24❤ | You Are The Reason Ayu

1.5K 79 7
                                    

Sebelum baca vote dulu👍
Happy reading🌸







"Napa Ay?" tanya Karis.

Aku tengah kebingungan mencari dasiku. Hari ini adallah hari Senin takutnya nanti diperiksa kalau enggak pakai bisa berabe.

"Dasi gue enggak ada," ucapku sambil mengongkrah-ongkrah lemari.

"Gitu deh perasaan ilang mulu," gerutu Karis.

"Bantuin napa udah siang nih!" pekikku.

Karis lalu membantuku mencari. Mana sih perasaan habis nyuci aku taruh lagi ke tempatnya. Pikirku.

"Ketemu!" ucap Karis sambil memegang dasiku.

"Loh kok."

"Itu tadi di kasur," ujar Karis memutar bola matanya memberikannya kepadaku.

"Eh iya haha."

Aku lupa ternyata tadi udah aku ambil cuma aku taruh entah dimana lupa.

"Pikun itu nanti kalo udah
tua," hina Karis lalu aku pakai dasiku kemudian ambil hijab.

"Udah ayok berangkat udah siang ini," ucapku lalu aku keluar kamar diikuti Karis.

❄️❄️❄️

"Pakai motor aja udah kesiangan ini," ajak Karis aku mengangguk kemudian dia mengambil kunci motor.

Aku langsung membonceng Karis tak lupa memeluknya erat. Demi keamanan. Ada ambil kesempatan dikit sih haha. Karis langsung mentacap motornya menembus jalanan raya.

Sesampainya di sekolah aku langsung ke kelas. Untungnya tak mengikuti upacara dikarenakan hari ini aku ada simulasi ck. Gitu tadi takut kesiangan. Emang enggak pernah kesiangan. Upss.

Aku juga lolos beasiswaku ke Korea. Kemarin aku tes tapi Karis tak mengetahuinya. Aku ingin sekali memasukinya. Tapi tergantung Karis jika dia melarangku tetap aku turuti. Kata bunda perintah suami jangan pernah nolak.

❄️❄️❄️

Kami berada di basecam Karis. Bersama dengan Karis dan teman-temannya.

"Heii!" ucap Riska. Kami semua menoleh ke arahnya dia membawa banyak sekali snack.

Riska baru dateng karena aku menyuruhnya membeli beberapa tapi ini beli banyak banget. Tapi ada Dian lagi ngapain sih? Bukannya gimana-gimana aku tak terlalu nyaman. Apalagi dia adik kelas kok berani banget kesini.

Aku asyik menatapnya dari atas ke bawah dengan tatapan mendelik. Dia terlihat kikuk sendiri.

"Ouh, Dian tadi gue ajak soalnya bawa ini sendiri kagak kuat gue," bela Riska. Kemudian aku hanya berdehem menjawabnya.

Mereka duduk bersamaku. Dian kelihatan banget ngedeketin Ryan. Dian sangat agresif deh menurutku. Apa gue sendiri yang mikir gitu? Auk lah yang penting makan snacknya.

"Besok pemberangkatan campingnya kan?" tanya Putra.

Aku kemudian menatapnya. Karis mulai merangkulku. Aku masih dengan melipat tangan di dada menghadapnya.

"Iya," jawabku.

"Naik bis?" tanya Putra.

"He'em kalau enggak naik apa? bajai?" ledek Rama.

"Ya kali gitu mau naik mobilnya Karis," ujar Pura menaik-turunkan alisnya.

Karis mulai angkat bicara mengenai itu. Dia mengiyakan aja. Hadeh.

Cute Girl vs Cool Boy [COMPLETE]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu