58 (The End)

3.7K 172 10
                                    


Good Readed, Thor balik lagi..

.

.

Ada yang udah nungguin up ini?

.

.

entah kenapa Thor meraga sedikit lega setelah menulis bagian ini..

.

.

Terimakasih sudah menunggu setiap 'Up' per chapternya..

.

.

meskipun dulu pernah sempet terhambat karena banyaknya urusan yang lain, tapi Thor bener-bener lega karna udah bisa nyelesaian cerita pertama Thor.

.

Thor ucapkan banyak Terimakasih pada Good Reader^^

.

.

Happy Reading Good Reader^^

.

.

Mungkin ini bisa dibilang adalah buah dari rasa sabarnya. Bisa dibilang juga adalah hadiah dari rasa sakitnya. Taehyung bersyukur. Untuk pertama kalinya ia dapat merasakan hangatnya sebuah keluarga. Untuk pertama kalinya sang ibu yang selalu ia inginkan pelukan hangatnya akhirnya terlaksana. Taehyung benar-benar bahagia.

Meskipun impiannya menjadi seorang pemain basket sirna. Meskipun kedua kakinya tak lagi sama. Taehyung tetap bersyukur. Tak apa, hanya karena hal yang ia inginkan tak bisa digapai. Hanya karena suatu yang ia impikan tak lagi bisa digenggam erat, bukan berarti itu akhir dari segala. Bukan berarti hidupnya sia-sia dan tak berguna.

Taehyung berpindah haluan. Ia sudah menyiapkan semuanya. Dia sangat ingin menjadi seorang penulis. Menulis tentang semua hal yang baik dan membagikannya dengan semua orang. Itu lebih sangat berguna untuknya saat ini.

Dia sudah menulis begitu banyak cerita disela-selanya menikmati kebosanan karena tak lagi bisa berlari bebas. Dia sudah memiliki tabungan cerita yang siap akan diterbitkan oleh penerbit terkenal yang beberapa saat lalu mengirimkannya email.

Jimin tentu ikut senang. Saudaranya. Adik kesayangannya, sudah kembali ceria. Katakan jika ia bersyukur pada semua kepahitan dan kesakitan yang telah mereka lalui beberapa bulan ini. Memang terasa berat, tidak, tapi sangat berat dan menyesakkan dada. Tapi itu dulu. Biarkan masa lalu mereka pergi bersama dengan rasa sakit mereka. Biarkan mereka pergi jauh tertiup angin masa depan.

Jimin tak ingin mengingatnya lagi. Taehyung dan ayah ibu mereka pun sama. Sudah cukup untuk rasa menyesakkan itu. Tidak lagi dan jangan lagi.

...

3 tahun kemudian

Setelah Jimin dan Taehyung lulus dari sekolah mereka, Jimin tentu melanjutkan kuliahnya di Seoul University dan mengambil jurusan manajemen bisnis, yang tentunya tak jauh dari rumahnya. Katakan Jimin bersyukur dan berterimakasih pada otak encernya. Jadi ia tak perlu jauh-jauh pergi atau menyewa apartemen untuk dirinya.

Sedangkan Taehyung, ia memilih dirumah dan bekerja sebagai seorang penulis. Selama 3 tahun ini, ia sudah menerbitkan tiga buku yang tentu sukses besar. Dengan bermodal otak encernya yang penuh imajinasi, ketiga bukunya benar-benar menjadi favorit orang-orang.

"Aku pergi dulu, Tae. Jangan sampai kecapekan" Jimin bergegas keluar berpamitan dengan Taehyung yang sibuk di depan laptop.

"Emm, hati-hati Chim. Bawakan aku kue strawberry sebelum pulang" ujarnya sedikit berteriak pada Jimin yang sudah di lantai satu. Mendengar jawaban Jimin dari kejauhan, Taehyung kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Tae.." panggil seseorang di balik pintu kamarnya.

"Ibu? Ada apa bu?" Taehyung menghentikan atensinya pada laptopnya dan melepas sejenak kacamatanya. Perempuan paruh baya yang masih saja cantik itu, Ibu Kim, berjalan mendekatinya.

"Ibu akan pergi ke butik sebentar. Kau tak apa kan ibu tinggal? Jika ada apa-apa kau bisa meminta tolong bibi Jung. Dia sedang di dapur." Taehyung mengangguk pelan sembari mengulas senyum manisnya.

"Iya bu. Taetae tak apa. Hati-hati dijalan ya bu" Ucap Taehyung yang lalu diberi kecupan pelan di dahinya oleh Ibu Kim.

"Ibu pergi dulu, sayang. Baik-baik dirumah. Telepon ibu jika ada apa-apa" ucap Ibu Kim diambang pintu dan melambai pelan padanya. Taehyung mengangguk singkat dan membalas lambaian sang ibu.

Taehyung kembali memasang kacamatanya dan mulai mengetik kembali. Dia sangat bahagia. Untuk kesekian kalinya rasa hangat datang di dalam hatinya. Sembari mengetik, Taehyung tak henti-hentinya mengulas senyum bahagianya.

"Buku keempatku akan ku persembahkan untuk Ibu" ucap Taehyung lirih sembari menulis kata terakhir pada laptopnya.

"Tamat."

.

.

THE END



Akhirnya Thor bisa nulis kalimat terakhir itu..

Tetap tunggu cerita Thor yang lain ya Good Reader..

.

.

Jika ada saran, silahkan komen.. barangkali ide-ide Good Reader semua bisa Thor jadiin cerita yang sama kerennya atau bahkan lebih keren dari cerita-cerita Thor yang lain..

.

.

.

Sekali lagi, TERIMA KASIH. GOOD READER^^

 GOOD READER^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
So? (The END)Where stories live. Discover now