Part 21

4.5K 342 22
                                    

Ali pun terdiam di sebuah kafe, merenungi apa yang telah terjadi.

'Apa yang telah ku buat salah?' Batin Ali.

Ali pun menghela nafasnya gusar.

"Apa anda mau wine tuan?" Tanya seseorang.

Ali pun menoleh.

"Jevin." Ucap Ali.

"Yes! I'm here!" Ucap Jevin.

Lalu mereka pun berpelukan singkat.

"Muka lo kaya banyak pikiran! Kenapa?" Tanya Jevin lalu duduk di bangku yang kosong.

"Emang." Ucap Ali.

"Gue cerain Prilly." Ucap Ali lagi.

"Apa?! Kenapa emangnya?" Tanya Jevin.

"Kalo Prilly sama gue pasti dia ga bakalan bahagia pasti dia menderita terus." Ucap Ali menunduk.

"Lo tau? Kalo lo begini ngebuat dia semakin menderita. You think la bro mana ada orang yang bisa pisah dari orang yang dicintain." Ucap Jevin.

Ali pun terdiam menunduk.

"Bro, lo jangan buat keputusan yang buat lo nyesel nantinya." Ucap Jevin.

Ali pun memikirkan ucapan Jevin yang sangat mengenai hatinya.

Lalu Jevin pun memegang pundak Ali.

"Belom terlambat bro! Lo masih bisa memperbaiki semuanya." Ucap Jevin.

"Lo bener gue akan memperbaiki semuanya." Ucap Ali.

Jevin pun tersenyum.

"Thanks bro! Gue mau samperin Prilly dulu!" Ucap Ali lalu pergi.

Lagi lagi Jevin pun tersenyum.

***************************

Kini Prilly yang melamun dari tadi sambil menyetir pun tak menyadari bahwa di depannya ada sebuah truk.

Lalu truk itu pun mengklakson dan Prilly pun langsung tersadar. Prilly pun langsung membanting stir ke Jurang.

"Ahhhhh!!!" Teriak Prilly akhirnya mobilnya pun terbalik.

Sopir truk itu pun turun lalu langsung menghampiri Prilly yang tak sadarkan diri dengan penuh darah, karna dia melihat tangki bensinnya bocor dan artinya mobil akan meledak.

Sopir truk itu pun langsung mengangkut Prilly dan menjauhi Prilly dari mobilnya.

DUARRRRRR.

Mobil Prilly pun meledak.

Lalu sopir truk itu pun membawa Prilly ke truknya dan melajukannya ke rumah sakit.

*****************

Kini Ali pun ke Mansion Prilly dia pun langsung bertanya pada asisten.

"Apa Prilly sudah pulang?" Tanya Ali.

"Belum tuan. Nons dari tadi belum pulang." Ucap asisten.

"Oke." Ucap Ali lalu langsung keluar mansion.

Dia pun mengeluarkan handphonenya dan mendial nomor Prilly beberapa kali tetapi tidak aktif.

Lalu dia pun langsung mendial nomor Mila.

"Halo Mila, Prilly sama lo?" Tanya Ali.

"Enggak pak Ali. Dia tadi katanya mau nemuin anda dan sampai sekarang saya belum dapat kabar tentang Prilly." Ucap Mila.

"Oke makasih." Ucap Ali lalu mematikan sambungan telfonnya.

Ali pun kembali mendial nomor Prilly dan nihil tetap tidak aktif.

Ali pun mulai panik, Prilly tidak ada kabar sama sekali.

Lalu dia pun menuju mansionnya untuk mencari Prilly.

Laura yang sedang menonton Tv pun langsung menoleh kearah pintu.

"Ali! Kamu pulang?!" Tanya Laura.

Lalu Johny dan Naura pun datang.

"Bang Ali!" Ucap Naura ingin menghampiri Ali.

Ali pun menahan Naura.

"Stop disana! Aku gak mau bersentuhan dengan kalian!" Ucap Ali.

"Aku disini mau mencari Prilly." Ucap Ali dingin.

"Prilly? Prilly gak disini Ali." Ucap Johny.

Ali pun terdiam.

Kemana Prilly? Pikirnya.

Tv yang menyala pun menyiarkan berita.

"Permisa, kini ada kecelakaan di Jalan Rimba mobil masuk jurang hingga meledak dan di duga mobil itu milik CEO Saumata Group yaitu Prilly Faustine Saumata.

Membuat semuanya terdiam kaku tak bisa berkata apa apa.

Lalu munculah mobil yang sudah hancur kebakar.

"Ya Permisa inilah mobil sport dengan plat B 15 Ily yang sudah hancur dan terbakar diduga mobil ini mengalami kecelakaan hingga banting stir ke arah jurang dan yang kami ketahui bahwa ini adalah mobil yang dikendarai Prilly yaitu CEO dari PT. Saumata Group dan kini jenazah Prilly telah di otopsi ."

"Gak!!! Gak mungkin itu Prilly!!!" Ucap Ali histeris.

"Itu bukan Prilly!!!" Ucap Ali lalu terduduk.

"Ali kamu harus tenang dulu Ali." Ucap Laura.

"Itu bukan Prilly!!!" ucap Ali lagi.

"Kamu tenang dulu Ali." Ucap Johny menenangkan Ali.

"Gimana aku bisa tenang? Hah!!!! Aku harus kesana! Pasti itu bukan Prilly!" Ucap Ali lalu bangkit dan berlari.

Lalu semua pun mengikuti Ali.

"Ali! Kita pergi bareng! Kondisi kamu yang lagi kacau gini gak mungkin kamu bisa membawa mobil sekarang." Ucap Johny.

Lalu Johny pun menyetir menuju ke TKP.

Skip.

Kini Ali dan keluarganya pun telah di TKP. Ali pun langsung berlari menghampiri mobil yang sudah hancur terbakar dan disampingnya telah ada Jenazah yang sudah ditutupi koran.

Dan melihat Mila yang menangis sesegukan.

"Mila! Lo kok nangis? Prilly mana?" Tanya Ali.

Lalu polisi pun datang.

"Dimana istri saya?!" Ucap Ali.

"Bapak tenang dulu." Ucap Polisi.

"Cepat katakan dimana istri saya!!!" Ucap Ali lagi dengan nada tinggi.

"Bapak harus ikhlas. Yang berada di dalan koran ini adalah Prilly istri bapak." Ucap Polisi.

Ali pun terduduk membuka koran dan dilihatnya Prilly sudah gosong terbakar.

"Tidakkkkkkk!!!!!!" Ucap Ali berteriak menangis.

Laura dan Naura pun tak sanggup berkata apapun lagi mereka syok dan menangis.

Gengsss aq uda next yaaa see uuu vakum bentar okayyy...

Dengan carakuWhere stories live. Discover now