Error Relationship 1 (MarkGun)

1.6K 85 6
                                    

Error Relationship © EthanXel

Gun adalah remaja biasa, berasal dari keluarga sederhana serta mempunyai kehidupan yang biasa pula, hanya saja ia memiliki kisah cinta yang tidak biasa. Mark Siwat Jumlongkul, pemuda berusia 17 tahun yang masih duduk dibangku High School tingkat dua, tinggal dengan seorang kakak yang bekerja sebagai Manager Operasional di salah satu perusahaan swasta, orang tuanya sudah meninggal dunia. Meskipun begitu tak menjadikan kehidupannya berbeda dengan remaja lainnya, kasih sayang yang diberikan sang kakak tercinta sudah membuatnya berkecukupan. Materi? Itu tak perlu dipermasalahkan, gaji kakaknya serta uang hasil kerja part time nya sudah lebih cukup membiayai kebutuhan hidupnya, belum lagi ia mempunyai seorang kekasih yang kaya raya.

"Gun, kenapa kau meninggalkanku?" Seorang pemuda merengut kesal kepadanya. "—kau tahu, aku sudah bersusah payah bangun pagi menjemputmu. Seharusnya kau—gun!" teriak Mark—pemuda tersebut—yang ditinggalkan begitu saja oleh pemuda yang ia panggil—Gun. Ia buru-buru menyusul Gun ke kelasnya dan mengusir Third yang duduk satu meja dengan kekasihnya.

"Gun, karena kau tak mau kujemput berarti nanti kau harus pulang bersamaku okay." Kerlingnya nakal sebelum pergi ke bangkunya sendiri. Meninggalkan Gun yang hanya bisa menatapnya tajam.

Mark siwat Jumlongkul, seorang bad boy sekolah yang entah kenapa bisa menjadi kekasihnya. Mungkin karena hanya dialah satu-satunya yang bisa bertahan disamping pemuda dingin sepertinya. Pewaris utama perusahaan Jumlongkul, siswa paling berisik yang berotak pas-pasan dan sering membuat onar di sekolah, serta siswa yang paling banyak kena skors namun belum juga dikeluarkan dari sekolah—lebih tepatnya tidak bisa dikeluarkan karena sekolah itu milik neneknya.







Pelajaran dimulai, guru biologi tersebut mulai menerangkan materi pelajarannya. Guru tersebut sebenarnya tak banyak bicara, hanya sekitar lima belas menit menerangkan lalu memberikan tugas, setelah itu ia akan duduk sambil membaca buku.

Gun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, ia sudah menyelesaikan soal yang diberikan Off sejak sepuluh menit yang lalu, Gun mendengus begitu melihat kekasihnya yang justru tertidur.

"Baiklah anak-anak, jika sudah selesai silahkan dikumpulkan tugas kalian."

"Apa? Tugas? Tugas apa? Sialan! Kenapa tidak ada yang membangunkanku? Bagaimana ini?" Suasana kelas yang tadinya hening kini berubah menjadi ribut akibat kepanikan si pemuda jumlongkul. Suara Off berhasil membangunkannya dari mimpi basah bersama Gun, namun sialnya saat terbangun ia justru dikejutkan begitu saja oleh keributan siswa lainnya yang mengumpulkan tugas mereka. Gun yang melihatnya hanya memutar bola matanya melihat pemandangan yang selalu saja sama.

See! Kekasihnya itu benar-benar seperti orang bodoh sekarang. Gun berulang kali menghela nafas berat seraya berjalan menuju bangku sang kekasih yang terletak di paling belakang.

Saat sampai disamping bangku Mark, Gun menjatuhkan sebuah buku ke meja kekasihnya sebelum berjalan ke depan untuk menyerahkan tugasnya.

Mark sendiri nampak masih bingung, namun saat membuka buku tersebut barulah ia sadar jika untuk kesekian kalinya Gun selalu menolongnya. Yup! Gun menyalin tugasnya ke buku yang lain agar Mark bisa tepat waktu untuk mengumpulkan tugasnya. Bukan hanya tugas, pekerjaan rumah Markpun terkadang Gun yang mengerjakannya, hitung-hitung sebagai balas budi karena Mark selalu membantunya saat dirinya hendak di bully—lebih terpatnya digoda—oleh kakak kelas atau siswa dari sekolah lainnya. Meski itu hanya demi kepentingan diri Mark sendiri.

"Gun, hari ini kau bolos kerja saja ya. Kau tenang saja, biar aku yang mengganti gajimu untuk hari ini, tapi dengan syarat kau harus ikut denganku." Cuaca sangat cerah hari itu, Mark berencana sepulang sekolah ini mengajak kekasihnya kencan.

Drables Thai CoupleWhere stories live. Discover now