PART 16 - PANGGILAN KEBOSANAN

91 15 4
                                    

Lee Eun Sang sudah dua hari beristirahat di rumahnya. Ia tidak pergi ke manapun. Semua hal sudah disediakan sang ayah hingga pemuda itu tak perlu repot pergi ke luar. Awalnya, Eun Sang hanya menganggap ujaran ayahnya sebagai candaan. Namun, nyatanya pria paruh baya itu tak sedang bercanda. Mulai dari kulkas yang berisi makanan, almari pakaian yang penuh dan bersih, lantai kamar mandi yang nyaman, hingga bunga-bunga di taman yang sudah disiram. Semuanya.

"Jadi, apakah aku akan mati bosan di dalam rumah sekarang? Kenapa ayah melakukan semuanya? Aku hanya ingin tampil sebagai pria bebas sekali-kali. Bukankah dia bilang aku harus mencari jodoh sendiri? Lalu bagaimana? Aku tak punya alasan untuk pergi ke luar sekarang. Aishh...menyebalkan." Ia lalu menyibukkan diri dengan ponselnya.

Eun Sang mengirim pesan pada timnya, tapi tidak satupun yang membalas. Iya, dia tahu semua orang akan sibuk pada jam-jam ini. Namun, ia tak menyangka bahwa mereka semua tampak mengabaikan panggilan kebosanannya. Di kamar, Lee Eun Sang kemudian sibuk berguling ke kanan dan ke kiri. Beberapa kali ia mendengarkan lagu-lagu ballad sekelompok boygroup, ikut menyanyi, dan berakhir berteriak tak jelas. Ia bosan. Sungguh bosan.

"Harusnya di jam ini aku berada di lapangan dan melatih anggota baru pasukan khusus. Jadi, mengapa sekarang aku berguling-guling di sini?" Sekali lagi, Eun Sang mengecek ponselnya. Masih tidak ada balasan. Ia lalu bertekad melakukan panggilan video di grupnya.

Kapten Lee Eun Sang memanggil...

Han So Jin bergabung.

"Ye! Selamat siang, Kapten. Letnan Han So Jin bergabung. Hormat!" jawabnya. Lee Eun Sang mengerutkan kening. Han So Jin lekas menjawab panggilan grup, tapi tidak kunjung membalas pesan pendeknya tadi. Tak lama, Yang In Ha, Yoon Myeong Ju, dan Ahn Yoo Jung bergabung dalam panggilang grup.

"Apa kabar, Kapten Lee?" tanya Yang In Ha. Lagi, Eun Sang mengerutkan kening. Latar pemandangan di belakang Yang In Ha dan Han So Jin mirip. Mereka mungkin berada di tempat yang sama, pikirnya.

"Aku bosan. Kau tidak membaca pesan yang kukirim tadi?" tanya Lee Eun Sang.

"Ah, pesan yang berbunyi, 'Aku tidak bisa mengurung diri di kamar seperti ini.', 'Apakah kalian sangat sibuk?', 'Bagaimana jika aku berkunjung ke markas?', 'Anak-anak, apakah bosan bisa membuatmu mati?' Pesan-pesan itu maksud Anda?" tanya Yoon Myeong Ju. Eun Sang mendekatkan wajahnya ke layar.

"Sersan Yoon, kau sedang melakukan sesuatu?"

"Ye?"

"Ahhhh aku benar! Kalian, berani-beraninya berkumpul bersama dan makan di satu tempat setelah mengabaikan semua pesan-pesanku, eoh!" Pemuda itu menyadarinya. Beta Team sedang makan siang bersama di ruangan Han So Jin. Mendadak ia kesal. Orang-orang itu mengabaikan pesan kebosanannya dan justru menikmati makanan enak tanpa dirinya.

"Eoh, maaf, Kapten Lee, ini memang jam makan siang dan kami kebetulan tidak sedang bertugas di lapangan. Anda juga sedang libur, jadi kami hanya berniat untuk mengeratkan kebersamaan. Itu saja. Soal pesan-pesan Anda, kami tadi mendiskusikannya. Kami tak bermaksud mengabaikan itu semua, Kapten," jawab Ahn Yoo Jung.

"Mwo? Mengeratkan kebersamaan? Mendiskusikan? Apa yang sebetulnya kalian lakukan sih?" Lee Eun Sang mengomel. Dasar pengkhianat, batinnya.

"Maafkan kami, Kapten Lee. Kami sedang sibuk makan siang, jadi itu akan sangat tidak sopan jika mengacuhkan rekan bicara..." sanggah Yoon Myeong Ju.

"Kalian benar-benar. Dengarkan aku. Karena Beta Team mengabaikan pesan kapten, maka kalian semua wajib melapor ke rumahku nanti sore pukul lima tepat. Tak boleh ada yang terlambat melapor." Lee Eun Sang memberikan tatapan menantang. Ia tahu benar bahwa rekan-rekan timnya takkan mengabaikan perintah itu.

[2020] LET ME WIPE YOUR TEARS ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang