7❤ | NIKAH!

2.3K 134 3
                                    

Sebelum baca vote dulu👍
Happy reading🌸




POV Ayu~

Keesokan harinya ....
Seperti biasanya aku mandi lalu sholat subuh, tapi aku malas turun karena kejadian kemarin malam masih membuatku kalang kabut.

Aku langsung kembali tidur lagi karena masih ngantuk. Apalagi mataku sembab karena nangis tadi malam.

Paginya aku bangun, lihat jam ternyata sudah hampir telat, entah kenapa bunda tidak membangunkanku.

Entah kenapa aku tak bisa menerimanya. Tapi mau bagaimana lagi itu sudah perintah bunda sama ayah dan aku tidak mau nolak takut dosa.


Di sekolah aku tidak terlalu seperti biasanya, malas ke kantin, mood hancur, aku asyik menidurkan kepalaku ini diatas lenganku. Hingga Riska melihatku, menanyakan keadaanku, mulai dari cek kening, dan tanganku.

"Ngga panas ihh."

"Lo kenapa Ay?" tanyanya. "Ada yang sakit? perasaan nggak demam."

Cerocos Riska tidak bisa diam, membuatku males menjawabnya, aku pun cuma menatapnya sayu.

"Ay! kenapa cerita dong" sahutnya. "Sakit apa baby?"  bujuknya lagi.

"Lagi sakit ati," sahutku. "Udah aku nggak apa malah gue tampol nih kalo tanya lagi," lanjutku.

"Gini-gini kan gue perhatian sama lo Ay," sahutnya. Aku tak tega melihatnya, lalu aku ceritakan semuanya.

"Coba dengerin gue Ay," sahut Riska mengangkup pipiku menolehkan kearahnya.

"Semua apa yang diperintahkan sama nyokap bokap lo itu berarti udah jalan yang terbaik buat lo, gue yakin entah apapun itu, perintah mereka juga ridho Allah Ay."

'Kuatkan hati ini ya Allah," batinku memantapkan hatiku lagi.

"Datang ya nanti," sahutku sambil mengusap bulir bening yang tak kusadari sudah membasahi pipiku.

Riska tersenyum penuh arti menjawab kataku tadi. "Acaranya gede ya," ujarnya.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku dan menepuk jidatku.

"Cuma kerabat ama orang tertentu yang dateng, Ya aneh masa iya gue ini kan masih sekolah acara pake gede-gede segala," bisikku sambil cengengesan.

"Hehe nah gitu dong senyum, senyum itu pahala loh."

Aku tak menanggapinya lalu mengambil gawaiku, dan mulai mencari video perfomance-perfomance pacarku, itu saja sudah bisa menenangkan jiwa bar-bar ku ini. Pacar? iya pacar haluku lah.

❄❄❄

Tak terasa seminggu berlalu begitu cepat. Acara yang seharusnya aku idam-idamkan nanti setelah lulus kuliah, kini sudah di depan mata yang saat aku masih SMA.

Aku sudah berbalut kain putih nan elok, memakai hijab senada dengan pakaianku, memakai perhiasaan salah satunya mahkota yang melekat di kepalaku.

Aku menatap cermin dengan lapang dada, kuhembuskan nafasku ini dalam-dalam, menyakinkan kembali hatiku. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku. Aku langsung menoleh, itu bunda.

"Yu," ucapnya mengelus lalu mencium pucuk kepalaku.

"Cantik putri bunda," ujarnya menatapku tersenyum. "Ayo ke bawah keluarga calom suamimu udah nyampe." lanjutnya.

Aku hanya tersenyum. Bunda memegang erat tanganku, aku mengikuti langkahnya menuruni tangga.

"Cantik ya pengantin wanitanya, cocok sama pengantin laki-lakinya juga ganteng."

Itulah kata-kata yang kudengar dari tadi sejak aku menuruni tangga. Pengantin pria? Aku bahkan belum sampai melihatnya karena saat aku meminta bunda, saat itu pula kedua orang tuaku menolak.

Bagi mereka ini kejutan bagiku. Tapi bagiku ini siksaan perih. Akankah aku bisa menerimanya sebagai imamku nanti. Aku hanya memasrahkan semuanya pada Allah.

Semoga aku bisa mencintainya, sekalipun dia sama denganku, tak bisa menerima semua ini, aku akan membuatnya jatuh cinta denganku dan saling memiliki satu sama lain. ucapku dalam hati.

Aku berjalan ke tempat ijab qobul dan sudah melihat punggung calonku itu. Ganteng. Yang sering aku dengar bahkan tak pernah melihatnya.

Aku sudah berada disampingnya, dan menatap ke arah depan melihat Ayahku sebagai waliku dan penghulu yang nanti akan menikahkanku.

'Bismillah' ucapnya aku mendengarnya samar-samar.

Calonku mulai mengucapkan ijab kobul. Dan ....

[Ini bisa dibayangin ijab kobulnya gimana ya author takut salah, kebetulan author nih belom nikah dan jomblo]

"SAH."

Aku masih menunduk dan sedikit menatap ke arah samping Riska, kulihat ada Putra juga Ryan termasuk Rama.

Ngapain disini.

Bentar tadi yang nikahin gue.

"Lo!"

Membuat semua orang menatapku, membuatku salah tingkah.

"Nak, cium tangannya," bisik bunda kepadaku.

Aku melakukan apa yang disuruh bunda kepadaku. Dia hanya menatapku dingin. Lalu kucium tangannya dan dia mencium keningku.







Jangan lupa vomentnya😄😄😄

Desi Ayu Fitriani
🌸
15 Mei 2020 [Revisi]

Follow my ig @desiiayu20

Cute Girl vs Cool Boy [COMPLETE]Where stories live. Discover now