Part 34

4K 256 97
                                    

Kini Ali berada di depan Mansion Prilly,sudah berjam jam Ali depan sini tetapi Prilly belum juga pulang.

Mobil sport merah pun memasuki perkarangan Mansion,lalu Prilly pun turun dari mobilnya.

"Prilly." Panggil Ali.

Prilly pun menoleh.

"Mau apa lagi? Mau mengasih surat cerai?" Tanya Prilly datar.

Ali pun langsung menggenggam tangan Prilly.

Prilly pun menghempaskannya.

"Cepat kasih surat cerai itu kedapaku lalu pergilah." Ucap Prilly.

"Prilly ku mohon dengarkan aku dulu." Ucap Ali.

Prilly pun tertawa sinis.

"Kamu ingin berbicara kepada seorang psycopath?" Ucap Prilly.

"5 menit saja ku mohon." Ucap Ali.

Prilly pun menghela nafasnya berusaha kuat mendengarkan penjelasan yang akan di sampaikan oleh Ali.

Lalu Ali pun mengeluarkan handphonenya lalu memutar video pengakuan Prisil yang sedang mabuk.

"Sebenarnya aku sudah membuat rencana ini dari jauh hari,maafin aku udah ngelukain hati kamu tapi percayalah ini demi keluarga kita." Ucap Ali.

"Aku sudah membawa video ini ke jalur hukum, nanti dua wanita itu akan di panggil dan di jatuhkan hukuman,aku mau kamu berada disana untuk menyaksikannya, rasa sakit hati kamu akan terbayar dan kamu tidak perlu cemas lagi karna mereka akan di asingkan di Nusa kambangan sana dan tidak bisa kembali lagi kesini." Ucap Ali lagi.

"Jadi ini semua rencana kamu? Kamu tidak mengira aku psycopath beneran kan?" Tanya Prilly dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Aku sangat tahu kamu bagaimana, kamu adalah orang baik bahkan meskipun kedua wanita itu berniat ingin menculik dan membunuh anak kita tetapi kamu tidak sanggup menghabisi nyawa mereka,kamu hanya sedikit beraksi untuk membalaskan dendammu." Ucap Ali.

Air mata Prilly pun akhirnya jatuh.

"Aku sangat bersyukur kamu mempercayaiku." Ucap Prilly.

Ali pun langsung menarik Prilly kedalam pelukannya.

"Bagaimana bisa aku tidak mempercayaimu? Aku begitu mencintaimu dan kamu adalah ibu dari anak anakku." Ucap Ali.

Mereka pun melepaskan pelukannya,lalu Ali mengusap air mata Prilly.

"Mari jemput sebuah kemenangan." Ucap Ali tersenyum sinis.

Skip.


"Prisil! Hey bangun!" Ucap mama Prisil.

"Ini anak kenapa bisa mabuk sih?" Ucap mama Prisil lagi.

"Hey! Bangun Prisil!!!" Ucap mama Prisil lagi.

Prisil pun bangun.

"Aduh apasih ma berisik banget deh! Prisil pusing nih." Ucap Prisil sambil memegang kepalanya.

"Hey! Bagaimana bisa kamu pulang pulang mabuk udah gitu kenapa pulang sama sopir? Kemana Ali?!" Tanya mama Prisil.

"Aku mabuk?" Tanya Prisil.

"Iya! Jadi kamu tidak tahu kamu mabuk hah?!" Ucap mama Prisil.

"Aku ga ingat apapun ma, mungkin Ali mabuk juga soalnya aku hanya ingat aku berada di sebuah kamar." Ucap Prisil.

Membuat mama Prisil terkejut.

"Kamu serius Prisil? Terus bagaimana kamu sudah melakukan itu beneran dong dengan Ali?" Tanya mama Prisil.

"Mungkin iya,aku ga ingat apapun." Ucap Prisil.

Lalu mama Prisil pun tersenyum senang.

"Bagus Prisil kamu memang anak mama, sebentar lagi kamu akan hamil beneran dan kita punya power disini karena akan ada bayi lahir yang menyelamatkan kita dan mereka tidak akan bisa berkutik dengan kamu lagi." Ucap mama Prisil.

Prisil pun tersenyum lalu menatap perutnya.

"Iya ma, semoga aku hamil beneran." Ucap Prisil.

∆∆∆∆∆∆

Kini Ali dan Prilly pun telah sampai di Mansion Moeis lalu mereka pun masuk dengan bergandengan tangan.

"Loh ini serius?" Tanya Laura syok.

"Iya serius ma." Ucap Ali tersenyum.

"Bang bukannya kemaren." Ucapan Naura terhenti karna terlalu syok.

"Itu hanya sebuah rekayasaku, bagaimana aktingku? Aku berbakatkan menjadi sebuah aktor seperti Leonardo Di Caprio?" Ucap Ali tersenyum.

"Coba jelaskan kepada kami maksudnya bagaimana?" Tanya Johny.

"Kalian akan menyaksikan dan mengerti dalam beberapa menit nanti." Ucap Ali.

Prisil dan mama Prisil pun turun fari tangga dan terkejut melihat kedatangan Prilly dan yang lebih membuat mereka terkejut lagi adalah Ali menggandeng tangan Prilly.

"Loh kok ada dia disini?!" Ucap Prisil.

"Terus kamu kenapa gandengan tangan sama dia?" Tanya Prisil.

Ali pun tersenyum lalu merangkul Prilly.

"Memang ada yang salah? Dia adalah istriku." Ucap Ali.

"Hey kamu! Dulu kamu sudah mabuk dan membuat anak saya hamil dan kemarin kamu mabuk dan menidurkannya lagi, sekarang istrimu sedang hamil kamu mau lepas tanggung jawab?hah?!" Ucap mama Prisil.

Membuat Laura,Naura,dan Johny melotot syok.

Sedangkan Ali dan Prilly tertawa sinis.

"Jangan halu! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menyentuh siapapun selain istriku." Ucap Ali.

Membuat mama Prisil murka.

"Kamu mau saya lapor polisi hah?!" Ucap mama Prisil.

"Lapor polisi? Atas dasar apa? Tetapi yasudah saya membawa polisi kok bentar lagi datang tunggu saja dan laporkan semuanya." Ucap Ali.

Beberapa detik kemudian ada sebuah ketukan dari depan.

"Pas sekali! Buka Nau." Ucap Ali tersenyum.

Lalu Naura pun pergi membuka pintu dan terlihatlah 4 orang polisi datang.

Mama prisil pun langsung menghampiri polisi.

"Pak tangkap lelaki itu dia telah memperkosa anak saya dan tidak bertanggung jawab atas anak saya! Dan wanita itu juga dia pernah menculik dan ingin membunuh saya dan anak saya!" Ucap mama Prisil.

"Kami kesini untuk menangkap Ibu Prisil Gunawan dan Ibu Jayanti Gunawan atas dasar percobaan pembunuhan." Ucap polisi.

Membuat Prisil dan mama Prisil melotot syok.

Maaf gaes revisi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dengan carakuWhere stories live. Discover now