Part 12

4.6K 339 21
                                    

Kini Prilly sedang berada di kamarnya bersama Ali.

"Kamu mandi gih." Ucap Prilly sambil membuka kemeja Ali.

Ali pun menangguk dan tersenyum lalau dia pun masuk ke kamar mandi.

Sedangkan Prilly pun langsung menuju ke lantai bawah untuk masak khusus buat suaminya.

Saat sedang asyik memasak Laura dan Naura pun menghampiri Prilly dengan wajah lesu.

"Ini kue ranginya." Ucap Naura.

Prilly pun yang sedang memasak langsung menoleh dan langsung menutup hidungnya.

"Kalian bau sekali!" Ucap Prilly.

Laura dan Naura pun mencium badan mereka.

"Menjauh dariku!" Ucpa Prilly sambil menjauhkan dirinya.

"Aku udah gak selera sebaiknya kalian makan aja sendiri." Ucap Prilly.

"Heh! Lo tu tau diri dong! Kita uda cari ini sampe panas panasan ke kampung kampung lo malah bilang segampang itu?!" Ucap Naura dengan emosi.

"So what?" Tanya Prilly datar.

"Kalian aja ngebelinya ga ikhlas jadi aku gak mau sampe sakit perut gara gara kalian." Ucap Prilly.

"Minggir!" Ucap Prilly sambil membawa piring yang berisi makanan lalu pergi.

"Mama liat kan? Dia tu sok berkuasa banget disini! Pokoknya kita harus menghancurkan dia ma!" Ucap Naura.

"Iya mama juga udah muak sama dia! Tapi kamu kan tau kita selalu gagal." Ucap Laura.

"Ma, satu satunya cara agar rencana kita berhasil kita harus dengan Diny!" Ucap Naura.

"Diny? Maksud kamu apa?" Tanya Laura.

"Kita akan menikahkan Ali dengan Diny!" Ucap Naura.

"Gimana caranya Nau!" Ucap Laura.

"Mama harus sakit." Ucap Diny.

Laura pun melotot.

"Kamu gila ya Nau! Kan rencana kita itu udah ketauan kalo itu semua bohong!" Ucap Laura.

"Siapa bilang bohongan?" Ucap Naura sambil tersenyum sinis.

"Maksud kamu Nau?" Tanya Laura.

"Aku punya teman dan dia bekerja sebagai peracik obat nanti aku akan minta dibuatkan obat bius ke dia dan mama harus minum obat itu tapi mama tenang aja itu hanya bekerja seharian mama akan merasakan kejang,terus pingsan,bahkan mimisan dengan begitu Prilly akan percaya kalau mama sakit beneran dan Ali akan menuruti semua ucapan mama termasuk meminta Ali untuk menikah dengan Diny." Ucap Naura panjang lebar.

"Tapi mama takut Nau! Nanti kalo mama kenapa napa gimana?" Ucap Laura.

"Mama tenang aja ini aman." Ucap Naura.

"Okey! Mama percaya sama kamu demi menjalankan rencana kita agar berhasil!" Ucap Laura.

Naura pun hanya tersenyum sinis.

******************

Kini Prilly sedang berada di perusahaannya sambil memejamkan matanya mengistirahatkan matanya.

Bell pun berbunyi tanda karyawan ingin bertemu dengannya.

Prilly langsung melihat ke cctv laptopnya ternyata ada Mila dan pak Hary.

Dan Prilly pun langsung menepuk tangan sekali pintu pun terbuka. Jamane teknologi cuyyy.

"Ada apa?" Tanya Prilly yang masih memejamkan matanya.

"Permisi Miss Saumata ada yang ingin saya ucapkan." Ucap pak Hary sopan.

"Kalo begitu saya permisi keruangan dulu." Ucap Mila lalu pergi.

"Saya sudah tau apa masalahnya Miss." Ucap pak Hary.

Prilly pun langsung membuka matanya.

"Lalu apa motif keluarga anda membuat rencana itu." Ucap Prilly.

Hary pun terdiam cukup lama.

"Apa anda masih tidak mau berbicara?" Tanya Prilly.

"Bukannya tidak mau Miss tapi saya ragu." Ucap pak Hary.

"Saya tidak maksa. Kalau pun anda tidak mau ngasih tau it's ok dalam 1 jam saya pun bisa tau sendiri apa motif kalian." Ucap Prilly dengan tenang.

"Kalau tidak ada yang mau diucapkan lagi silahkan keluar dan lupakan kontrak kerjasama kita karna sampai kapan pun itu tidak akan pernah terjadi." Ucap Prilly lagi.

"Oke oke Miss saya akan kasih tau tapi tolong jangan di batalkan kerjasama kita." Ucap Hary.

"Sebelumnya saya bertanya apa hubungan masalah itu pada anda?" Tanya Hary.

"Ali itu suami sahabat saya! Saya tidak akan membiarkan sahabat saya sakit hati dan menjadi korban pelakor!" Ucap Prilly berbohong.

Pak Hary pun menghela nafasnya.

"Motif keluarga saya adalah memanfaatkan keluarga Moeis dan menguras hartanya karna perusahaan saya akan bangkrut." Ucap Hary.

"Ow, jadi itu motifnya keluarga pak Hary." Ucap Prilly.

"Iya Miss." Ucap pak Hary.

Sebenarnya di bawah meja Prilly menyembunyikan iPhonenya untuk merekam ucapan pak Hary.

"Yaudah saya akan mempertimbangkan kerjasama kita dan anda akan mendapatkan email dari saya dalam waktu 24 jam. Sekarang anda bisa keluar darisini." Ucap Prilly.

Pak Hary pun keluar.

Sedangkan Prilly pun hanya tersenyum sinis.

Gengsss gengss akohhh.....

Dengan carakuWhere stories live. Discover now