PART 12 - SEPENGGAL MAAF DAN PERASAAN TAK NYAMAN

88 22 11
                                    

Seo Chan Young duduk sendirian sambil menikmati pemandangan malam dekat Sungai Han. Ia tidak melakukan apa-apa selain duduk dan sesekali menenggak jus melon dalam kemasan yang sengaja dibawanya dari rumah. Ia janji bertemu dengan seseorang malam itu—seseorang yang tiba-tiba bisa menghubunginya setelah sekian lama dan mengatakan bahwa ia berada di sekitar sana. Chan Young setuju untuk bertemu, tapi saat itu juga ia merasa tak nyaman. Pikirannya lalu berkecamuk mengingat hal-hal terakhir yang dilaluinya dengan orang ini waktu itu.

***

Semua orang mendengar letusan tembakan beruntun dari dalam pesawat setelah Chan Young berhasil mengiring dua orang sandera hingga hampir masuk ke gedung. Mendengar itu, beberapa tentara berlarian menuju pesawat dengan mengendap. Tembak menembak kemudian terjadi antara teroris yang berada di luar pesawat dan para tentara Iran. Tak berselang lama, mesin menyala, pesawat tiba-tiba berjalan, hendak lepas landas. Semua orang panik.

"Kapten masih ada di dalam pesawat!!" teriak Seo Chan Young.

"Kita kehilangan kontak dengan Kapten Lee!" sahut Han So Jin.

"Sial! Apa yang harus kita lakukan? Menara kontrol! Menara kontrol! Pastikan mereka tidak kehilangan rute pesawatnya!"

Kejadian itu berlalu cepat. Beta Team menghubungi markas dan mereka mendapat perintah pencarian. Pemerintah Iran juga mengonfirmasi soal penyanderaan kapten Beta Team oleh beberapa teroris dalam upaya penyelamatan terhadap sandera Iran. Sebuah helikopter militer pun digunakan dalam pencarian. Menara kontrol yang masih terhubung dengan pesawat, dalam waktu setengah jam, kemudian mengumumkan bahwa radar pesawat tak bisa ditemukan.

"Mworago? Apa maksudnya? Pesawat menghilang?" tanya Han So Jin.

"Pesawat sempat terbang rendah dan memutar rute kembali ke mari, tapi kemudian kami tidak bisa mendeteksi keberadaan pesawat."

"Jejak terakhir pesawat sebelum menghilang?" tanya Han So Jin. Wajahnya mendadak pucat.

"Di sekitar Gunung Ex, Han Wonsa. Apa yang sebenarnya terjadi? Pesawat sempat memutar kembali, tapi kemudian tiba-tiba menghilang dari radar..." gumam Seo Chan Young.

"Ada kemungkinan pesawatnya jatuh, tapi sejauh ini tidak ada laporan tentang itu."

"Kapten Lee... apakah dia bisa mengemudikan pesawat terbang?" tanya Yang In Ha.

"Kau gila? Atau kau lupa? Kita semua dilatih teknik pertempuran intensitas tinggi di udara dengan free fall dari pesawat dan membuka parasut di ketinggian satu kilometer. Kita juga mendapat 'Airbone Training', tapi sama sekali tak mendapat pelatihan mengendalikan pesawat. Astaga."

"Jika kita melakukan penyusuran di sekitar lokasi hilangnya pesawat, mungkin kita bisa menemukan petunjuk. Bagaimana dengan hal itu?" usul Seo Chan Young.

"Pasti. Kita pasti akan menyusur gunung. Hanya saja, itu butuh waktu tak sedikit. Mereka bilang, medan gunungnya cukup sulit. Aish, jinjja. Teroris sialan itu. Apakah radar pesawat belum juga terdeteksi?"

"Belum. Sama sekali belum, tapi pesawat untuk kita sudah dalam perjalanan menuju ke mari. Sebaiknya kita bersiap." Beta Team bersiap berangkat melakukan penyusuran di Gunung Ex, disusul dengan beberapa tim penyelamat dan tentara lain dari Iran yang dikirim menuju ke sana.

***

Sebuah sapaan menyadarkan Seo Chan Young dari lamunannya. Ia lalu membalas sapaan itu dan menyambut seseorang yang sejak tadi ditunggu. Lee Eun Sang. Pemuda ini sudah jauh lebih baik perangainya dibanding saat terakhir kali bertemu dengan Chan Young. Lama, keduanya sempat membeku cukup lama setelah interaksi sapa menyapa itu.

[2020] LET ME WIPE YOUR TEARS ☑️Where stories live. Discover now