Double Plus 21+ (SarawatTine)

1.1K 19 5
                                    

WARNING!!! 🚫 21+

⛔⛔ SEXUAL CONTENT, VULGAR NO CHILDREN HERE! ADA BEBERAPA KATA-KATA JOROK (MUNGKIN MENJIJIKAN) ⛔⛔

Double Plus ©️ GingerJelly



.

.


.

.

.


"Hahh"

Desah Tine.

Hari ini rasanya Tine benar-benar lelah untuk menghela napas. Well, pasalnya dia sedang suntuk, apalagi kursi di depannya kosong.

Hari-hari biasanya kursi itu diduduki pria berisik, bodoh, usil, banyak ulah tapi menawan. Pikiran terakhir itu membuat Tine tersipu.

Pria manis itu mengusap wajahnya yang agak kebas sehabis memikirkan Sarawat-pemilik kursi di depannya- tidak masuk sekolah 3 hari terakhir. Katanya sih sakit. Mata hitamnya menatap keluar kelas, mencoba mengamati langit biru dan pohon menghijau di sekolahnya. Tine mencoba menyingkirkan suara-suara berisik di sekitarnya hingga ponselnya bergetar lembut dari saku celananya.

Pria itu meraih benda putih tersebut dari dalam lalu mengetuk layarnya.

TUAN TINE PULANG SEKOLAH SAYA JEMPUT.

TUAN SARAWAT INGIN ANDA KE RUMAH LAGI.

TAY.

Tine mendengus membaca pesan singkat tersebut. Sejujurnya Tine sedang libur dari pekerjaanya menjadi pelayan pribadi Sarawat.

'Setidaknya begitu yang Sarawat katakan seminggu lalu'.

Gerutu Tine kembali melesakkan ponselnya dalam saku celana. Meski merasa sebal harus masuk kerja lagi secara paksaan hari ini, toh dia senang setidaknya dia bisa melihat nya lagi. Well, sekaligus menjenguk pria itu lah.

"Selamat malam Tuan Tine "

Tine hanya mengangguk kecil melihat beberapa pelayan di rumah Sarawat membungkukan badannya ketika dia dan Tay -kepala pelayan rumah tersebut- melangkah menuju lantai 2 dimana Sarawat menunggu.

"Mmm... dimana Bibi?" tanya Tine sedikit mengedarkan pandangannya.

"Ohh beliau pergi ke Chiangmai dua hari lalu. Ada bisnis dengan beberapa teman-temannya" Ucap Tay dengan nada penuh senyuman, Tine bisa merasakannya.

Dia hanya manggut-manggut tanpa suara dan terus mengikuti langkah Tay yang menaiki anak tangga.

"Oh ya Tuan kau harus ganti baju dulu. Hari ini Tuan Sarawat ingin anda masuk kerja lagi" Tay membalik badannya menatap Tine yang lebih pendek darinya.

"Dia tidak mengatakannya padaku" Tay tersenyum mendengarnya.

"Ya, Tuan Sarawat hanya bilang padaku. Mari"

Tangan Tay menuntun Tine untuk pergi ke ruang ganti di ujung koridor kamar Sarawat. Pemuda itu melirik pintu kamar Sarawat sebelum akhirnya melaluinya menuju kamar ganti.

"Selamat malam P'Tay, Tuan Tine" Dua orang gadis dalam ruang ganti tersebut membungkuk hormat. Tine menyipitkan kelopak matanya saat lampu-lampu di ruang tersebut menyala semua.

"Tolong minta bantuannya ya Shion, Fuu" Ucap Tay balas membungkuk pada dua pelayan berbaju pelayan tersebut.

"Serahkan pada kami" jawab Fuu menatap Tine.

"Mari Tuan Tine" Fuu pun menunjukkan lemari kaca di belakang tubuhnya.

"Mmm..." dia menatap Tay yang masih tersenyum lembut.

Drables Thai CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang