"Selama gue hanya bisa bantuin lo dari jauh.Tapi gue rasa itu nggak cukup.Karena keadaan lo malah semakin parah."lanjutnya lagi,

Keke tak menjawab dan sempat terjadi keheningan di antara mereka selama beberapa saat.

"Lo mau nggak nerima gue kembali?"kata Bryan kembali membuka suara,

"Nggak.Gue nggak bisa."jawab Keke,

"Udah gue duga kalau jawaban itu bakal keluar dari mulut lo.Bahkan tanpa lo pikir terlebih dahulu."ucap Bryan sambil tersenyum paksa,

"Kalau gitu gue ganti pertanyaannya.Lo mau nggak dibantu gue?"tanya Bryan,

Keke nampak termenung mendengar itu.Ia tak tau harus menjawab apa untuk pertanyaan Bryan barusan.Dan pada akhirnya Keke memilih diam dan kembali berbalik untuk pergi dari sana,

"Gue anggap diamnya lo sebagai jawaban."ujar Bryan yang diabaikan Keke.

**********

Keke baru saja masuk ke dalam rumahnya dan menadapati sosok Dina yang nampak mondar mandir tak jelas,

"Keke pulang."ucap Keke yang membuat perhatian Dina tertuju padanya dan dengan tergesa gesa ia menghampiri Keke lalu memeluknya kuat,

"Maafin Keke karena udah buat bunda khawatir."ucap Keke yang diangguki Dina dalam pelukan mereka,

Tak lama setelah itu sosok ayahnya pun muncul dan menghampiri mereka.Keke pun melepas pelukan Dina dan mentap ayahnya,

"Kamu kemana aja?Papa nyariin kamu dari tadi."ucap ayahnya,

"Ke taman aja pa.Nyari angin."jawab Keke sambil tersenyum tipis,

"Lutut kamu kenapa?"tanya ayahnya begitu melihat adanya plester di lutut Keke,

"Tadi di ajak main sama anak kecil di sana ehh tau taunya Keke malah jatuh.Hehehe."jawab Keke sambil memasang cengirannya,

"Yasudah kalau gitu kamu mandi dulu gih.Nanti bunda anterin makanan kamu ke atas.Sekalian ngobatin luka kamu dan kaki kamu yang lecet."ujar Dina yang di turuti Keke.

Setelah mandi Keke memakan makanan yang di bawa oleh Dina dan membiarkan Dina mengobati lukanya.Dina pun menyuruh Keke untuk beristirahat dan di turuti oleh Keke.

Kesokan harinya Keke sudah siap dengan seragam lengkapnya untuk pergi ke sekolah.Ia pun turun ke bawah dan menuju ke ruang makan untuk sarapan.

"Pagi."sapa Keke,

"Pagi juga."jawab ibu dan ayahnya namun tidak dengan Kenzo yang nampak tuli dan hanya fokus pada makanannya tanpa memandang Keke sedikit pun.

"Kenzo pergi dulu."pamit Kenzo lalu pergi dari sana di saat Keke baru mendudukan dirinya di kursi,

"Makanan kamu belum habis loh Ken."ucap Dina menghentikan langkah Kenzo,

"Nggak berselera lagi bun.Mungkin sampai sekolah baru Kenzo makan lagi di kantin."jawab Kenzo,

"Kenzo pamit."lanjutnya dan pergi dari sana lalu beberapa menit kemudian terdengar suara mobilnya yang nampak meninggalkan rumah.

Keke menunduk dan menatap makanannya dengan pandangan kosong.Ia tau jika Kenzo sengaja menghentikan makannya karena kehadirian dirinya.Ia bahkan tak menatap Keke seakan akan tak ada Keke di sana.

"Keke.Juga pamit dulu."kata Keke sambil berdiri dan menyampirkan tas di pundaknya,

"Eh kok gitu?Makanan kamu belum juga kamu sentuh sama sekali loh."kata Dina,

"Sebentar ada ulangan bun.Dan Keke belum belajar sama sekali.Jadi Keke harus berangkat sekarang biar bisa belajar di sekolah sama Nana."bohong Keke,

"Tap-"

"Yaudah kamu boleh pergi."potong ayahnya,

"Tapi ingat sampai sana harus makan.Nanti papa pantau kamu melalui Alex."lanjut ayahnya,

"Iya pa.Keke pergi dulu."jawab Keke lalu menyalim tangan kedua orang tuanya.

Keke pun keluar dari rumahnya dan memasuki mobilnya lalu mulai menjalankannya dengan kecepatan rata rata menuju sekolah.

Saat tiba di sekolah Keke tak langsung menuju ke kelasnya karena ia tau Kenzo pasti ada di sana.Ia pun menuju ke arah rooftop sekolah dan berdiri di sana membiarkan angin memberantakan rambutnya yang tergurai.

Tengah asik dengan angin mendadak perut Keke berbunyi menandakan bahwa ia butuh asupan makanan sekarang.

"Lo belum sarapan?"kata seseorang yang sukses mengejutkan Keke,

"Lisa?"

"Hai Ke.Udah lama nggak ketemu."sapa Lisa sambil tersenyum,

Ia pun berdiri di sebelah Keke dan ikut membiarkan rambutnya di terpa angin,

"Ini tempat favorite gue di sekolah.Gue kalau bolos larinya ke sini."kata Lisa,

"Lo sering bolos?"tanya Keke,

"Pertanyaan macam apa itu.Lo tau sendiri kan gue orangnya kek gimana?"ucap Lisa lalu terkekeh,

"Lupa gue nya."jawab Keke dan ikut terkekeh.Ia baru sadar jika Lisa seorang badgirl di sekolahnya itu jadi wajar saja jika absennya sering kotor bahkan buku BK telah penuh dengan namanya,

"Lo nggak capek gitu terus?"tanya Keke,

"Nggak tuh.Seru malah.Lagian kalau nggak ada siswa yang kek gue berarti guru BK nggak ada gunanya di sekolah kan?"tanya Lisa yang di angguki Keke lalu mereka pun tertawa bersama,

"Nih bekal gue."kata Lisa lalu menyerahkan kotak biru yang baru di ambil dari dalam tasnya,

"Eh?"kaget Keke,

"Gue tau lo belum makan.Suara perut lo besar banget soalnya."jawab Lisa,

"Nggak gue nggak bisa.Kalau gue makan lo nya gimana?"

"Itu mah aman aja.Gue nggak samapai jam istirahat kok di sekolah.Mau bolos lagi.Hehehe"jawab Lisa,

"Huhh dasar."

"Yaudah deh.Thanks yah."lanjut Keke dan duduk di kursi yang kebetulan berada di sana.Dan bisa Keke tebak pasti Lisa lah yang menaruhnya di sana.

"Ternyata lo asyik juga orangnya."ujar Lisa,

"Gue gitu loh."jawab Keke,

"Waktu itu gue mau dekat sama lo dengan yang lainnya tapi nggak bisa karena Bryan-"ucap Lisa menggantung dan memilih menghentikan perkataannya karena takut membuat Keke tersinggung,

"Nggak papa kok.Santai aja lah."ucap Keke,

"Untuk Bryan gue udah maafin dia.Jadi lo nggak perlu ngejauhin gue atau yang lainnya.Lagian yang salah kan Bryan bukan lo."lanjut Keke,

"Bryan kan sahabat gue.Jadi gue kira lo semua nanti bakal ngejulid gue gitu."jawab Lisa,

"Hahaha nggak lah.Ada ada aja lo."

"Kalau gitu kita bisa dong temanan?"tanya Lisa lalu menyodorkan tangannya,

"Tentu."jawab Keke dan menerima sodoran tangan Lisa,

Setelah itu mereka pun bercerita ria dan tertawa bersama.

"Kenapa seperti ini jadinya?Keke nggak harus kayak gini."kata seseorang yang nampak melihat kebersamaan Keke dan Lisa di balik pintu rooftop.

KEKE(Complete)✔Where stories live. Discover now