BAB 8

6.8K 178 0
                                    

Hari pertama menggunakan seragam SMA Garuda Nusantara. Seragam bewarna putih dengan rok abu-abu selutut, dasi abu-abu, rambut dikucir setengah, sepatu, dan tidak lupa tas biru kesayangan.

"Oke siap" Diana berlari turun ke dapur.

"Selamat pagi semua" sapa Diana ke semua orang yang ada di dapur.

"Anak papih udah siap sekolah?"

"Sudah dong" Diana pun duduk di bangku meja makan samping sang abang.

"Baik-baik disana. Jaga diri" nasihat papih.

"Siap bos!"

Diana dan semuanya melanjutkan makan hingga selesai.

"Ayo bang berangkat" ucap Diana sambil berdiri menyalami papih dan mamih secara bergantian.

"Hati-hati naik motornya" perintah papih.

"Jangan ngebut" disusul perintah mamih.

"Siap bos" ucap bang Chandra dengan meletakan 5 jari di pelipis bergaya hormat.

🔷🔹🔷

"Bye abang" Diana menyalami sang abang lalu berlari memasuki sekolah.

Sekolah sudah ramai. Para siswa baru sedang berdiri di papan pengumuman, ya pengumuman pembagian kelas.

"Diana Shafira" sambil mengeja dan mencari nama Diana.

"Kiw"

Diana menoleh dan melihat sosok Dimas disana.

"Hai dimas. Kelas mana lu?" Tanya Diana masih dengan telunjuk di papan pengumuman.

"Ipa 2. Sekelas sama ..." ucapnya terputus.

"Gue dimana ya" mata Diana melanjutkan mencari namanya di papan pengumuman.

"Kita sekelas. Udah ayo" ucap Dimas cepat langsung menarik tangan Diana.

Diana pun mengikuti tarikan tangan Dimas menuju kelas.

"Penuh" Diana melihat seisi kelas yang sudah ramai.

"Noh samping ocha" tunjuk Dimas.

Diana sedang mencari dimana sosok Ocha.

"DIANA" Suara ocha memanggilnya.

"Ah itu dia" Diana melambaikan tangan mengikuti gerakan Ocha lalu berjalan kearahnya diikuti oleh Dimas.

Diana melihat Dimas meletakan tasnya dimeja belakang bangkunya.

"Itu samping lu siapa?" Diana melihat tas tanpa sang pemilik.

Belum Dimas menjawab Diana melihat seseorang berjalan ke arah bangku tanpa menghuni itu.

"Firmansyah" ucap Diana.

"Iya gue Firmansyah" ucap Firmansyah. "Firman aja, ga usah ada syah. Kepanjangan"

"Dari kelompok kita banyak ya yang sekelas" ucap Diana mengscaning seisi kelas.

"Lebay. Cuma kita berempat" ucap Firman memperjelas.

"PAGI ANAK-ANAK"

Sapa seseorang yang Diana yakinin pasti wali kelas.

"Hari pertama kita diisi dengan perkenalan dan buat kepengurusan kelas aja ya. Gimana?" Tanya ibu berkerudung coklat itu.

"Iya bu" jawab semua murid kelas ipa 2 kompak.

"Jangan belajar bu" suara Dimas.

"Iya hari ini ga belajar. Besok kita langsung belajar" jelas ibu guru.

"Bu perkenalan dari ibu dong" ucap laki-laki dari ujung kanan.

"Baik baik. Saya Tasya Anjani. Panggil saya Tasya. Saya wali kelas Ipa 3 sekaligus guru matematika kalian" jelas bu guru bernama Tasya.

"Bu, udah nikah?"

Kalian tau siapa yang bertanya itu. Ya Dimas.

"Hahaha belum" jawab bu tasya sambil tertawa.

"Mantap" jawab Dimas sambil mengajungkan jempol.

"Tanggal lahir bu sama nomer telp" tanya perempuan dari baris depan.

"Saya lahir di Jakarta, 05 Agustus 1988. Nomer telpon saya nanti kalian tau. Nanti sekretaris terpilih tulis nomer satu kelas ya kita buat grup. Ada lagi?" Tanya bu tasya.

"Kalau tidak ada, kita perkenalan dari kamu ya" ucap bu Tasya menunjuk perempuan yang duduk dibarisan depan dekat pintu.

Setelah melakukan perkenalan selanjutkan kita membuat kepengurusan kelas. Dan Gilang, laki-laki yang duduk di pojok kanan terpilih sebagai ketua kelas, Chika sebagai sekretaris, dan Ocha si bendahara.

Hello Manja!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang