37 - Ternyata

3.3K 96 5
                                    

Happy Reading❤

***

Saat jam istirahat Alena dan sahabat-sahabatnya sekarang sudah ada di kantin. Namun mood Alena saat ini masih belum pulih. Dan pastinya karena ulah kejadian tadi pagi

Sahabat-sahabatnya yang melihat Alena seperti itu pun bingung. Dan kania saat ini sudah kembali dari memesan makanannya

"Lo kenapa sih Al? Mukanya dari tadi pagi kok ditekuk gitu?" tanya kania sambil duduk di samping Alena dan memberikan pesenan makanannya kepada Rania dan Diandra

Rania dan Diandra yang tak mau ikut-ikutan kena marah pun akhirnya diam tak berkutik. Dari pada kena marah sama Alena

"Tau aakh gue kesel sama tuh orang tuh!" Alena yang masih kesal dan menunjukkan Alister dan Aurel yang sedang duduk di meja pojok kantin


"Oh pasti nih gara-gara tuh orang. Udahlah Al, putusin aja tuh orang. Lagian masih banyak kok cowok di dunia ini yang lebih baik dari dia" ucap Kania menyarankan kepada Alena

"Nah gue setuju tuh sama kania Al, lagian gue dengar-dengar kan ada murid baru, cowok lagi. Mending Lo sama dia aja Al" sahut Rania menyikapi ucapan kania

"Yee elo Ran main nrobos aja. Kasian Radikanya tuh" ucap kania saat Rania memuji Alex

"Kalau Diandra sih terserah apa kata hati Alena aja. Mana yang terbaik buat Alena pasti Alena bakal laukin kan" ucap Diandra menengahi

Diandra memang gadis bijak dan kadang polos. Ia pun hanya pernah pacaran satu kali dalam seumur hidupnya. Itu pun dengan Juna yang sekarang sudah menjadi mantan ketua OSIS SMA Garuda

Dan sampai saat ini Diandra belum mau pacaran lagi, walaupun devian yang berusaha mengejar Diandra. Diandra masih trauma dengan pacaran saat dulu masih bersama Juna

***

Sampainya di rumah Alena masih kepikiran dengan ucapan Kania dan Rania. Namun ucapan Diandra pun ada benarnya

Alena memang masih mencintai Alister, namun ia tidak bisa terus-menerus berhubungan jika pada akhirnya Alister saja sering bersama mantan pacarnya itu

"DORRR..." ucap Iqbal yang tiba-tiba datang mengagetkan Alena

"Ihh elo kak, ngapain Lo sih kak ngagetin gue aja" gerutu Alena dengan kesalnya karena dikagetkan oleh kakaknya

"Ya elo lagian baru pulang sekolah udah ngelamun aja. Ntar kesambet lho"

"Apaan sih, gak lucu"

"Siapa yang lagi nglawak coba. Oh ya Lo kenapa dek kok mukanya murung gitu"

"Lo tau Alister kan kak?"

"Cowok Lo? Yataulah"

"Gue putusina aja kali yaa"

"Hah?! Apaan Lo dek main putus-putus aja, gak. Lo jangan kayak gue dek yang udah diputusin sama cewek dan itu rasanya nyesek banget"

"Eh bang! Kan gue yang mutusin. Kalo elo yang diputusin, ya gue gak nysek lah!"

"Eh, iya yah? Yaudah emang kenapa dulu nih Lo sama Alister"

"Yagitu lah bang, kan mantannya Alister datang lagi nih,dan dia juga sekaligus sahabat kecil Alister dulu dan sekarang malah makin Deket sama Alister"

"Ohh gitu, yaudah Lo omongin masalah ini baik-baik sama Alister. Mesti Alister bakal ngertiin Lo kok"

Alena pun hanya mengangguk atas saran dari Iqbal. Dan ia pergi ke kamarnya untuk mandi dan siap-siap karena Hadi pun sudah semakin sore

My Possesive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang