BAB 25

3.3K 97 0
                                    

Sekarang ruang osis dipenuhi oleh ketua kelas dan sekretaris kelas 10.

"Sudah kumpul semua?" Tanya ka Kevin.

Semua saling melihat kanan dan kirinya.

"Oke absen aja. 10 ipa 1"

Perwakilan 10 ipa 1 melambaikan tangannya.

"Ipa 2" Brian dan seorang perempuan melambaikan tangannya.

"Ipa 3" Chika melambaikan tangan.

"Ketua kelas kamu kemana?" Tanya ka Kevin.

"Lagi dihubungin ka" ucap Chika.

"Kelas lu kan Di?" Tanya ka Nova.

"Iya ka"

"Hubungin cepat. Waktunya gak banyak ini istirahat pertama"

"Iya ka aku hubungin" Diana keluar dari ruang osis untuk menelpon Gilang ketua kelasnya.

Diana melihat dari jauh Firman sedang berjalan bersama Gilang menuju kearahnya.

"Darimana sih" Diana kesal.

"Masuk sana" ucap Firman kepada Gilang.

"Darimana?" Diana masih bertanya kali ini kepada Firman.

"Nyari dia. Di kantin"

Setelah menjawab pertanyaan Diana, Firman pun masih ke dalam ruangan.

"Sudah hadir semua, jadi saya sebagai ketua osis ingin meminta bantuan kepada kalian untuk mengabsen siswa dikelasnya buat yang ikut jambore. Dan hasil absensi yang fix ikut tolong serahkan ke ka Nova atau Diana ya paling lambat hari jumat" ucap ka Kevin.

"Baik ka" ucap seluruhnya.

"Ini diwajibkan. Bila yang tidak ikut tolong alasannya kenapa ya" jelas ka Kevin.

"Iya ka" semua kompak menjawab.

"Kalau sudah jelas terimakasih atas kehadiran dan kerjasamanya" ka Kevin menutup pertemuan tersebut.

🔷🔹🔷

Jam pelajaran hari ini telah usai. Semua siswa berhamburan meninggalkan sekolah.

"Loh kamu disini" Diana berjalan mendekati Brian yang sedang duduk di depan Diana.

"Sini" Brian menggeser badannya agar Diana duduk.

"Aku mau rapat" Diana masih berdiri di tempatnya.

"Aku pulang gak apa-apa?" Ucap Brian menatap Diana.

"Gak apa-apa. Nanti aku bisa minta abang jemput"

"Serius?"

"Iya" Diana meyakinkan.

"Yaudah kalau gitu" Brian berdiri dari duduknya dan sedikit mendorong Diana agar mundur.

Diana memperhatikan Brian.

"Ayo aku anter ke ruang osis" Brian menggenggam tangan Diana.

Diana tersenyum dengan perlakuan Brian, kemudian mengikuti arah langkah Brian menuju ruang osis.

"Aku pulang" Brian mengacak rambut Diana.

Diana mengangguk.

"Kalau bang Chandra gak bisa jemput kabarin aku"

"Iya Bri" Diana tersenyum.

"Yaudah sana masuk. Aku pulang" Brian melambaikan tangan kepada Diana.

Diana belum masuk ke dalam ruang osis, ia masih melihat Brian berjalan menuju arah parkiran.

"Yan"

Brian menoleh ke Arah Ara. Ia tau karena yang memanggilnya "yan/iyan" hanya Ara.

"Belum pulang?"

"Nebeng ya. Gak bawa motor"

"Tumben"

"Iya. Tadi dianter ayah. You know lah"

Brian mengangguk.

"Ya?"

"Iya. Ayo"

"Sahabat gue terbaik emang" Ara memukul pundak Brian.

Diana masih memperhatikan Brian yang sedang berbicara dengan Ara. Hingga mereka pergi bersama meninggalkan sekolah.

Hello Manja!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt