PART 17 - CONFESSION

96 19 10
                                    

Siang itu cukup terik. Seo Chan Young yang baru saja kembali dari lapangan pergi ke sisi pohon besar tak jauh dari sana, melepas pakaian dinasnya hingga menyisakan kaus tipis, kemudian membasuh wajah dan kedua tangan dengan air dari kran pancuran. Ia tak tahan dengan debu yang memenuhi udara hari itu. Pada beberapa kesempatan, Chan Young memang selalu mengikuti pemberitaan mengenai cuaca hari ini, kadang karena memang benar-benar butuh, kadang juga hanya iseng.

"Letnan Seo, mari makan siang." Beberapa rekan menyapa dan mengajak Seo Chan Young untuk makan. Namun, ia menolak. Chan Young masih terlalu lelah untuk makan. Ia ingin beristirahat sejenak.

"Aku akan merendam kepalaku dulu di sini sebelum makan siang. Kalian silakan duluan..." katanya. Ia lalu menatap kepergian rekan-rekannya yang lain sebelum duduk bersantai di bawah pohon besar. Melihat lapangan luas yang terhampar di depan mata, mendadak Chan Young ingin menyesali sesuatu. Ia menyadari bahwa dalam hidup dirinya sudah banyak terlibat dalam penyesalan-penyesalan tak bertuan, maka kali ini, Chan Young sangat ingin mengakui sebentuk penyesalan dalam dirinya—soal Lee Eun Sang.

Pemuda itu tak bisa berbohong bahwa dirinya selalu peduli dengan Eun Sang meski berusaha pergi sejauh mungkin. Perasaan tak nyaman, perasaan bersalah, dan setumpuk perasaan lain yang membuatnya seolah undur dari pertemanan dengan Lee Eun Sang memang menyiksa. Entah bagaimana dengan Eun Sang sendiri, Chan Young tak tahu. Yang pasti, ia hanya berharap benar-benar bisa mengatasi perasaannya yang kacau.

"Bukankah mereka ingin saling membunuh? Bertarunglah di sana, bunuh lawanmu, dan kau akan disambut kembali sebagai prajurit tangguh. Tidakkah demikian?" Instruksi pelatih saat itu mencengangkan semua orang. Baik Lee Eun Sang maupun Seo Chan Young tak berkutik. Namun, keduanya pantang menyerah karena terdesak malu.

Mau tak mau, kedua pria yang tengah berseteru itu mengikuti perintah sang pelatih. Setelah mengenakan pakaian lengkap, Eun Sang dan Chan Young pergi ke luar ruangan untuk memecahkan es balok di tengah cuaca dingin yang ekstrem. Siapapun yang memecahkan balok-balok dengan cepat, maka ia akan selamat dari cuaca di luar sana. Namun, siapapun yang memerlukan waktu lebih lama, ia akan bersiap untuk mati beku.

Pelatih berada tak jauh dari lokasi itu untuk memantau, tapi ia tidak melakukan apa pun selain melihat kedua prajurit keras kepalanya masuk ke dalam air es dan memecahkan balok di situ. Sebetulnya, hal ini termasuk dalam pelatihan di Unit SWC. Mereka sebagai tentara harus siap sedia dalam berbagai situasi, kondisi, dan cuaca ekstrem sekalipun. Harusnya, pelatihan ini dimulai besok, tapi karena kedua orang ini berbuat onar, maka pelatih terpaksa menjadikan mereka sebagai media uji coba meski pada akhirnya ia akan dipanggil oleh petinggi untuk dimintai pertanggungjawaban soal ini.

Lee Eun Sang tak melihat Seo Chan Young sedikitpun, demikian sebaliknya. Kedua pemuda itu fokus pada balok esnya masing-masing. Mereka punya waktu lima menit untuk menyelesaikan semuanya. Lebih dari itu, mereka akan bersiap menanggung akibatnya. Pertarungan yang awalnya saling menyerang, kini berbalik. Tidak ada waktu untuk saling membunuh karena alam dengan sendirinya akan mengeksekusi siapapun yang lamban dan tak mampu. Menjaga gengsi, masing-masing dari mereka harus bertahan hidup.

"Sudah empat menit kalian di situ! Masih ada waktu satu menit untuk menyelesaikan semuanya dan menyelamatkan diri! Ppalli!" teriak sang pelatih dari tempatnya.

Eun Sang bergegas. Ia mempercepat geraknya meski kedua kaki sudah nyaris mati rasa. Terakhir kali, ia diberitahu bahwa suhu ekstrem saat itu mencapai minus nol derajat. Sambil terus menggigil, pria itu menyelesaikan tugasnya, sementara Chan Young masih terus berusaha. Beberapa kali ia gagal memukul karena kedua tangannya mati rasa.

"Hei, Seo Chan Young! Kau mau mati di sini, eoh? Cepat selesaikan tugasmu atau aku benar-benar akan mengalahkanmu!" ujar Lee Eun Sang.

[2020] LET ME WIPE YOUR TEARS ☑️Where stories live. Discover now