22.1❤ | Dilarang Baper☡ 2

1.7K 71 9
                                    

Sebelum baca vote dulu👍
Happy reading🌸






POV Ayu~

"Oke nak sampai ketemu di lain waktu."

"Akhirnya selesai juga," ucapku mengarahkan tanganku ini ke dagu kemudian menatap Karis si suamiku itu.

Karis tengah tidur di sampingku. Sungguh pemandangan indah yang di idam-idamkan kaum hawa 1 sekolah ini. Tapi sayang HE IS MINE!!

Setiap guratan wajah Karis, elok membuat paras gantengnya itu serasa ingin terus dipandang. Aku terus menatap lekat suamiku itu. Hingga ....

"Udah liatnya?" tanyanya membuka matanya.

What! Karis tidak tidur malunya aku. Etdah nih bocah bilang kek kalo nggak tidur, ini mah alamat gue yang malu.

"Hehe ayo ah ke kantin," ajakku mengalihkan perhatiannya.

Kemudian aku berdiri dan mulai berjalan. Karis memegang tanganku membuat aku berhenti. Ini mau ngapain juga sih si Karis. Udah tau aku mau jantungan gini. Pikirku.

Dia berdiri dari duduknya. Kemudian berjalan menyeimbangi langkahku. Aku terus saja berjalan dengan tanganku masih dipegang olehnya. Tepatnya dipegang, bukan menggenggam. Kalau tangan nih di genggam Karis auto cepet-cepet ke dokter spesialis meriksa jantung gue lagi. Becanda ck.

Memang setiap perlakuan Karis membutku salah tingkah sendiri. Dulu aku yang tidak menyangka sama sekali bisa meluluhkan hati dingin Karis karena seorang kak Anya. Tapi usaha tak akan mengkhiati hasil. Membuatku kini jatuh cinta lagi dan lagi ke Karis.

Satu yang selalu muncul di kepalaku ini. Aku takut jika dia goyah akan cintanya kepadaku jikalau kak Anya nanti akan kembali.

Itu lah yang terlintas dipikiranku setiap detik. Aku tak tau jika ka Anya meninggal ataupun belum. Karena jasadnya tidak ditemukan.

Tak tahu mengapa aku mempunyai perasaan bahwa kakakku nanti akan kembali. Tapi itu tak membuatku pantang menyerah. Tapi terkadang aku juga berpikir bahwa Karis adalah miliknya. Itu tergantung garis takdir aku lebih menyerahkannya kepada Allah.

"Jika lo bukan yang terbaik teruntukku kumohon bahagiin aku untuk ke sekian kalinya," ucapku tak sadar memandang lekat wajah Karis saat ini di sampingku.

Karis langsung memandangku, mata kami bertemu.

"Nggak akan itu pasti," ucapnya mengusap pelan rambutku.

Kami asyik memandang satu sama lain. Romantis ya? itulah pikiranku saat ini. Tangan Karis masih bertengger di pundakku dan tangan kirinya memegang tanganku.

"Ekhem ...," decah Riska.

Sial kan jadi aku salah tingkah sendiri, tak dengan Karis dengan gaya coolnya tak mengendahkan kami saat ini yang masih berada di kelas. What! iya kita masih di kelas suer ck.

Karis malah terus bertingkah. Mengarah ke papan tulis kemudian menghadap ke semua murid. Kebetulan murid masih banyak cuma beberapa yang sudah keluar.

Ini mau ngapain juga sih si Karis.

"Gue umumin ke semuanya aja ya, jangan ada yang pernah sentuh dia!" ujarnya menunjukku.

"Ayu Anatasya Maheswari, karena dia milik gue sekarang dan akan menjadi selamanya! denger kan," lanjutnya kemudian semburat senyum nampak di bibir Karis.

Aku? aku masih melongo. Hingga Riska menyadarkanku. Aku menyengir kuda menatap Karis mulai mendekatiku lalu menggandengku keluar kelas diikuti Riska di belakangku.

Cute Girl vs Cool Boy [COMPLETE]Where stories live. Discover now