"Sekarang minggir."

Entah sengaja atau tidak, tapi Vernon jelas sekali terlihat menabrakkan bahu dengan kakaknya supaya membuka jalan untuk mereka lewat. Seungkwan menyempatkan diri membungkuk sopan, dan tidak lupa senyum tipis yang membuat pipi putihnya naik ke atas.

Melihat hal ini tentu saja membuat Seungcheol langsung paham kenapa adiknya menjadi sangat sangat berlebihan.

"Manis sih. Pantas tidak boleh disentuh."

Ini alasan Vernon kenapa ia tidak pernah membawa Seungkwan ke rumah sejak belasan tahun yang lalu.

Padahal keluarganya ingin sekali berterimakasih, tapi ia tidak mau mereka semua kenal Seungkwan.

Kau tau pemikiran sederhana anak kecil, kan.
'ini punyaku. Tidak boleh ada yang lihat, apalagi sentuh. Nanti rusak.'

Yap. Anggap saja bentuk antisipasi sebelum sang ayah dan Dino menemukan apa yang selama ini ia jaga diam-diam.

Bahkan sampai sopirnya pun telah Vernon sogok sejak dulu, supaya tutup mulut dan tidak memberitahu siapapun tentang Seungkwan.

Namun sepertinya rahasia Vernon cukup sampai disini.

"Wae? Kenapa membawaku kesini? Bukankah kata ayahmu kita akan makan malam? Sebaiknya aku kebawah, kan? Minimal bantu bantu-"

"Ck. Diam disini."

Seungkwan mengerjapkan mata. Vernon membawanya ke kamar pribadi, terasa sekali dari wangi di sekitar yang persis dengan harum tubuh Vernon. Dan namja manis itu tidak bisa berlama-lama atau ia akan mabuk kalau begini caranya.

Sudah ada banyak alasan guna meminta Vernon membukakan pintu, dan membiarkannya keluar. Tapi mendengar nada dingin kawannya tersebut Seungkwan jadi takut untuk membantah.

"Duduk di kasur, nanti kalau makanan sudah jadi kita pasti dipanggil."

"N-ne."

Kenapa Seungkwan jadi gugup?

Kenapa ia tiba-tiba merona?

Kenapa hawa disekitar terasa agak berat setelah ia mendudukkan diri di kasur?

Apa karena fikirannya yang tiba-tiba melanglang ke segala arah?

Tidak tidak. Boo Seungkwan hanya..canggung.
Mereka sudah lama tidak bertemu. Makanya begini. Ya, pasti karna itu.

"Bono-
Astaga.."

Baru saja Seungkwan mendongakkan kepala, mencoba membuka percakapan namun lagi-lagi lidahnya kelu.
Pemandangan Vernon di depan matanya kini yang sedang membuka kemeja dengan santai, memperlihatkan punggung atasnya, seketika memanaskan seluruh wajah Seungkwan.

"Y-yah! K-kenapa.. aish! Bononie!"

"..wae?"

Salah, Kwan. Dengan hebohmu begitu ya Vernon jadi berbalik kan. Malah terlihat dengan jelas dong tubuh laki-laki idaman semua kalangan ditambah wajah setampan rupawan Vernon Chwe.

"Boo? You okay?"

Tidak.

Seungkwan ingin mati sekarang juga.

--

"Jadi hari itu, mami dapat semua yang pertama kali dari papimu."

Pertama kali kenal dengan Cheol samcheon, Dino samcheon, halmeoni, harabeoji, pertama kali lihat tubuh papi..

"Wait. Am I allowed to hear all of these?"

"Huh? Why not?"

"It's... Kinda.. mature(?)"

Oh, iya.

Seungkwan baru sadar ceritanya agak melenceng dari yang seharusnya.

Ingin sekali ia mengorek telinga Andrew sekarang juga guna membersihkan isinya supaya tidak terkontaminasi hal-hal kotor, astaga.

"Tenang, Drew. Itu bukan konten dewasa."

"Ung?"

"Mami belum cerita juga kan hari itu dia dapat ciuman pertamanya?"

"YAH!"

"YAH!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]Where stories live. Discover now