PART 9 - ROMEO VS. DARK EAGLE

91 22 11
                                    

Hotel Seoul pagi itu ramai tapi lengang. Banyak orang lalu lalang di lorong-lorong hotel dan halaman depan. Beberapa wartawan juga terlihat mondar-mandir sambil membawa peralatan rekam mereka. Kira-kira sudah sejak pukul tujuh pagi mereka bercokol di tempat itu tanpa tahu pasti yang ditunggu muncul kapan dan di mana. Satu dua orang berkali-kali mengangkat panggilan telepon dengan kesal. Mereka mendapat pemberitahuan sejak jauh-jauh hari, tapi nyatanya pada waktu yang dijanjikan, orang-orang yang akan diliput belum terlihat juga. Bahkan mereka tak diperbolehkan masuk.

Para utusan diplomat dari tiga negara yang menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dikabarkan datang hari ini dan melakukan kunjungan. Tempat pertama yang akan rombongan itu singgahi adalah Hotel Seoul, sebuah tempat ikonik yang selalu menjadi tujuan pertama tamu negara. Nama Hotel Seoul pernah betul-betul menjadi perbincangan orang-orang di seluruh negeri pada tahun 2006 silam. Mendapat kunjungan yang sama, pada hari kedua bom justru meledak di gedung bagian belakang hotel pada jam makan siang. Tak hanya itu, beberapa titik yang diduga telah menjadi sasaran pun kemudian diamankan.

Menyisir peristiwa itu, pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa insiden tersebut ditunggangi oleh aksi kelompok teroris. Sayangnya, para pelaku teridentifikasi sebagai korban ledakan juga. Antisipasi terror susulan sudah dipersiapkan setelahnya. Namun, tidak ada keributan apa pun yang meresahkan hingga kemudian kasus tersebut resmi ditutup.

Tak ingin kejadian yang sama terulang pada kesempatan kali ini, Unit Pasukan Khusus sengaja mengirimkan Alpha Team dan sepuluh orang lainnya untuk berjaga dan memantau jalannya kunjungan diplomatik yang menghadirkan hampir 200 pengunjung di Hotel Seoul. Masing-masing penjaga bertugas di pos yang sudah mereka sepakati, termasuk keberadaan penembak jitu, penjinak bom dan perwakilan petugas pemadam kebakaran, serta ambulans.

"Romeo, bagaimana keadaan di bawah sana?"

"Tidak ada yang mencurigakan, Kapten. Wartawan-wartawan yang ada di sini memang semakin ribut, tapi tidak ada yang perlu kita khawatirkan. Lima menit lagi VIP dan rombongan akan memasuki area Hotel Seoul," sahut pemuda yang dipanggil "Romeo". Ia membetulkan kembali handsfree yang dikenakannya di telinga, lalu fokus kembali pada tugasnya untuk mengamati. Sesekali ia mengecek keberadaan pistol di sarung ikat pinggang, memberi laporan terbaru tentang suasana di sekitarnya, dan mengatur wartawan yang tampak tak kondusif.

"Romeo, Black Panther memanggil. Romeo."

"Siap. Romeo di sini, Kapten," jawabnya.

"Aku baru saja mendapat laporan. Ada orang mencurigakan dekat toilet laki-laki di lantai dua. Kau bisa memeriksanya? Berhati-hatilah."

"Siap, Kapten. Aku akan segera memeriksanya." Romeo bersiap menuju toilet pria di lantai dua. Ia mengajak dua orang lain untuk memeriksa dan menginstruksikan pada mereka agar bersiap menggunakan senjata jika memang diperlukan.

Dengan hati-hati, Romeo dan dua orang petugas yang lain masuk ke dalam bilik-bilik toilet, memeriksa apakah betul memang ada orang yang mencurigakan di sana. Sayangnya, tak ada satupun yang mereka temukan di situ selain anak laki-laki berusia sekitar 12 tahun yang baru saja mencuci tangan. Anak itu tampak tenang meski melihat Romeo dan yang lain terlihat mencurigai apa pun di sekitarnya.

"Ahjussi, kau mencari apa?" tanyanya.

"Ah, aniya. Kau segeralah kembali ke tempatmu. Ada yang perlu kami selesaikan di sini. Araseo?" ujar Romeo. Namun, anak itu terlihat enggan pergi.

"Aku harus membersihkan bajuku dulu. Nuna yang tadi tak sengaja menumpahkan sesuatu ke pakaianku dan eomma bilang padaku untuk segera membersihkannya."

"Menumpahkan sesuatu?"

Romeo sekilas melirik pada dua rekan yang lain. Ia lalu mendekati sang anak dan mencium aroma yang muncul dari pakaiannya. Beberapa kali ia menghirup hingga betul-betul yakin bahwa ada yang tak beres dari sekadar 'sesuatu'. Pemuda itu kemudian menanyakan ke mana perginya 'nuna' yang dimaksud, setelah itu bergegas ke tempat yang ditunjukkan oleh si bocah.

[2020] LET ME WIPE YOUR TEARS ☑️Where stories live. Discover now