Vorstellen

2.5K 195 70
                                    

"AYI!" teriak Sita kesal dari seberang sana lewat telepon genggamnya.

"Ya ampun Sita, suaranya ih putus entar itu pita suara."

"Kamu udah berapa lama ngekos sih? Masa yang jaga kosan enggak tahu nama kamu Ayres?"

Kini Sita sibuk bercerita pada Ayi. Mengatakan bahwa dirinya baru saja ditelepon sang driver go-food. Dengan suara yang nampaknya sedikit marah walaupun nadanya masih terdengar ramah.

Ini bermula dari Sita yang memang sengaja memesan sate ayam dengan lontong. Ia memesan itu untuk Ayi yang sibuk mengerjakan tugas hingga lupa makan. Lalu tak lupa Sita menuliskan pesan untuk driver itu berupa,

'Pak, itu nanti tolong bilangin ke yang jaga kosannya buat Ayres, ya. Makasih banyak, Pak.'

Sita yang baru saja selesai mandi buru-buru mengecek ponselnya dan terkejut mendapati driver go-food itu masih berputar-putar di tempat yang sama. Sita juga mendapati driver go-food itu meneleponnya sebanyak dua kali. Lantas Sita buru-buru menelepon sang bapak.

"Kak, ini tolong kasih alamat yang bener Kak. Saya udah capek keliling enggak nemu kosannya si Mas Ayres ini, Kak."

"Lho, kok enggak nemu Pak? Itu alamatnya udah bener, Pak."

"Iya Mbak, ini kata yang jaga kosannya enggak ada yang namanya Ayres di alamat yang Kakak kasih."

"Ya ampun, Pak, maaf banget ya. Tolong balik lagi ke alamat itu Pak, sebut aja namanya Ayi."

Ayi tertawa cukup kencang mendengar cerita Sita. Tanpa dosanya, yang membuat onar malah sibuk memakan sate yang dibeli Sita bersama lontong dan juga acar.

"Makanya besok-besok enggak usah kirim makanan diem-diem. Tapi makasih banyak, Ta. Uangnya aku ganti, ya."

"Yeeeh rejeki mana boleh ditolak, Ayi. Udah makan aja sana enggak perlu balikin uangnya. Awas aja kamu kalau dibalikin beneran."

"Ini aku langsung makan satenya kok sebelum diminta Brian."

Di mana pun dan kapan pun Sita berada, perempuan itu tetap akan mengenalkan, menyebutkan, atau menuliskan nama Ayi sebagai Ayres.

"Besok-besok kamu tulisnya Ayi aja, Ta."

"Ya habisnya gimana, nama kamu kan Ayres. Ayi itu cuma panggilan. Aku udah kebiasaan dari dulu nulisnya Ayres."

Ayi hanya tertawa mengingat seberapa seringnya Sita ribut karena namanya.

❁❁❁

Ayres Favian Sangkara

Ayres Favian Sangkara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Soundtrack: Dusk and DawnWhere stories live. Discover now