BAB 33

3K 104 16
                                    

Terhitung sudah seminggu setelah kejadian malam itu, Diana menjauhi Brian. Diana menjauh karena ia tau ia salah berada diantara hubungan Brian dan Ara, benar kan hubungan? Ia persahabatan mereka.

Bila kalian menyalahkan Brian, tidak, tidak semua salah Brian, karena ini murni keinginan Diana untuk menjauhi Brian. Brian masih sering menghubungi dan mendatangi kelas Diana namun Diana menjauh.

Seperti sekarang, Diana berdiri dari kejauhan memperhatikan Brian yang sedang duduk di kantin bersama seseorang, kalian tau dia siapa. Iya Ara.

Diana menghela nafas. Ini bukan pertama baginya, ia sudah sering melihat Brian dengan Ara berduaan tidak hanya setelah malam itu.

Fikiran Diana tersadar dengan telapak tangan yang berada diatas kepalanya. Diana menoleh kearah sang pemilik tangan, menarik tangan itu untuk menjauh "Ngapain sih"

"Lu ngapain disini?"

"Awas minggir" usir Diana mendorong sang pemilik tangan agar tidak menghalangi jalannya untuk pergi dari tempat sekarang ia berada.

Langkah kaki Diana terhenti dengan sebuah tangan yang menarik tangannya. "Lepas!" Namun perintah Diana tidak dihiraukan. Orang itu membawa Diana ke arah dimana Brian dan Ara sedang duduk.

Sampai di depan meja Brian duduk, Diana kembali mencoba melepas tangan yang menariknya tadi. "Lepas!"

Brian memperhatikan tangan Diana yang di genggam orang lain selain dirinya, amarahnya memuncak. Brian menepis tangan yang menggenggam tangan Diana kasar, dan menarik tangan Diana. "Aw" Diana meringis karena tangannya ditarik kasar.

"Ngapain lu?" Ucap Brian.

"Cewe lu ngeliatin dari jauh daritadi, ya gue bawa kesini"

"Ngapain pake ditarik?"

"Eh"

Brian berdiri dari bangkunya. Pergi begitu saja meninggalkan Ara, Diana dan Angga.

"Eh mau kemana?" Teriak Angga.

Diana hanya memperhatikan kepergian Brian, beda halnya dengan Ara yang masih tenang di tempat duduknya. Melihat Ara yang tidak berkutik, Diana memilih pergi.

"Lu harusnya paham" ucap Ara.

Langkah Diana terhenti.

"Brian pacar lu. Dia sayang sama lu. Dia ngejaga cewe. Dia gamau cewe disentuh sembarangan orang" jelas Ara.

Diana diam. Kenapa sekarang Diana malah merasa dirinya yang salah(?)

"Harusnya lu sadar. Brian udah baik sama lu" Ara melanjutkan kata-katanya "jangan sampe lu nyesel. Dia ga suka miliknya disentuh orang lain" ulang Ara.

Diana menahan airmatanya. Ia sedih. Ia kecewa. Ia marah.

"Aku juga ga suka milik aku disentuh sama yang lain. Termasuk sahabatnya! Seharusnya kamu sadar itu!" Diana menekankan kata "sahabat"

Diana berjalan sambil menghapus air matanya tanpa memperhatikan Ara yang masih setia duduk ditempatnya.

"Satu lagi. Brian pacar aku kalo kamu lupa"

Diana melanjutkan langkahnya, pergi meninggalkan Ara.

Sepeninggalan Diana, Angga mematung. Ia tak habis fikir Diana bisa berkata seperti itu. Seperti bom yang meledak.

"Gue cuma mau nganter Diana ke Brian. Gue ga tega ngeliat dia berdiri ngeliat kalian berdua dari jauh" ucap Angga. "Dan iya, Diana pacar Brian. Lu harus paham dimana posisi lu"

Ara menoleh kearah Angga, "gue kenal Brian sebelum dia kenal sama Diana!"

"Iya gue tau"

"Lu paham. Diana orang baru di kehidupan Brian"

"Iya gue tau"

"Gue berhak. Brian sahabat gue"

"Iya gue tau"

"Ya kalo lu tau lu ga berhak menghakimi gue!" Bentak Ara.

"Lu juga harus tau satu, Diana punya tempat spesial dihati dan dikehidupan Brian"

Setelah mengatakan itu Angga pergi meninggalkan Ara.

🔷🔹🔷

Emosi sedang dipermainkan.
Kalian dipihak siapa?
Brian - Diana
Brian - Ara
Cinta atau persahabatan?

Hello Manja!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang