhlas follow dan ngasi vote dan komen. Uwuu ... Ichi sayang kalian semua 😘.

Seri pertama sebenarnya adaptasi dari cerita lama Ichi yang genrenya fantasi. Jadi dulu, Ichi memang udah suka nulis sejak SD. Dan yah, kalian pasti bisa nebak gimana khayalan anak SD yang masih polos 😅. Dulu cerita itu, pake sudut pandang dari Ran (yang saya ganti namanya jadi Sisi) yang dituduh ngebunuh anak kepsek [baru sadar kalo dari kecil Ichi udah biasa sama sesuatu berbau pembunuhan 😂 tapi percayalah, waktu itu nggak terlalu gore]. Bedanya, si Ran ini kabur dari rumahnya, tapi malah kelempar ke dimensi lain.

Sampe sekarang, Ichi nggak terlalu suka sama cool boy. //hee  terus Steve gimana? Kakak nggak suka sama dia?// Bukan gitu. Ichi tetep suka sama dia, karena Ichi nggak pernah memandang Steve sebagai cool boy. Ichi lebih menganggap dia pendiam, introvert, cowok innocent 😄, penderita PTSD, dan cowok yang super serius. Tapi, terserah kalian. Ichi nggak pernah marah kalo kalian mau anggep dia cool boy, cowok kutub, ataupun kuudere (padahal dia yandere lho).

Ichi nggak terlalu bisa nulis romance. Yah, seperti yang pernah Ichi bilang sebelumnya, sejak lahir sampe sekarang Ichi nggak pernah pacaran. Jadi wajar aja kalo Ichi nggak terlalu bisa nulis yang berbau romance. Jadi  jangan marah ya kalo adegan yang harusnya baper malah garing 😅. Tapi, pernah ada salah satu reader kalo romance yang saya buat bikin dia baper. Ichi juga nggak ngerti. Soalnya, Ichi nggak berniat bikin dia baper 😀.

Ichi sebenernya kurang tahan nulis yang terlalu gore. Iya, serius. Memang sih di grup kepenulisan yang Ichi ikutin, Ichi dikenal sebagai author paling "sadis". Padahal sebenernya nggak gitu. Justru Ichi nulis adegan pembunuhan aja udah mual. Tau sendiri kan, di sini adegan pembunuhannya nggak pernah terlalu eksplisit.

Walaupun gitu, Ichi suka nulis genre thriller. //Lah kok malah jadi paradoks?// inget ya, thriller itu nggak selamanya tentang bunuh-bunuhan. Thriller itu intinya bikin kita deg-degan. Kalian pasti masih inget scene pas Steve, Riyan, sama Kira terjebak di gudang terus nemuin bom itu kan? Nah, itu juga bisa termasuk thriller.

Sampe sekarang, Ichi nggak pernah berniat ninggalin genre mystery/thriller. Walaupun kadang ada ide buat nulis sci-fi, ada misterinya 😁. Bahkan teen fiction juga kadang ada misterinya. Jadi, misteri itu udah kayak garam aja sih di ceirta Ichi, nggak tau juga kenapa.

Ichi suka stalking akun yang rajin nge-vote dan comment. Nggak percaya, tanya aja sama akun yang udah Ichi stalking [Elviazzz, artaingga, lucyysss, maap ya kalo kalian nggak suka Ichi stalking akun kalian].

Jadi, kalo kalian mau Ichi mampir ke cerita kalian, nggak usah promote di wall (soalnya pasti Ichi langsung hapus). Rajin-rajin aja vote dan comment. Kalo lagi gabut, biasanya Ichi mampir ke sana 😅. Tapi ... comment-nya yang ikhlas ya. Kalo kalian komen, Mampir yuk kak ke ceritaku, hmph auto Ichi hapus *ketawa jahat.

Oke, itu aja tadi fakta nggak penting yang (Ichi yakin) bakalan dibaca sama kalian yang lagi gabut juga 😂. semoga kalian bisa mengambil manfaat dari coret-coretan ini.

Yang terakhir, Ichi mau menegaskan ke kalian. Ichi nulis serial ini bukan untuk menunjukkan kalo tindakan kriminal berupa pembunuhan itu bisa dibenarkan. Ichi sangat berharap supaya kalian bisa mengambil pesan moral yang Ichi selipkan. Kalian pasti udah tau kan.

Kalo memang nggak paham, Ichi akan tulis sedikit. Semoga kalian bisa nemuin lebih banyak. Seri pertama: jangan mudah percaya sama rumor atau kalo di zaman sekarang hoax. Seri kedua: jangan sampe perasaan sedih atau apa pun bikin kita nggak bisa berpikir rasional. Dan yang ketiga: kalo ingin berbuat baik, maka harus dilakukan dengan cara yang baik juga.

Ichi kepengen sih nulis misteri yang bukan pembunuhan. Hmm  yang lebih kejam dari pembunuhan, mungkin. //Apa itu?// Fitnah. Iya kan. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Tapi, masih Ichi pikirkan sih gimana caranya bikin kasus tentang itu.

Oke, sebelum waktu kalian habis karena baca curhatan Ichi yang makin lama makin out of topic, Ichi akan akhiri sampe sini. Dan  seperti biasa. Jangan lupa vote dan comment ya 😂.

[END] High School of Mystery: Cinereous CaseМесто, где живут истории. Откройте их для себя