BAB 40

5.4K 152 29
                                    

Ini Bab mundur dimalam Brian dan Ara menyelesaikan masalahnya. Sengaja wkwkwk

🔷🔹🔷

"Kita selesaiin ini sekarang" ucap Brian.

"Oke oke" ucap Ara pasrah.

"Yaudah cepetan Ra!" Brian menaikan nada suaranya kesal.

"Sabar kenapa sih Yan, gue bingung mulai darimana"

"Jelasin"

"Apanya?"

"Ya lu mau ngomong apa. Kenapa bisa sampe berantem sama Diana"

Ara terdiam. Ia berfikir sejenak. Tidak mungkin kan dirinya harus bilang kepada Brian kalau mereka berantem karena Ara menyukai Brian (?)

"Diana salah paham" ucap Ara membuka suara "pas dikantin"

"Salah paham gimana?"

Ara diam berfikir lagi. Tidak dia tidak boleh bilang kalau karena ia menyukai Brian.

"Ya salah paham pokoknya" jawab Ara.

"Ga jelas lu Ra!" Brian mulai kehabisan kesabaran "kalau gak jelas mending lu pulang"

Ara menatap Brian yang sudah berdiri didepannya, melangkahkan kakinya meninggalkan Brian.

"Gue gak mau lu jadi jauh dari gue!"

Ucapan Ara membuat Brian menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menghadap Ara. "Kenapa?"

Ara diam.

"Jawab!"

"Ya-a karena lu sahabat gue"

Brian menyeritkan dahinya. "Alasan lu gak masuk akal"

"Masuk akal lah!" Ucap Ara kesal. "Lu sahabat gue! Dari dulu ya kalau lu lupa! Sebelum lu kenal Diana! Jauh sebelum kenal bahkan masuk SMA aja belum!" Jelas Ara kesal.

Brian menunggu kelanjutan penjelasan Ara.

"Sebelum lu kenal perempuan lu sama gue terus!"

"Lu perempuan" ucap Brian santai.

Ara mengangguk. Iya memang dirinya perempuan.

"Makanya bisa dibilang gue cemburu. Ya c-cemburu karena lu kenal perempuan lain selain gue. Lu gak pernah dekat sama perempuan selain gue" jelas Ara sambil menunduk. "Dan keluarga lu" Ara menaikan kepalanya menatap Brian.

Brian menghela nafas.

"Lu kaya cewe yang lagi naksir cowo dah" ucap Brian.

Ara melebarkan matanya menatap Brian kaget lalu menggelengkan kepalanya.

"Enggalah" jawab Ara terbata-bata.

Brian menggangguk.

"Pas dikantin gue ngebentak Diana" ucap Ara melemah "sorry" tambahnya.

"Wah gila lu!"

"Ya maaf" ucap Ara lirih.

"Lu segitunya gak mau gue deket sama cewe lain?"

Ara diam berfikir lagi dan lagi, kemudian mengangkat bahunya. "Gak tau. Mungkin iya"

"Wah gila" ucap Brian menggelengkan kepalanya.

"Kan udah gue bilang lu gak pernah deket sama cewe makanya gue semacam emm kaget gitu. Gak biasa. Shock"

"Ya masa gue harus jomblo terus. Dikira gak normal dong Ra" Brian menaikan kembali nada suaranya.

"Tau ah Yan gue bingung" ucap Ara menyerah.

"Sini lu" panggil Brian meminta Ara mendekat.

Ara mendekati badanya dan duduk disamping Brian. Brian menghadiahi Ara dengan jitakan dikepalanya. "Gila lu!"

"AW" teriak Ara.

"Gue juga mau punya cewe. Lu harus tau kalau kita sahabat. Gue gak mungkin lupa sama lu juga tapi gue ya harus prioritaskan pacar gue dulu" Brian memberikan penjelasan.

"Semenjak lu sama Diana lu jadi jarang ada waktu buat kita sekejar ngobrol"

"Asal lu tau Ra. Gue pernah salah memprioritaskan lu ketimbang Diana"

Ara menatap Brian intens "maksud lu?"

Brian mengingat kejadian dimana Diana menangis menunggu dihalte sendirian "pas acara setelah jambore. Gue nganter lu dan lu mau tau? Diana ternyata gak ada yang jemput dan dia nunggu di halte sendirian"

"Kata lu dia dijemput abangnya" Ara membulatkan mata mendengar ucapan Brian.

Brian mengangguk "Dia bilang gitu ke gue. Dan nyatanya apa? Engga. Dia nunggu di halte padahal itu hujan sendirian Ra. Gue benar-benar merasa gak berguna saat itu" Brian menundukan kepalanya.

Ara ikut menundukan kepalanya ikut merasakan penyesalan Brian.

"Lu tau gimana Diana kan Ra? Dia gak semandiri lu. Dia gak sekuat lu. Dia bergantung sama orang lain. Itu.." Brian berhenti.

Ara melihat kearah Brian karena Brian tidak melanjutkan ucapannya.

"Karena itu gue suka sama dia. Dia bergantung sama orang lain ngebuat gue merasa dibutuhkan. Mungkin orang mengganggap Diana nyusahin tapi engga bagi gue. Gue suka direpotin sama dia" jelas Brian.

"Maaf Yan" ucap Ara menatap Brian.

Brian menggangguk. "Mungkin lu harus tau itu alasan gue suka sama Diana"

Ara mengangguk. Dirinya dan Diana bertolak belakang. Jauh berbeda. Ara menjadi tau kenapa Brian tidak menyukai dirinya, karena ia terlalu mandiri berbeda dengan Diana.

🔷🔹🔷

SELAMAT KALIAN BERHASIL SAMPAI DI BAGIAN TERAKHIR CERITA "HELLO MANJA" INI.

TERIMAKASIH SUDAH MENJADI SUPPORT SYSTEM DALAM MENULIS CERITA PERTAMA INI.

BESAR HARAPAN AKAN ADA CERITA-CERITA SELANJUTNYA.

BISA SARAN DI KOLOM KOMENTAR APA YANG HARUS AKU PERBAIKI DAN CERITA SEPERTI APA YANG KALIAN HARAPKAN.

TERIMAKASIH
SALAM SYG,
BIDADARI

Hello Manja!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora