Part 13

4.5K 344 18
                                    

Kini Prilly telah sampai mansion Moeis lalu masuk ke dalam dan ternyata keluarganya pada berkumpul.

"Ada apa ini?" Tanya Prilly.

"Mama Prill dia tiba tiba sakit." Ucap Ali lesu.

Prilly pun melihat Laura dengan mata terpejam terpasang alat oksigen dan dengan wajahnya yang pucat.

'Punya rencana apa lagi mereka.' Batin Prilly.

"Bang Ali mama sakit karna dia mau abang menikah dengan Diny." Ucap Naura.

Membuat semuanya terlojak kaget terkecuali Prilly yang sudah menduganya bahwa ini hanyalah bohongan.

"Apa?! Pikiran macam apa itu! Papa gak ngerti apa yang ada dipikiran mamamu!" Ucap Johny.

"Mungkin dia tersiksa pa punya menantu seperti Prilly." Ucap Naura.

"Aku gak bisa menikah lagi!" Ucap Ali.

"Bang jangan egois dong! Mama kaya gini tuh karna abang gak mau nurutin kemauan mama! Abang mau mama drop terus meninggal?!" Ucap Naura.

"Cukup Naura!" Ucap Johny.

"Gak pa! Aku gak akan biarin mama meninggal!" Ucap Naura lalu pergi.

Prilly pun menarik Ali menuju kamarnya.

"Kamu harus tenang. Sekarang ini kita lagi dikasih ujian sama tuhan." Ucap Prilly sambil mengelus pipi Ali.

"Aku bener bener gak bisa nikah sama orang lain Prill, aku cuma cinta sama kamu." Ucap Ali emosi.

"I know. Semua pasti ada jalan keluarnya kamu tenang aja ya." Ucap Prilly.

Ali pun memeluk Prilly. Hanya Prillylah yang dapat menenangkan Ali.

"Kamu tidur gih, keliatannya capek banget." Ucap Prilly.

Ali dan Prilly pun menuju kasur lalu tiduran Prilly mengelus kepala Ali sampai akhirnya Ali tertidur.

Lalu Prilly pun menuju balkon kamarnya.

'Bila pernikahan itu terjadi hidup wanita itu gak akan tenang disini.' Ucap Prilly tersenyum sinis.

Kebesokan harinya Laura pun terbangun.

"A..ali." ucap Laura lemas.

"Mama udah sadar?" Ucap Ali lalu menghampiri Laura.

"Ali mama mohon kamu turutin kemauan mama kaliini." Ucap Laura.

Prilly melihatnya dengan muak.

"Ali mama mohon." Ucap Laura lagi kaliini meneteskan air matanya.

"Ali gabisa ma. Ali bener bener gabisa!" Ucap Ali.

"Bang Ali mau mama meninggal ya?!" Ucap Naura emosi.

"Jaga ucapan kamu Naura!" Ucap Johny.

"Pa! Papa liat dong bang Ali gamau nurutin kemauan mama! Itu tandanya sama aja bang Ali mau mama meninggal!" Ucap Naura dengan nada tinggi.

Ali pun langsung pergi begitupun Johny mengikuti Ali pergi.

"Bagus ya akting kalian." Ucap Prilly.

"Akting apaansih? Ini tuh beneran lo ga liat muka nyokap gue pucat?!" Ucap Naura.

"Memang mukanya pucat tapi bisa saja itu semua disengaja!" Ucap Prilly.

"Aku hanya ingin memberitahu ini." Ucap Prilly lalu memutarkan sebuah rekamannya dengan Hary kemarin.

"Ga! Itu pasti setingan kamu? Saya gak percaya!" Ucap Laura dengan nada tinggi.

"Waw!" Ucap Prilly.

"Mertuaku ini sakit sakit masih bisa bernada tinggi ya." Ucap Prilly lagi.

Membuat Laura kembali pura pura lemas.

"Iya itu pasti settingan lo kan? Gak mungkin ya karna Diny itu berasal dari konglomerat juga sederajat sama keluarga gue! Gak kaya lo!" Ucap Naura.

"Kita lihat saja nanti." Ucap Prilly beranjak pergi tetapi langkahnya terhenti.

"Kali ini aku akan mengalah, tapi bila pernikahan itu terjadi aku bisa menjamin kalian gabisa hidup dengan tenang." Ucap Prilly lagi lalu pergi.

"Di pikir kita takut apa?! Sok banget ngancem ngancem!" Ucap Naura.

"Iya sayang! Pasti Ali bakal nurutin kaliini!" Ucap Laura senang.

************************

"Ali gatau pa harus gimana sekarang, Ali gamau menikah lagi apalagi sekarang Prilly sedang hamil." Ucap Ali menunduk.

Johny pun menghela nafasnya.

"Ali papa tau ini berat buat kamu. Pesan papa cuma lakukanlah yang terbaik menurut kamu." Ucap Johny.

Prilly pun datang.

"Bisa aku bicara berdua dengan Ali pa?" Tanya Prilly.

"Oke papa ngerti." Ucap Johny lalu pergi.

"Ali, sebaiknya kamu turutin kemauan mama kamu." Ucap Prilly.

"Gak Prill! Kamu apa apaan sih ngomong gitu? Kamu udah gak cinta sama aku?!" Ucap Ali dengan nada tinggi.

Prilly pun menghela nafasnya.

"Ali listen to me. Aku juga gak mau dimadu,siapa sih istri yang mau dimadu, tapi kamu gak boleh egois mama kamu akan meninggal kalo terus terusan begini." Ucap Prilly.

"Tapi gak mungkin Prilly aku menilah lagi." Ucpa Ali.

"Ali please aku gapapa kamu tenang aja." Ucap Prilly.

"Prill tapi-"

"Ali please kadang kita harus berkorban untuk orang tua. Kamu juga harus inget jasa mereka yang udah ngerawat kamu sampai sebesar ini tanpa merasa kekurangan sama sekali." Ucap Prilly.

Ali pun menghela nafasnya.

"Oke,dengan sangat terpaksa. Tapi jangan harap dia mendapatkan cintaku!" Ucap Ali.

Prilly pun tersenyum.

"Iya aku percaya gih kamu bilang ke mama kamu supaya dia cepet sembuh." Ucap Prilly.

"Makasih ya sayang kamu udah berkorban banyak untuk keluargaku,aku sangat beruntung punya kamu." Ucap Ali.

Prilly pun tersenyum lalu mengangguk.

"Aku mau nemuin mama dulu." Ucap Ali lalu pergi.

Sedangkan Prilly pun tersenyum sinis.

'Permainan akan dimulai,semoga kalian semua senang dan puas dengan permainanku ini.' Batin Prilly sambil melepit kedua tangannya di depan dada.

Dengan carakuWhere stories live. Discover now